Menjadi Ibu adalah suatu anugerah yang tak terhingga bagi saya. Tidak pernah terbayang bagi saya bisa melalui tahap ini dalam hidup. Peran sebagai ibu membutuhkan pembelajaran yang tidak akan pernah selesai. Tidak ada yang salah pun tidak pernah ada yang sempurna. Yang terpenting selalu berusaha memperbaiki diri dan terus belajar. Biar bagaimana pun anak adalah ladang amal kita, bekal kita di dunia dan akhirat. Saya punya impian untuk bisa membesarkan anak-anak di lingkungan yang ramah anak.
Iya, berbicara tentang anak suka sedikit melow. Saya merasa kurang maksimal membesarkan Naeema disaat-saat usia emasnya. Tidak bisa selalu bersama dia, meskipun pasti saya luangkan waktu bersamanya untuk membangun bonding atau kedekatan padanya. Meskipun demikian Alhamdulillah, saya dan Naeema cukup dekat, meskipun dulu saya masih bekerja sehingga waktu Naeema lebih banyak bersama Mama saya. Disaat saya bisa berduaan dengan Naeema, saya selalu berusaha membangun bonding antara ibu dan anak. Saya selalu memaksimalkan waktu pagi dan malam hari untuk menghabiskan waktu bersamanya.
Apa yang saya lakukan bersama Naeema dulu, sekarang coba saya terapkan juga ke Shanum. Karena saya sudah tidak lagi bekerja, otomatis waktu saya fokus untuk keluarga, meskipun masih ada kegiatan diluar rumah yang saya lakukan. Saya sih berharap kali ini saya bisa lebih maksimal dalam menemani Shanum diusia emasnya.
Selain memberikan ASI secara langsung (menyusui) ada beberapa hal yang saya lakukan untuk mengisi hari-hari kami dirumah, seperti:
- Mengajaknya berbicara dan Tatap matanya. Meskipun belum bisa berbicara tapi kalau ditatap matanya bayi juga bisa paham maksud kita loh.
- Bermain didepan cermin. Saya suka mengajak Shanum berkaca. Selain untuk mengajak dia mengenal wajah dan ekspresinya sendiri, juga mengajari dia akan pantulan. Awalnya Shanum bingung harus lihat kemana, tapi sekarang sudah bisa tahu kapan dia harus lihat ke arah cermin dan kapan dia menghadap saya langsung.
- Bernyanyi. Karena bukan termasuk orang yang pintar bicara apalagi sama bayi yang belum bisa merespon pembicaraan kita. Akhirnya saya alihkan dengan bernyanyi. Jadi apapun yang saya katakan saya sedikit irama aja. Mau makan saya pun bernyanyi, mandi pun demikian. Jangan heran jika bertemu saya pasti selalu terdengar berdendang. Sampai akhirnya sekarang saya punya lagu ciptaan sendiri…..intinya mengarang bebas. Sekaligus melatih kemampuan bicaranya sejak dini.
- Story Telling. Saya punya beberapa buku bayi yang memang saya beli untuk Shanum bermain. Disaat itu saya berusaha menarik perhatiannya dengan intonasi yang lucu-lucu. Ini merangsang bayi untuk fokus.
- Menggendong. Tidak setiap saat digendong, tapi ada saatnya Shanum lebih nyaman ketika digendong. Nah pada saat menggendong ini saya tetap menstimulasi Shanum sambil sedikit menari. Ini juga bisa menstimulasi perkembangan otaknya.
Semua hal itu kebanyakan saya lakukan dirumah. Iya, aktifitas saya memang lebih banyak dirumah. Jadi penting banget untuk memiliki lingungan rumah yang nyaman. Kalau bosan didalam rumah bisa jalan-jalan keluar rumah tanpa harus jauh-jauh. Playground itu juga penting rasanya dimiliki suatu lingkungan, kan menunjang ibu-ibu seperti saya untuk merangsang tumbuh kembang anak tanpa harus ke playground yang berbayar. Iya…saya memang ibu-ibu pecinta gratisan.
Baca Juga: Rasanya Bahagia Itu
Hunian di Lingkungan Yang Ramah Anak
Ngobrolin hunian yang memiliki lingkungan yang ramah anak membuat saya jadi ingat apartement permata hijau suites yang ada di daerah Permata Hijau. Lingkungan yang didesign untuk keluarga membuat saya terbayang akan apartement itu. Ditambah lagi lokasinya yang berada di jantung ibukota, rasanya pas banget untuk ibu-ibu sub-urban seperti saya ini.
Fasilitas yang dimiliki oleh apartement Permata Hijau Suites ini juga cukup lengkap. Dari mulai kolam renang, fitness centre, taman yang bisa dipergunakan untuk jogging, lapangan basket 3 on 3, Daycare, dan playground. Kebayang enaknya ngajak main Shanum dan Naeema dengan hanya selangkah dari rumah. Gratis dan ngga perlu antri lagi. Daycare juga membantu untuk saya jika sekali-kali harus pergi tanpa membawa Shanum juga.
Di apartment Permata Hijau Suites ini akan dibangun dua tower yaitu Ebony dan Ivory. Masing-masing towernya terdiri dari 36 lantai. Semua unitnya memiliki pemandangan yang berbeda dari tiap balkon. Iya…semua unitnya memiliki satu balkon, jadi kita bisa menikmati udara setiap harinya. Dan diantara 36 lantai itu tersedia 1 lantai ruangan terbuka ditengahnya untuk keamanan jikalau ada hal-hal yang tidak diinginkan penghuni lantai bagian atas tidak terlalu jauh untuk turun ke ruangan terbuka. Tapi semoga lantai itu hanya digunakan untuk kumpul-kumpul saja.
Ada 2 tipe unit di Permata Hijau Suites, yaitu:
- One Bedroom tipe A dan B keduanya memiliki luas 35.01m2, dan
- Three Bedroom tipe A, B dan C dengan luas 78,32m2
Jadi disetiap unit apartement permata hijau sudah tersedia barang-barang berikut ini:
- Pintu dari kayu solid
- Jendela yang terbuat dari bahan alumunium
- Lantai marmer
- Kitchen set dengan kompor single
- Kamar mandi dengan sanitary dari TOTO
- 1 buah jaringan telepon
- 1 buah jaringan televisi
- Air Condisioner (AC)
- Listrik
Didesign cukup mewah dan mengedepankan keamanan bagi penghuninya. Lokasinya strategis dekat dengan Senayan City dan Plaza Senayan. Juga dekat dengan Sekolah Internasiona seperti Eron Pres-School dan Binus. Sekolah lainnya saya belum survey sih dekat dengan mana lagi.
Punya hunian yang memiliki lingkungan yang ramah anak itu memang impian banget di jaman sekarang ini. Untuk menunjang usaha kita meningkatkan kedekatan dengan anak. Jadi ga selalu harus dengan gadget dan pergi ke mall. Kegiatan outdoor seperti di playground rasanya lebih berkualitas.
Kalau ingin tau lebih jelas tentang Apartment Permata Hijau Suites bisa berkunjung ke websitenya di Permata Hijau Suites. Pembangunannya masih dalam proses, kalau mau lihat boleh langsung ke show unitnya aja.
Kegiatan apa yang ibu-ibu lakukan untuk membangun bonding pada anak-anak? Share yuk di kolom komentar.
Kurang lebih sama mbak. Aku belakangan memutuskan untuk lebih fokus kalau sedang ngobrol sama anak, nggak disambi sambil maem hape atau nonton misalnya. Supaya nggak ada yg gangguin 😀
Yu bener banget, aku sering menggunakan istilah golden age, fase emas pertumbuhan anak. Happy aja bisa mendampingi mereka bertumbuh namun kita sendiri tetap bisa berkarya. Hunian menjadi faktor penting dan jarak harus disiasati agar waktu buat keluarga cukup baik kualitas maupun kuantitasnya.
Peluk sayang buat Syanum dan Naeema dari budeee hehehe
Ya ampun, kece banget apartmentnyaaa. Jadi pengen liat langsung kesana deh.. Abis cicilan mobil kelar, inshaaAllah mau langsung lanjut nyicil hunian baru. Hihihi. Makasi infonya ya mama Shanum <3
Cita-citaku tinggal di apartemen karena alasan kepraktisan. Tapi suami sukanya yang jejak tanah hehehe.
Jadi aku sekarang mikirnya dimana aja, selama masih bersama keluarga. Uuuu so sweet ga siiiih? 😀