Parenting, Parenting Club, Golden Age, Perkembangan Anak, Sinergi, Akal, Fisik, Sosial, 8 Kepintaran Anak

Parenting, Parenting Club, Golden Age, Perkembangan Anak, Sinergi, Akal, Fisik, Sosial, 8 Kepintaran Anak

Delapan Kepintaran. Menjadi orangtua merupakan proses belajar yang tidak pernah ada kata selesai. Banyak hal yang harus kita pelajari mulai dari anak itu lahir sampai dengan dewasa bahkan setelah mereka berkeluarga.  Ilmu yang kita miliki pun harus selalu di perbaharui mengikuti perkembangan anak itu sendiri.

Saya sendiri yang sudah memiliki dua anak (usia 7 tahun dan 1,5 bulan) merasa perlu refresh kembali pola pengasuhan anak. Jujur saja, saya lupa bagaimana perkembangan anak usia 0-12 bulan. Dan masih meraba-raba bagaimana memperlakukan si kaka agar tidak merasa terabaikan ditengah perkembangannya yang sudah lebih banyak bersinggungan dengan lingkungan luar.

Itulah sebabnya, kenapa saya antusias begitu mendapat undangan gathering dari Clozette dan Parenting Club. Ilmu parenting memang sangat saya butuhkan saat ini.  Saya bisa memperbaharui lagi ilmu perkembangan anak yang didapat langsung dari ahlinya. Ditambah lagi saya bisa belajar dari   orangtua yang lain dan mendengarkan pengalaman mereka.

Parenting Club

All Participant

Parenting Club

Group Selfie

Acara gathering clozetters dan parenting club dilaksanakan di Gastromaquia yang terletak didaerah Kebayoran Baru. Siang itu kami (para orangtua) mendengarkan penjelasan dari Mba Rosdiana Setyaningrum Psi. tentang mensinergikan  akal, fisik dan sosial untuk mengeksplorasi kemampuan anak. Hadir juga Herfiza istri dari Ricky Harun yang ikut sharing tentang pengalaman membesarkan 2 orang anaknya.

Delapan Kepintaran

Ka-Ki: Mba Herfiza dan Mba Rosdiana

Delapan Kepintaran

Mba Herfiza berbagi pengalamannya dalam mengasuh buah hatinya

Delapan Kepintaran Anak

Siang itu saya diingatkan kembali bahwa fase golden age atau fase usia emas merupakan fase yang sangat penting dalam pertumbuhan anak. Karena pada usia tersebut 80% otak anak mengalami pertumbuhan. Fase golden age yang ber langsung pada usia 0 – 6 tahun, merupakan fase dimana anak mudah menyerap semua stimulus-stimulus yang diberikan. Karena itu sebaiknya pada usia tersebut dilakukan stimulus fisik maupun psikis.

Ternyata ada Delapan kepintaran yang dimiliki oleh anak. Delapan kepintaran tersebut digolongkan menjadi 3 sinergi, yaitu:

1. Kepintaran Akal adalah kepintaran yang berkaitan dengan kemampuan kognitif anak. Yang termasuk kedalam kepintaran akal ini meliputi:

– Music Smart, misalnya: suka bernyanyi, menggoyangkan badan mengikuti irama, memainkan instrumen musik, mendengarkan musik dan mengingat lagu.

– Number Smart, misalnya: tertarik pada angka, matematika, sains, hal-hal yang berhubungan dengan logika, menanyakan kenapa (contohnya: mengapa langit itu biru?)

– Word Smart, misalnya: suka membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan cerita.

– Picture Smart, misalnya: suka menggambar, seni, suka berimajinasi, dan bermain membangun sesuatu menggunakan balok.

2. Kepintaran Fisik adalah kepintaran yang berhubungan dehgan kemampuan fisik anak meliputi Body Smart dan Nature Smart.

Parenting

– Body Smart, seperti: suka mengerjakan sesuatu menggunakan tangan, olahraga, menari, dan menyentuh barang-barang dan mempelajarinya.

– Nature Smart, seperti: suka kegiatan yang berhubungan dengan alam, menyukai binatang,  dapat menggolongkan tanaman, suka mengumpulkan dedaunan dan perduli terhadap lingkungan.

3. Kepintaran Sosial adalah kepintaran yang berhubungan dengan kemampuan sosial anak, meliputi Self Smart dan People Smart.

Golden Age, Naeema Azkadina Ristianto

Cita-cita menjadi Chef

– Self Smart, seperti: memilih untuk bermain sendiri, memiliki hobi, punya cita-cita saat besar nanti, punya percaya diri yang kuat, dan bisa mengkomunikasikan perasaannya.

– People Smart, seperti: suka bermain dengan teman-temannya, memiliki empati terhadap orang lain, suka memimpin dan bisa memahami perasaan orang lain.

Selain itu pola asuh yang tepat dari orangtua juga sangat penting untuk perkembangan si kecil, seperti:

– Cinta dan perhatian

Dengan diberikan cinta dan perhatian, mengapresiasi setiap hal positif yang dilakukan si kecil, ketertarikan dari lingkungan yang menyayanginya, dan memotivasinya maka akan menjadikan si kecil memiliki ingatan yang lebih baik dan positif, berpikir efisien, penalaran dan penyelesaian masalah yang baik, tingkah laku yang lebih baik dan kemampuan belajar yang lebih baik.

– Olahraga

Olahraga itu penting untuk si kecil melatih motorik kasarnya. Selain itu kegiatan olahraga juga melatih si kecil agar memiliki sikap sportif, team work, lebih fokus dan kepercayaan diri.

– Cukup tidur

Tau kah mom, kalau si kecil butuh tidur yang cukup minimal 8 jam sehari. Dengan cukup tidur emosi si kecil akan lebih terkontrol, kemampuan belajar lebih baik dan mengurangi masalah perilaku.

– Creative Play

Bermain peran (role play) dan free play. Hal ini dapat merangsang perkembangan otak spatial dan logika, melatih koordinasi tangan dan kaki lebih baik, serta mengasah kreatifitas.

Menghadiri gathering kemarin membuat saya mulai flash back perkembangan Naeema di fase golden age kemarin. Dimana pada masa tersebut dia lebih condong ke kepintaran akalnya. Naeema lebih dominan ke word smart. Meskipun demikian saya tetap memotivasi dia untuk melakukan kegiatan yang bersifat sosial dan fisik agar semua dapat diekplorasi sehingga nantinya Naeema bisa benar-benar menentukan minat dan bakatnya sendiri.

Ingat ya Mom, jangan paksa si kecil untuk melakukan kegiatan yang tidak dia sukai. Karena menurut Mba Rosdiana nantinya bisa menjadi tekanan dan anak malas untuk melakukannya. Akhirnya anak jadi tidak bereksplorasi.

Pada kasus saya, jika Naeema enggan melakukan sesuatu hal yang baru maka cara saya memperkenalkan kegiatan tersebut adalah dengan melakukannya bersama temannya. Jadi bukan hanya pergi dengan saya atau Anda. Biasanya stimulus dari teman sebaya bisa memotivasi si kecil untuk mencoba hal yang belum pernah dia coba.

Oh ya Mom, sudah mulai terlihat belum si kecil dominan pada kepintaran yang mana dari delapan kepintaran itu? Kalau belum ada yang terlihat dominan, bisa loh di tes di Smart Streng Finder Tools yang ada di websitenya Parenting Club. Mungkin Mom jadi bisa tau kepintaran si kecil dominan kemana.

Meskipun demikian usahakan antara akal, fisik dan sosial itu bersinergi untuk mengoptimalkan kepintaran si kecil. Sehingga si kecil bisa menentukan apa yang diinginkannya.

Ingat Mom, sebagai orangtua sebaiknya tidak memaksakan kehendak kita kepada si kecil. Justru orangtua hanya sebagai pendorong dan memfasilitasi keinginan positif si kecil untuk menemukan minat dan bakatnya.

Kembali ke acara gathering siang itu, ibu mana yang tidak antusias jika membicarakan soal tumbuh kembang si kecil. Ketika sesi tanya jawab dibuka, banyak pertanyaan yang dilontarkan peserta ke Mba Rosdiana.

Salah satunya menyangkut tentang penggunaan gadget yang saat ini sangat mewabah dalam perilaku pola asuh orangtua, ya salah satunya saya (mengaku dosa). Menurut Mba Rosdiana, penggunaan gadget tidak disarankan untuk anak dibawah 3 tahun, meskipun untuk pembelajaran. Karena anak tetap butuh dirangsang untuk perkembangan motorik kasarnya. Misalnya, anak tetap butuh dirangsang untuk bisa memegang pinsil, agar lambat laun bisa memegang pinsil dengan benar pada saatnya.

Penggunaan gadget sebaiknya tidak lebih dari dua jam. Dan pada kasus anak yang memiliki waktu sangat lama atau susah makan, sebaiknya tidak dibarengi dengan bermain gadget karena akan membuat anak kehilangan instingnya ketika dia kenyang atau justru memperlambat makannya. Hhmm…berarti sikap saya menjadwalkan pemakaian gadget pada Naeema sudah benar. Saya mengijinkan dia menggunakan gadgetnya di saat libur sekolah, setelah dia membaca buku, menulis dan membaca surat pendek yang sedang dihapalnya.

Delapan Kepintaran

Pemenang kompetisi Instagram

Baca Juga: Tips Memilih Pakaian Anak

Tanpa terasa waktu sudah sore, sebelum acara gathering ditutup ada pengumuman kompetisi Photo Of The Day (POTD), Live report yang semuanya dilakukan diplatform Instagram. Alhamdulillah saya termasuk salah satu yang beruntung mendapatkan voucher dari Mothercare…..yeay. Setelah acara ini saya yakin peserta lain pun tercerahkan dengan materi yang disampaikan hari itu. Semoga bisa ada kesempatan hadir di gathering Parenting Club berikutnya.

Jangan merasa rendah diri ketika kemampuan si kecil tidak sama dengan anak lainnya. Karena setiap anak memiliki kepintaran yang berbeda. 


signature-desy