Jangan digendong terus nanti “bau” tangan. Sering banget kita denger kalimat itu dari sekeliling kita ya kan? Tapi kalau anaknya maunya cuma digendong gimana dong. Kalau dia jadi lebih merasa aman dan nyaman dalam dekapan mau buat apalagi. Daripada dia nangis lalu efeknya bisa kemana-mana ya kan? Kita jadi stres, panik, justru ga bisa ngapa-ngapain. Apalagi kalau kita sendiri dirumah tanpa adanya asisten seperti saya, duh yang penting pikirin nyamannya untuk kita dan si kecil deh.Asalkan perlu dipelajari bagaimana cara menggendong bayi dengan benar dan tetap rajin menstimulasi anak.
Naeema dan Shanum sama-sama suka digendong, bahkan Naeema dulu hanya sampai usia 4 bulan saja memakai stroller, apalagi kalau lagi sakit, biasanya saya semalaman akan menggendong dia. Menggendong sambil berdiri itulah yang harus saya lakukan karena begitu saya duduk Naeema akan langsung menangis. Alhamdulillah, dulu saya masih tinggal dekat mama jadi masih ada yang mendampingi jika saya kelelahan atau paling tidak ngga stress sendiri. Dan sekarang hal itu terulang lagi pada Shanum sejak usia 1 bulan Shanum lebih banyak maunya digendong. Tidur siang digendong, malam pun terkadang maunya digendong. Kalau ditaruh dia bangun dan nangis, kalau sudah begini seperti ulang lagi dari awal, hhfhhmm. Dan sekarang saya sudah tinggal jauh dari mama, otomatis hanya Bapak Suami yang mendampingi dan bergantian menggendong ketika saya sudah mulai kelelahan.
Baca Juga: Hal Yang Harus Dipersiapkan Dalam Menyambut Buah Hati
Cara Menggendong Bayi Dengan Benar
Dulu sih saya merasa mungkin ada yang salah dengan kebiasaan yang kita lakukan ke bayi, tapi ternyata engga selalu salah koq. Ada kalanya bayi memang maunya begitu, kita ngga pernah bisa nebak apa maunya. Saya sampai pelajari tangisan bayi di youtube channel, saking seringnya Shanum nangis kejer ngga berhenti. Entah dia kolik, laper, ngga nyaman atau ngantuk. Solusi terakhir ya digendong aja supaya nangisnya berhenti dan dia merasa nyaman. Sampai akhirnya saya bertemu dengan komunitas babywearing alias komunitas menggendong saya jadi berasa i’m not alone, jadi banyak baca- baca cara menggendong bayi dengan benar daripada nelongso karena anak “bau” tangan, ya akan? Ternyata dengan menggendong anak juga bisa meningkatkan bonding dan menstimulusnya dengan memperbanyak eye contact dan stimulus yang lainnya.
Selain itu saya juga membaca dari beberapa artikel tentang bagaimana sih menggendong yang baik, beberapa waktu yang lalu saya hadir diacara yang menginformasikan tentang menggendong yang baik untuk kesehatan tulang ibu dan bayi. Posisi tubuh saat menggendong juga penting diperhatikan untuk kesehatan tulang kita loh. Tentu saja posisi bayi saat digendong juga perlu diperhatikan. Jangan sampai kesalahan posisi saat menggendong bisa merdampak buruk untuk kesehatan tulang bayi yang masih rapuh. Jadi kita perlu tahu bagaiman menggendong yang benar agar terhindar dari hyp dysplasia.
Hyp Dysplasia adalah perkembangan tidak normal dari persendian pangkal paha dengan paha yang mengakibatkan terlepasnya tulang paha dari asetabulum tulang panggul (pelvis)-wikipedia-
Jadi cara menggendong bayi dengan benar itu adalah seperti ini:
- Pastikan posisi kaki membentuk M Shape atau jika masih 0-3 bulan pastikan saja posisi pantat bayi lebih rendah daripada lututnya (frog legs)
- Posisi pantat bayi lebih rendah daripada paha
- Kain gendongan menutup sampai ke punggung bayi
- Pastikan gendongan menyangga sampai ke bagian kepala karena tulang belakang dan leher bayi masih rapuh.
- Posisi kepala sejajar dengan dada kita
- Mulut dan hidung dipastikan tidak terhalang oleh apapun
- Saat menggendong, jangan mengguncang bayi karena dapat menghambat perkembangan tulang belakang, otak dan organ lainnya.
Bagaimana dengan menjaga kesehatan kita yang menggendongnya? Selain selalu menjaga stamina tubuh, tentu saja yang utama adalah menggunakan gendongan yang sesuai dengan kebutuhan kan ya. Saya sendiri dari Shanum 0-7 bulan ini sudah menggunakan 4 jenis gendongan, dari kain jarik dibuat simpul jangkar, baby wrap, sling, dan yang terakhir model sc. Semua itu disesuaikan dengan perkembangan bayi dan juga berat badannya.
Kebetulan kemarin saya hadir diacara peluncuran gendongan bayi atas undangan dari Beautynesia dan We Made Me (WMM). We Made Me adalah merek gendongan dari Inggris yang sudah beberapa tahun belakangan hadir di Indonesia. Mungkin belum familiar dengan namanya ya? Jadi We Made Me ini dulunya adalah Babasling, naah….jadi tau kan sekarang?. Nama baru tentu saja diikuti dengan inovasi baru dong. We Made Me hadir dengan produk-produk yang menggunakan bahan yang lebih ringan sehingga mudah dibawa kemana-mana dan tentu saja dengan kemasan yang lebih stylish, dan multifungsi.
We Made Me ini punya 3 produk unggulan yang bisa kita pilih sesuai dengan kebutuhan kita-kita yang suka menggendong, yaitu:
Soohu Sling. Dapat digunakan sejak bayi usia 0-24 bulan dengan berat bayi mulai dari 3-15 kg. Bisa digunakan untuk 5 gaya gendongan seperti: parent facing position, breastfeeding position, koala cuddle, march hare, side saddle. Tersedia dengan bangak varian warna yang disesuaikan dengan warna favorit kita. Dan memiliki pouch untuk menyimpan gendongan jika sudah tidak digunakan.
Wuti Wrap. Dapat digunakan sejak bayi berusia 0-24 bulan dengan berat bayi 3-15kg. Terbuat dari bahan hybrid dan stretch. Berbentuk kain panjang sehingga bisa digunakan oleh siapa saja dan ukuran badan yang besar maupun kecil. Bahannya mudah menyerap keringat dan ringan. Juga tersedia dengan berbagai macam warna. Serta tersedia pouch yang bisa digunakan untuk menyimpan saat gendongan tidak lagi digunakan. Gendongan ini bisa digunakan untuk posisi menghadap orangtua.
Pao Carrier. Untuk gendongan ini juga bisa digunakan dari 0-36 bulan dengan berat badan bayi 3-15kg. Jika digunakan dari newborn sebaiknya menggunakan insert yang juga sudah tersedia dalam paketnya. Bisa digunakan untuk posisi menghadap orangtua ataupun menghadap kedepan. Bahannya terbuat dari 100 katun. Tentu saja sudah dilengkapi pouch nya supaya gendongan bisa disimpan saat sedang tidak digunakan.
Dan untuk tubuh kita diusahakan memilih gendongan yang tepat untuk kita maka insyaallah akan menyelamatkan konstruksi tulang kita. Mau menggendong berapa lama pun insyaallah kuat ya. WMM ini sudah didesign sesuai dengan cara menggendong bayi dengan benar. Kalau dari 3 macam gendongan We Made Me ini, yang sesuai dengan kebutuhan saya sepertinya wuti wrap dan pao carrier deh. Oh iya dengan menggunakan gendongan yang tepat juga kita bisa melakukan aktifitas rumah tangga yang lain. Karena kalau siang saya dirumah sendiri, jadi harus bisa semuanya sendiri, alhamdulillah aktifitas masih bisa dilaksanakan meskipun tidak sempurna hehehe.
Naah….jadi pengen tau tentang gendongan diatas, boleh loh mampir ke websitenya atau mampir ke counter mereka di Metro Departement Store. Oh iya di Indonesia Mother & Baby Expo (IMBEX) bulan Desember nanti WMM akan menjual perdana wuti wrap. Harga-harga gendongan WMM berkisar antara 900ribu-2juta rupiah. Harganya relatif seperti gendongan import lainnya.
Kalau Ibu-Ibu suka bawa gendongan juga kah kalau pergi atau hanya stroller aja? Saya sih bawa stroller iya bawa gendongan iya. Kalau pergi dengan transportasi umum biasanya saya bawa 2 macam gendongan, carrier untuk dipakai dan sling atau geos atau jarik untuk disimpan dalam tas untuk cadangan.
More Info, Please Visit:
Facebook We Made Me
Instagram We Made Me
Websiter We Made Me
Bentar lagi IMBEX, semoga ada diskon dari WMM. Ingin beli gendongan baru ni
Terimakasih mbak sharingnya. Sangat bermanfaat sekali bagi bisa dijadikan pelajaran. Terutama kalau sudah punya anak suatu saat nanti