Dipostingan ini saya akan bercerita ketika Shanum berusia 2 hari dan perjuangan saya memberikan dia ASIP (ASI Perahan). Salah satu SOP dirumah sakit tempat saya melahirkan adalah ketika bayi berusia 2 hari harus melakukan tes darah, tujuannya adalah untuk melihat tipe golongan darah bayi, cek bilirubin dan kemungkinan yang lainnya jika ada sesuatu yang tidak normal.
Dari hasil tes darah tersebut diketahui bahwa golongan darah Shanum berbeda dengan golongan darah saya. Saya memiliki golongan darah O sedangkan Shanum memiliki golongan darah B, golongan darah Shanum ikut golongan darah Anda. Kondisi ini menyebabkan tubuh Shanum tidak bisa langsung menyerap asi yang berasal dari darah saya. Akibatnya bilirubin Shanum naik drastis dihari kedua, sampai di angka 14 (normalnya <12). Badan Shanum pun sudah sedikit menguning, tindakan bluelight harus segera dilakukan untuk antisipasi agar tidak tambah kuning.
Sebagai ibu yang baru melahirkan dan optimis bisa menyusui langsung, saya tidak menyiapkan breastpump dan botol untuk ASIP. Maunya kan bayi langsung menyusu dari ibunya supaya ASI bisa lebih banyak keluar. Tapi rencana tinggalah rencana, begitu Dokter Spesialis Anak menyatakan bahwa Shanum harus di bluelight, maka saya harus segera menyiapkan ASIP untuk Shanum.
Perjuangan Memberikan ASIP
Hari itu 4 April 2017 jam 1 siang, Shanum dibawa ke ruang Perina oleh suster, dan saya belum punya ASIP sama sekali. Otomatis saya yang baru lepas infus menguatkan diri sendiri untuk bisa segera jalan. Karena harus cukup kuat untuk bolak-balik lantai 3 (ruang perawatan saya) ke lantai 2 (ruang perina).
ASI saya belum banyak, masih berwarna kekuningan karena masih bercampur cairan kolostrum. Sekali menyusui langsung bisa sampai 20 menit, itupun masih kurang bagi Shanum yang saat itu masih berusia 2 hari. Sebenarnya saya khawatir jika dia harus diangkat terus dari box bluelight nya, bisa jadi ga efektif terapi sinarnya itu. Sehingga berakibat bilirubin Shanum akan membutuhkan waktu yang lama untuk kembali normal. Alhamdulillah, adik ipar saya mengantar breastpump dari Depok ke Tangerang dan saya pun mulai memerah ASI.
Breastpump yang saya pakai adalah merek Avent tipe manual. Ada rasa takut puting akan lecet ketika menggunakan breastpump disaat puting belum banyak diisap bayi. Takut ASI tidak keluar banyak, takut lecet, banyak deh takutnya….namanya juga ibu baru melahirkan rasa waswas itu pasti jadi teman sejati. Alhamdulillah ketakutan saya itu ga jadi kenyataan. ASI bisa langsung keluar meskipun baru 30ml dengan lama waktu pompa kurang lebih 25 menit. Tapi lama-lama jadi banyak, sampai akhirnya menjelang Shanum selesai di bluelight bisa mompa sampai dengan 100ml hasil pompa dua payudara. Tarikan breastpumpnya yang perlahan ga bikin payudara lecet. Silikon corongnya juga nyaman dan nempel ke payudara sehingga lebih mudah memompanya.
Rasa khawatir berikutnya adalah ketika harus memberikan ASIP melalui botol diusianya yang baru 2 hari. Khawatir dia lebih nyaman minum dari botol dan menolak menyusu langsung dari saya. Kalau Shanum enggan menyusu langsung dari saya, kebayang hari-hari saya jadi melow, udah gitu jadi ga punya bonding moment sama Shanum. Sungguh itu pilihan yang sulit, sementara pemberian ASI melalui media lain seperti cup feeder atau sloki pun rasanya tidak memungkinkan. Dan pikiran positif pun saya tanamkan bahwa Shanum tidak akan mengalami bingung puting. Akhirnya mau tidak mau saya harus menggunakan botol susu sebagai media pemberian ASIP ke Shanum. Sebenarnya sih bukan saya yang memberikan ASIP tersebut tapi suster di Ruang Rawat Perina.
Kebetulan saya punya satu buah botol susu Avent Natura 2.0. Botol susu Avent Natura ini terbuat dari bahan yang BPA Free, design dot nya yang lebar membuat bayi seperti menyusu langsung dari ibunya sehingga meminimalisir bayi mengalami bingung puting (ini penting menurut saya), dot nya juga fleksible dengan design ulir spiral yang memudahkan pergerakan lidah bayi, aliran dot nya lambat sehingga mencegah bayi tersedak. Untungnya sewaktu saya hamil, saya sudah sempat cari tahu tentang botol susu, tujuannya memang untuk jaga-jaga jika saya harus memberikan ASIP pada Shanum, tapi tak disangka bisa secepat ini.
Baca Juga: Memberikan ASIP Pada Si Kecil
Gimana reaksi Shanum ketika meminum ASIP dari botol?. Susu saya yang masih terbatas jika di pompa dan masih berwarna kekuningan itu pun habis hanya dalam waktu beberapa detik saja. Shanum langsung bisa beradaptasi dan menghisap dari dot . Efeknya….saya semakin dikejar dengan stok ASIP, karena rentang waktu kurang dari satu jam, Shanum sudah minta minum ASI lagi.
Kembali ke pengalaman minum ASIP Shanum, ketika stok ASIP saya habis biasanya saya langsung turun ke ruang Perina untuk menyusui langsung dan alhamdulillah Shanum tetap mau menyusu langsung dari saya meskipun dia sudah diberikan ASI melalui botol. Shanum tidak mengalami bingung puting seperti yang saya khawatirkan. Dan sampai diusianya yang hampir 4 bulan Shanum masih menggunakan botol Avent Natura 2.0 jika harus meminum ASIP dikala saya harus pergi tanpa membawa dia. Dan selama ini alhamdulillah tidak ada masalah. Sampai sekarang saya masih rajin pompa untuk persediaan ASIP Shanum untuk persediaan saat saya harus pergi tanpa membawanya. Oh iya, selama ini saya tidak pernah memberikan ASIP sendiri, selalu ada orang lain yang membantu. Katanya sih itu juga salah satu tips agar bayi tidak bingung puting.
Pesan untuk Ibu bekerja dan Ibu rumah tangga, mempersiapkan ASIP dirumah itu cukup penting. Jaga-jaga jika suatu hari kita harus pergi tanpa si kecil. Usahakan jangan memberikan ASIP langsung oleh kita sendiri ya, supaya bayi tetap tersugesti bahwa yang dia hisap bukan puting ibu. Semangat mengASIhi……
Pwejuangan seorang ibu ya tiada dunya, anakku yang beda gol darah denganku yang alm, dibluelight juga. Moga sehat terus yaaa
Hihi, setelah melahirkan itu kok rasanya hari hari isinya khawatiiirrr terus ya mbak.
Btw, avent yg manual berat gak mbak waktu dipake mompa?
aww… lucu bnget babynya mbak.. semoga tumbuh menjadi anak yang baik dan berguna mbak.. selamatt
Aamiin…makasih Mba doanya
Ayo semangat nyusui bu. Biar Shanum tambah embul
Dirimu juga semangat ya Mba….
Wah kasunya sama dengan aku ya berarti. Aku O dan anakku B keduanya billirubin sampai 18.
Alhamdulillah anak-anak sehat ya mba sekarang
shanum, sehat2 selalu ya naak… Jadi inget dulu perjuangan meres asi hahahah, lelah kak.. lelaaaah… beberapa bulan kedepan akan terulang lagi.. oh noooo 😀
Semangat kaka….aku temenin nyari asi booster nanti hehehe
Aku dulu susah sekali mba abis lahiran trus keluar ASI. Sempat depresi banget. Anak abis lahir tiga lahir nggak minum apapun. ASI baru lancar setelah seminggu dan hanya minum susu
Dalam keadaan apapun ibunya harus tetap berpikir positif yaaa, Mahcan. Alhamdulillah lancar ASI-nya. Kiss Dedek Shanum :*
Sama dengan adikku mbak desy, 2 anaknya harus disinar setelah lahiran di es seperti shanum, al dan aya golongan darahnya B ikut abinya, adikku golongan darah O, sekarang Alhamdulillah sehat Al dah mau 2taun, Aya mau setaun agustus ini, wah lucunya baby shanum, sehat selalu ya dek
sepupuku ngalamin, wah jadi pertimbangan ya mba kalau persiapan lahiran dan darah ayah dan ibunya kondisinya begitu
semoga lancar ASI eksklusifnya mbak..
Pas masih hamil bisa dicek goldar calon babynya ga sih Mba? Kebayang perjuanganmu Mba, kami setrong sekali, Semoga babynya lulus ASIX dengan lancar dan dipermudah olehnYa. Amiiin
Kalo hamil sih kayanya g bisa melihat golongan darah, belum ada teknologinya. Antisipasinya sih ya mempersiapkan nutrisi sejak dari kandungan yah.
Saya hampir 3 hari ASI nya ga bisa keluar,, bingung mau meres apaan..