Sabtu, 28 Mei 2016 yang lalu saya menghadiri seminar parenting di salah satu tempat kursus bahasa Inggris di daerah FX Sudirman. Tema yang menarik membuat saya ingin menyambangi tempat tersebut. Apalagi seminar ini diselenggarakan secara gratis dan terbuka untuk umum. Seminar itu membahas tentang optimalisasi kemampuan belajar dan elastisitas sejak usia dini. Bagi saya yang memiliki seorang anak berusia 6 tahun ini sangatlah penting. Karena saat ini pintar disekolah saja itu tidak jaminan seorang anak bisa sukses, dibutuhkan juga kemampuan bersosialisasi dan leadership yang akan membuat dia bertahan pada era saat ini.
Menurut Psikolog Hanlie Muliani, M.Psi. narasumber seminar pada sore itu mengatakan bahwa setiap anak itu cerdas, tergantung bagaimana kita sebagai orang dewasa dalam hal ini orangtua menstimulasi kecerdasan anak agar bisa terlihat. Seperti yang kita ketahui bahwa 1000 hari pertama dalam perkembangan anak sangatlah penting. Moment ini biasa kita kenal dengan Golden Age, karena itu sebagai orangtua kita harus bisa memanfaatkan moment ini untuk membangun pondasi yang kuat. Golden age pertama itu adalah saat anak menginjak usia 1,2 dan 3 tahun. Sementara Golden Age ke dua adalah hingga anak usia 6 tahun. Jadi proses stimulasi selama rentang usia ini harus dimaksimalkan.
Otak memiliki jiwa kompetisinya sendiri, semakin sering distimulasi maka itulah yang menang. Otak anak memiliki kemampuan dalam menyerap berbagai macam hal dalam waktu bersamaan. Jadi meskipun hebat dalam bidang musik dan matematika bukan berarti yang lain tidak perlu distimulasi.
Multiple Intelligences
Multiple Intelligences merupakan konsep yang dikenalkan oleh Howard Garner yang mengajarkan kepada kita bahwa jenis-jenis kecerdasan itu bermacam-macam. Jika kita bisa menstimulasi kecerdasan ini maka proses pembelajaran yang kita berikan bisa maksimal. Multiple Intelligence itu adalah:
Language Intelligence
Kegiatan membaca selama 15 menit akan melatih kemampuan verbal dan juga ketahanannya dalam melatih konsentrasi. 0-12 tahun merupakan moment yang baik untuk anak belajar bahasa. Selama kita konsisten, hal-hal ini akan menghindari kebingungan pada anak.
Belajar bahasa asing khususnya bahasa Inggris ternyata juga penting. Karena hasil survey dari Mendikbud mengatakan bahwa gap yang terjadi terhadap lulusan dari Indonesia adalah di bahasa Inggris. Mau bagaimana pun posisi bahasa inggris sebagai bahasa global tidak lagi bisa kita hindari. Dan hal yang perlu dilakukan adalah menyiapkan anak-anak kita untuk memahami bahasa tersebut.
Kemudian yang perlu diperbaiki dari kualitas lulusan anak indonesia adalah leadership. Hal ini bisa dilatih pada saat anak membaca dongeng. Karena dalam dongeng disajikan masalah sehingga anak dirangsang untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Logic Mathematic Intelligence
Saat ini pelajaran matematika bukan hanya sekedar konsep saja. Pelajaran matematika juga harus diimbangi dengan logika.
Anak dilatih agar bisa menyelesaikan masalah, dimulai dari mengenalkan masalah itu sendiri, mencerna masalah-masalah yang abstrak dan menghubungkan satu masalah ke masalah yang lain.
Music Intelligence
Melalui stimulasi ini anak dirangsang untuk bisa menghapal suatu lagu dan bernyanyi, mengenal bahasa, olah tubuh yaitu menari dan mengenal alat musik. Dengan musik bisa membantu menyeimbangkan antara otak kanan dan otak kiri.
Visual Spacial Intelligence
Aktifitas seperti melukis, menggambar, balok kayu, lego dan sebagainya. Dimana kegiatan ini menstimulasi anak untuk berpikir abstrak, sehingga anak mampu membuat image atau gambar didalam pikirannya.
Physical Intelligence
Kemampuan fisik itu ternyata juga penting loh. Ini akan berpengaruh dalam perkembangannya. Jadi sebaiknya jangan melarang anak untuk manjat-manjat karena ternyata ini melatih sendor motorik kasarnya juga. Meningkatkan kewaspadaannya dan problem solving. Tetapi memang sebaiknya juga tetap diawasi ya.
Nature Intelligence
Ini adalah kemampuan anak dalam memahami sekitarnya. Dengan memahami lingkungan sekitar, alam, hewan dan tumbuhan akan menambah pengetahuan anak. Bisa dengan cara mengenal daun-daunan saat daun itu jatuh berguguran, buah saat masih belum matang sampai sudah matang, dan lain sebagainya.
Intrapersonal Intelligence
Anak perlu dikenalkan pada emosi nya sendiri, apakah itu sedih, marah, senang, supaya anak juga belajar bagaimana mengelola emosinya tersebut. Ajarkanlah anak agar memiliki empati hal ini bisa mencegah bullying dikemudian hari.
Interpersonal Intelligence
Kemampuan komunikasi baik verbal maupun non verbal dengan orang lain perlu juga dikembangkan. Dengan demikian anak akan belajar mengenai perbedaan satu sama lain, persamaan antar individu.
Yang perlu digarisbawahi disini adalah lembaga pendidikan memang bertugas untuk mengajari anak. Tetapi tugas yang lebih besar sebenarnya adalah pada orangtua. Itulah sebabnya kita perlu mempelajari multiple intellegences ini agar bisa maksimal dalam memberikan stimulasi pada anak. Orangtua harus juga memberikan aragan yang positif namun bukan berarti semua hal dibolehkan.
RISE
Rise, tempat seminar ini berlangsung adalah tempat belajar bahasa Inggris yang memiliki metode yang cukup menarik. Metode pengajaran di Rise menggunakan 3 pendekatan, yaitu:
- Active Learning => kegiatan belajar yang aktif dan mengajak anak bereksplorasi merangsang anak agar berani mencoba dan menumbuhkan rasa percaya diri.
- Positive Guidance => anak diajarkan agar memiliki sikap yang positif dan disiplin. Tidak melarang anak, namun tidak semua juga dibiarkan.
- Scaffolding => dimana anak diajarkan untuk aktif, jadi tidak hanya sekedar guru tapi anak juga dirangsang untuk bertanya ketika bertemu suatu permasalahan.
Tidak hanya mengedepankan teori namun juga diimbangi dengan sarana dan prasarana yang memadai salah satu nya dengan metode class room multiple intelligence. Ditambah dengan gaya belajar yang cukup unik, yaitu:
- Guru ditengah – memudahkan seluruh kelas (pengajar dan siswa) agar lebih dekat satu sama lain untuk meng-eksplorasi multiple intelligence.
- Siswa ditengah – melakukan demonstrasi agar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
- Bertanya berdasarkan materi – mengkombinasikan antara guru yang berada di tengah dan siswa yang berada ditengah, lebih terbuka.
Di Rise konsep yang ditawarkan bukan hanya teori, namun konsep dan logika digabung menjadi satu kesatuan. Ruangan kelasnya dibuat berwarna-warni agar merangsang dan memberikan kenyamanan pada anak. Disini anak diajarkan agar anak memiliki pemikiran yang positif. Dengan Multiple Intelligences belajar bahasa inggris tidak lagi membosankan dan susah. Karena komunikasinya diatur dua arah dan langsung berbicara tentang kegiatan yang anak-anak lakukan.
Ketika menghadiri seminar sore itu, kebetulan saya ditemani Naeema. Ketika saya masuk, Naeema langsung disambut dengan tim pengajar dan ditanyakan berapa usianya. Kemudian Naeema diarahkan masuk ke ruangan kelas dimana didalamnya ada kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak-anak. Sementara saya langsung diarahkan ke bangku kosong dan bersiap menerima materi.
Seneng deh saya dengan metode yang ditawarkan ini, konsepnya lebih belajar bukan mengajar. Rise ini ternyata ada beberapa cabang, selain di Sudirman, Rise juga ada di Bintaro X-change, Alam Sutera dan Central Park. Kalau penasaran bagaimana RISE itu datang langsung aja dan lihat.
Semoga anak-anak kita selalu dalam lindungan Allah swt, aamiin.