Pencernaan, Perkembangan Otak Anak

Pencernaan, Perkembangan Otak Anak

Sudah menjadi rahasia umum bahwa perkembangan anak pada 1000 hari pertama sangatlah penting. Itulah kenapa usia 1,2 dan 3 tahun dikatakan sebagai Golden Age (Masa Keemasan). Golden Age dinilai masa yang perlu mendapatkan penanganan sedini mungkin, karena pada masa inilah otak anak mengalami perkembangan yang sangat cepat sepanjang sejarah hidupnya.

Menurut Peterson, Golden Age adalah masa-masa dimana kemampuan otak anak menyerap informasi sangat tinggi. Apapun informasi yang diberikan akan memberikan dampak bagi si kecil dikemudian hari. Oleh karena itu, masa Golden Age sering dikenal dengan masa-masa penting anak yang tidak bisa diulang.  Oleh sebab itu peran orangtua pada masa ini sangatlah penting untuk bisa mendidik dan mengoptimalkan  kecerdasan anak baik secara intelektual, emosional dan spiritual.

Sekarang mari kita bahas terlebih dahulu tentang perkembangan anak. Masih ingatkan bunda bahwa pada saat anak kita berusia 0-3 tahun akan mengalami hal-hal dibawah ini:

  1. Usia 0 – 6 bulan, si kecil mengalami beberapa perkembangan dibawah ini:
  • Perkembangan Bahasa: mulai mengenali orang-orang yang ada disekitarnya, mulai merespon dan menggerakkan mata dan kepala jika ada objek yang menarik perhatiannya, mulai mengeluarkan suara-suara yang nyaring (ba ba, pa pa),
  • Perkembangan Motorik: Merespon secara spontan jika disentuh di area tertentu (misalnya: menghisap sesuatu yang menyentuh mulut), membuat ekspresi wajah yang berbeda sebagai respon dari stimulasi yang berbeda, meletakkan jari dan tangan ke dalam mulut, menarik diri dalam posisi duduk.
  • Perkembangan Emosional: tersenyum jika berinteraksi dengan orang lain, memiliki cara menangis yang berbeda ketika kesakitan, mengantuk dan lapar, merespon jika ada bayi lain.
  1. Usia 6 – 12 bulan, si kecil mengalami beberapa perkembangan dibawah ini:
  • Perkembangan Bahasa: melakukan tindakan secara sengaja untuk mendapatkan perhatian, memberikan isyarat yang merujuk pada satu objek atau orang tertentu.
  • Perkembangan Motorik: merangkak, berjalan dengan bantuan orang lain, menggenggam dengan menggunakan jari-jari nya.
  • Perkembangan Emosional: mulai menunjukkan rasa takut atau cemas jika berada di lingkungan yang asing, mengajak orang lain berinteraksi , dan mampu mengekspresikan rasa marah.
  1. Usia 1 – 3 tahun, si kecil mengalami beberapa perkembangan dibawah ini:
  • Perkembangan Bahasa: mulai berbicara belasan bahasa dan memahaminya, mengkombinasikan 2 kata atau lebih, mulai menunjukkan ketertarikan pada televisi, dan mulai menggunakan bahasa sebagai control tindakan.
  • Perkembangan Motorik: mulai bisa menjaga keseimbangan, belajar berlari, mulai menggambar dan membentuk Menara dari balok-balok.
  • Perkembangan Emosional: mengenali diri sendiri di cermin, lebih sering menunjukkan ekspresi dan emosinya.

Bagaimana bunda, apa kita masih ingat masa-masa itu? Apa saja yang sudah di lewati si kecil pada masa-masa golden age nya. Belum lagi ditambah dengan GTM alias gerakan tutup mulut, susah makan, ya kan? Saya pernah mengalami hal ini, dan jujur hal ini membuat kita sebagai ibu stress loh. Yang setuju dengan saya angkat tangan hayoooo……

Kalau sudah GTM, pasti akan banyak efek samping yang ditimbulkan. Seperti misalnya perutnya kembung, masuk angin, akibatnya si kecil mungkin akan kehilangan kesempatan untuk bisa mendapatkan nutrisi yag dibutuhkannya selama masa perkembangan itu. Dimana nutrisi ini dibutuhkan si kecil untuk menunjang aktivitas dan proses belajarnya .

            “92% Ibu mengaku bahwa anaknya yang berusia >1 tahun pernah mengalami gangguan pencernaan”

Seringkali kita mendapati si kecil rewel, hal ini disebabkan karena gangguan pencernaan itu tadi. Karena si kecil merasa perutnya kembung,  sering gumoh, diare atau konstipasi. Gangguan-gangguan tersebut akan membuat tumbuh kembangnya tidak optimal. Selain itu juga akan menyebabkan si kecil merasa tidak nyaman. Dampak dari ketidaknyamanan ini juga bisa berdampak pada si kecil yang kesulitan naik berat badannya, kekurangan nutrisi dan mual. Dalam kondisi seperti ini bukan saja si kecil yang tidak nyaman namun juga bunda kan?.

Pencernaan, Gangguan Pencernaan

Gangguan Pecernaan Pada Anak

Rasa tidak nyaman tersebut sebarnya bisa diantisipasi dengan beberapa cara berikut ini:

  • Menghilangkan rasa kembung, dengan cara: mengusap-usap punggung si kecil. Dudukan dikursi dengan lurus dan nyaman, pangkulah di kecil dan istirahatkan kepala si kecil di pundak kita dan secara perlahan tepuk-tepuk punggung si kecil untuk membuang angina yang ada didalam perut. Lakukan hal ini selama kurang lebih 10 – 15 menit.
  • Mencegah agar si kecil tidak masuk angin, biasanya terjadi jika si kecil minum susu dari botol. Jadi pada saat si kecil minum susu, sebaiknya letakkan posisi si kecil sama seperti pada saat menyusui secara langsung. Selain itu beralihlah ke jenis botol susu dengan putting aliran kecil atau dengan system katup yang mengontrol jumlah susu yang keluar untuk mencegah si kecil tersedak.
  • Jangan berikan susu pada saat si kecil merasa lapar, karena ini akan menyebabkan si kecil menelan susu lebih banyak dan akan menimbulkan resiko si kecil menelan udara dalam jumlah berlebihan, akan membuat perut si kecil menjadi mual dan kembung.
  • Pemberian pijatan pada anak bisa mengurangi rasa tidak nyaman dan efek kembung. Pijatlah perut si kecil dengan lembut dan membentuk searah jarum jam melingkari pusar si kecil. Gunakan minyak pijat untuk membantu mengeluarkan angin yang da didalam perut si kecil. Sebaiknya hal ini tidak dilakukan pada saat si kecil baru selesai makan.
  • Menggerakkan kaki si kecil dengan gerakan seperti mengayuh sepeda. Gerakan ini bisa mengurangi rasa kembung yang dirasakan si kecil  dan si kecil pun jadi terhibur dengan gerakan ini.

Pencernaan bukan hanya soal kondisi badan, gangguan tidur , tapi perkembangan fungsi otak juga berpengaruh dari situ.

Memberikan asupan yang bergizi dan mudah dicerna juga perlu menjadi perhatian bagi anak yang memiliki system pencernaan yang sensitif. Untuk mengurangi terjadinya gangguan pencernaan ini, salah satunya dengan memilih susu dengan protein dan kandungan laktosa yang rendah. Enfagrow A+ Gentle Care adalah susu yang diperuntukkan untuk anak usia 1-3 tahun. Dibuat dengan teknologi PHP yang diproduksi di Belanda sehingga memiliki protein halus yang mudah dicerna untuk perutnya yang peka. Diperkaya dengan nutrisi penting seperti Omega 3 dan 6, Kalsium, Zat Besi, Asam Folat, Vitamin B1, B6 dan B12. protein dan laktosa yang rendah. Meskipun mudah dicerna, tetapi tetap bisa memenuhi nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan si kecil untuk menunjang aktivitasnya.

Protein

Rasanya mulai sekarang tidak boleh anggap enteng gangguan pencernaan deh nih. Efek nya benar-benar jangka panjang. Jangan sampai kita menyesal karena kurang waspadanya kita. Yuk….perhatian juga tumbuh kembang anak kita terutama perkembangan otak. Nah…kalau ingin tahu lebih lanjut tentang gangguang pencernaan pada anak bisa diliat pada website digestion. Dan kalau bunda ingin mengetahui tentang kondisi pencernaan si kecil bisa juga di cek ke wikipoop. Semoga si kecil selalu dalam kondisi sehat ya bunda…..


signature-desy