Disclaimer: Postingan ini adalah cerita tertunda dari staycation kami tahun lalu (2020) di Mason Pine Hotel.
Mason Pine Hotel adalah sebuah hotel bintang 4 (empat) yang terletak di Kota Baru Parahyangan. Sebuah kota mandiri yang berada di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Lokasi hotel ini cukup strategis ditambah lagi dengan lingkungan yang asri dan juga modern.
Berlibur di masa pandemi memang tidak cukup nyaman. Kita harus ekstra waspada dan hati-hati, repot sedikit yang penting selamat dan sehat sampai dirumah lagi. Karena itu ada beberapa hal yang selalu saya persiapkan jika keluar rumah, misalnya:
- Membawa alat makan untuk semua anggota keluarga.
- Membawa botol minum untuk semua anggota keluarga.
- Membawa alat sholat (mukena dan sajadah).
- Selalu sedia hand sanitizer, tisu basah dan kering di mobil, tas anak-anak dan tas kecil yang selalu saya selempangkan di badan saya.
- Membawa cemilan yang sudah disiapkan dari rumah, agar tidak perlu turun ke minimarket.
- Jangan lupa selalu sedia masker cadangan.
Barang-barang diatas wajib dibawa jika kami hendak keluar rumah. Mau pergi sendiri atau sekeluarga wajib menyiapkan ini semua. Awalnya sih memang repot tapi lama-lama terbiasa juga tuh.
Mason Pine Hotel, Pilihan Hotel Untuk Keluarga
Kemarin adalah pengalaman pertama saya dan keluarga menginap di hotel ini. Awalnya saya tidak menyangka bahwa hotelnya besar dan semenarik ini. Maklum, perjalanan ini sepenuhnya dihandle oleh Pak Bos. Jadi saya tinggal duduk manis menikmati perjalanan aja, perhatian saya hanya pada anak-anak dan urusan makan aja. Pokoknya yang saya pesan ke Pak Bos agar memilih hotel yang sudah menerapkan standar Protokol Kesehatan (Prokes).
Meski begitu saya tidak lupa tetap menyiapkan hal-hal yang menurut saya penting yang berhubungan dengan Prokes sendiri seperti: air disinfectant dan desinfektan multifungsi. Jadi begitu masuk harus semprot dulu semua furniture dan juga udaranya. Tidak lupa kasur dan selimut pun ikut di disinfeksi.
Mason Pine Hotel ini memiliki dua bangunan sebut saja bangunan lama dan bangunan baru. Tidak sulit membedakannya karena memang terlihat jelas gaya bangunan 90an sedangkan yang satunya bergaya lebih trendy. Kedua bangunan ini pun memiliki lobby yang berbeda, tapi tetap terkoneksi satu sama lain. Kebetulan waktu itu saya turun di lobby gedung lama tapi ternyata mendapat kamar di lobby gedung baru sehingga harus berputar menuju lobby di gedung baru. Jadi yang akan banyak saya bahas disini adalah suasana kamar di gedung baru ya.
Suasana di gedung baru lebih modern dan minimalis. Terkesan lebih fresh dibanding suasana di gedung lama, tapi sama-sama bagus kok. Sedangkan untuk fasilitas umumnya baik gedung baru maupun gedung lama memiliki fasilitas yang sama dan ditempat yang sama, seperti kolam renang dewasa, kolam anak-anak, dan outdoor activity. Hanya saja restoran untuk sarapan setiap gedung memiliki area yang berbeda.
Hotel ini memiliki 8 tipe kamar yaitu: Pine Deluxe Twin / King, Pine Terrace Twin / King, Premier Twin / King, Junior Suite, Family Suite, Pine Suite, Grand Suite, dan Pine Terrace Suite. Kemarin kami menginap di kamar Pine Deluxe King tidak terlalu besar tapi cukup. Ada yang menghadap ke bagian dalam hotel tepatnya ke arah restoran, ada juga yang menghadap jogging track bagian belakang. Tapi menghadap mana pun pemandangannya tetap asri loh.
Kebetulan hari itu saya mendapatkan 2 kamar dengan dua view berbeda yaitu menghadap halaman belakang yang terlihat jogging track, ladang milik warga dan sungai yang cukup besar. Sedangkan kamar yang satunya menghadap ke restoran dan kolam renang. Dari dua kamar tersebut saya bisa melihat biru nya langit dengan indah. Maklum aku tuh suka banget sama langit.
Baca Juga: Hotel di Jakarta
Setiap kali menginap di hotel saya selalu menunggu waktu untuk sarapan. Apalagi jika tidak ada kegiatan berkeliling ke tempat wisata. Sarapan di hotel dengan beraneka menu adalah yang ditunggu. Restoran tempat sarapan memiliki dua area indoor dan outdoor. Bagian indoor nya memiliki penerangan yang cukup dari sinar matahari karena ruangan indoor ini memiliki skylight yang kusuka banget desainnya. Alat makan pun dibungkus dengan plastik. Dan di setiap stall makanan ada staff restoran yang stand by dan menuangkan ke piring masing-masing tamu.
Saya juga sempat bersepeda di area tersebut, jalanan di sekitar Bandung Barat cukup nyaman untuk bersepeda atau sekedar jogging. Mirip-mirip sama daerah BSD lah yah…kira-kira seperti itu. Saya bersepeda sampai menyeberangi danau, seru pokoknya. Pengalaman ini saya ceritakan di postingan terpisah ya nanti. Hari kedua saya sempat jogging di area hotel dan enak banget udaranya. Sayangnya di sekitar hotel tidak ada restoran yang cukup ok. Mungkin karena pandemi sehingga banyak yang tutup. Kalau sekarang di daerah itu sudah ada Ikea kehadiran bisa berpengaruh dengan kemunculan restoran yang cukup representatif ya. Semoga saja.
Tapi meskipun begitu aku tuh ngga bosen lah kalo cuma di hotel aja, soalnya emang pewe banget. Anak-anak juga happy untuk menghabiskan waktu di hotel, ada apotik hidup, kandang kelinci, playground, dan tentu saja kolam renang. Bahkan berjalan-jalan di sepanjang jalan Kota Parahyangan juga ok kok enak suasananya.
Kalo ditanya apakah aku mau kembali menginap disana, tentu saja nggak nolak deh pokoknya. Karena memang semenarik itu hotelnya dan cocok untuk keluarga. Dan kalau mau berwisata bisa mampir ke daerah Lembang. Atau menyusuri danau seperti saya waktu itu.