Di tengah keanekaragaman kuliner Indonesia, Empal Gentong adalah salah satu hidangan yang memiliki rasa unik yang kelezatannya tidak kalah dengan makanan khas daerah lain. Makanan ini merupakan hidangan yang menjadi kebanggaan kota Cirebon. Tampilannya yang seperti gule (gulai) cukup menggambarkan bahwa hidangan ini memiliki kuah yang gurih dan kaya akan rempah.
Beberapa kali ke Cirebon karena keperluan keluarga. Jadi setiap kali ke sana hampir tidak pernah mampir menikmati hidangan khas kota itu. Karena keperluan keluarga, saya pasti mampir ke rumah kerabat, sudah pasti urusan makan selalu ditanggung oleh keluarga kami di Cirebon.
Sampai akhirnya 6 tahun lalu saya punya kesempatan untuk mencoba makanan khas Cirebon salah satunya si empal gentong. Awalnya saya mengira empal gentong adalah hidangan empal layaknya empal goreng tanpa kuah. Tapi ternyata penampakannya lebih mirip gulai versi lebih ringan, menurut saya.
Asal Usul
Empal Gentong memiliki sejarah panjang yang melibatkan warisan budaya dan tradisional yang kaya. Hidangan ini berawal dari kreativitas masyarakat Cirebon yang ingin memanfaatkan gentong sebagai wadah untuk memasak empal. Kebetulan di awal tahun 1400-an di wilayah Cirebon bagian barat ada sebuah desa yang dikenal sebagai pembuat gerabah.
Ditambah lagi dengan banyaknya kayu dan pohon asam, yang akhirnya dimanfaatkan untuk memasak empal gentong ini. Hasilnya memang membuat hidangan ini memiliki aroma yang lebih khas.
Karena mulai dikenal sejak zaman Sunan Gunung Jati, makanan ini dipercaya sebagai alat untuk menyebarkan agama Islam di daerah tersebut. Dan karena dahulu mayoritas masih beragama Hindu, maka empal gentong dulu masih menggunakan daging kerbau, bukan daging sapi seperti saat ini. Karena Sapi merupakan hewan yang dihormati di agama Hindu.
Empal Gentong H. Apud
Dari hasil browsing dan info di media sosial 6 tahun yang lalu saya memutuskan untuk mencoba empal gentong H.Apud yang sudah puluhan tahun berjualan hidangan khas Cirebon. Dianggap sebagai pelopor untuk hidangan ini, kira-kira begitu.
Itulah sebabnya kami memilih mampir ke restoran ini, untuk tahu rasa otentik dari makanan tradisional ini. H. Apud ada beberapa cabang, tapi kami memutuskan untuk datang ke restorannya yang pertama atau disebut juga pusatnya. Lokasinya ada di Jl. Ir. H. Juanda No.24, Battembat, Kec. Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat 45153
Bagian dalam restoran cukup luas, ada area AC dan Non AC. Fasilitas toilet dan mushola pun ada, jadi cukup lengkap. Yang disayangkan parkiran nya tidak terlalu besar. Tapi jangan khawatir karena ada Petugas Parkir yang akan membantu mencarikan posisi parkir yang aman.
Ternyata menu di restoran H. Apud bukan hanya empal gentong. Ada juga makanan khas Cirebon lainnya seperti Nasi Lengko dan empal asem (kuah bening). Ada sate kambing muda, es kelapa, es duren dan otak-otak. Menu lengkapnya bisa cek pada gambar dibawah ya.
Menu Favorit saya yang membuat saya kembali lagi kemarin ketika ke restoran H. Apud setelah 6 tahun kemudian (sebulan lalu) selain empal gentong adalah sate kambing muda. Menurut saya satenya empuk, ga ada bau prengus dan juicy dagingnya. Sausnya dengan bumbu kecap, dijual tidak dengan lontong.
5 tahun lalu makan disini masih sambil gendong Shanum, masih bayi waktu itu. Jadi kurang bisa meresapi hidangan, tapi masih tetap terasa nikmatnya. Makanya waktu Pak Su ngajak ke Cirebon saya langsung minta mampir kesini, karena masih terbayang kombinasi empal gentong dicampur dengan sate kambing muda.
Pak Su kemarin pesan nasi Lengko. Hidangan sederhana dengan lauk tahu tempe yang diberi saus bumbu kacang. Tidak lupa dicampur dengan kucai dan tauge. Kata Ibu Mertua saya, setiap makanan cirebon khasnya selalu dengan campuran daun kucai bukan daun bawang.
Jika datang pas jam makan siang, biasanya sudah penuh dengan pelanggan wisatawan domestik. Ruangan AC biasanya sudah penuh. Tapi tenang saja, ruangan non-AC masih luas, tidak terlalu pengap kok. Insyaallah tetap nikmat.
Kalau ke Cirebon lagi kira-kira mau kuliner kemana lagi ya? Penasaran dengan Nasi Jamblang.
Referensi:
https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/pariwisata/pr-596040077/asal-usul-empal-gentong-kuliner-khas-cirebon-yang-melegenda?page=all