Pengalaman Naik Kereta Cepat Al-Haramain

Kereta Cepat Al-Haramain merupakan value tambahan yang biasanya ditawarkan oleh travel agent yang menjual paket umroh. Selain kereta ini merupakan layanan infrastruktur baru di Arab Saudi yang menghubungkan dua kota Haram, Mekkah dan Madinah.  Keberadaan kereta cepat ini menawarkan kecepatan, kenyamanannya dan efisiensi dalam perjalanan.  

Proses pembangunan kereta yang menghubungkan dua kota berjarak 449 kilometer ini dimulai sejak 2009. Dan kemudian secara perlahan layanan kereta ini dibuka secara bertahap sejak tahun 2015 dan beroperasi secara penuh pada 31 Maret 2021. 

Memang relatif masih baru apalagi pada tahun 2021 dunia masih dilanda pandemi, jadi ibadah Haji dan umroh pun masih dibatasi. Dan sejak status pandemi dicabut dan perjalanan keluar negeri tidak dibatasi dan banyak umat muslim yang ingin melaksanakan ibadah umroh. Perjalanan dengan menggunakan kereta cepat ini pun jadi hal yang alternatif akomodasi untuk efisiensi waktu. 

Matahari Terbenam di Madinah

Sebelum cerita pengalaman saya naik Kereta Cepat Al-Haramain ini, saya ingin bahas dulu lebih jauh tentang Kereta ini yang kabarnya merupakan revolusi infrastruktur yang dilakukan Arab Saudi. Harapannya tentu saja untuk mempercepat mobilitas manusia dari satu tempat ke tempat yang lainnya. 

Teknologi Canggih

Pembangunan Kereta Cepat Al-Haramain merupakan sebuah kerjasama dari  China Railway Construction Corporation (CRCC), Al Arrab Contracting Company Ltd, Al Suwailem Company dan Bouygues sebuah perusahaan konstruksi Perancis. Biaya yang dihabiskan untuk proyek ini sebesar $60 Milyar atau setara dengan 900 Triliun Rupiah. Harapannya dengan adanya kereta ini bisa membawa 3 juta penumpang per tahun termasuk jamaah haji dan umroh. 

Kereta Cepat ini memanfaatkan teknologi terkini dalam industri transportasi. Dengan kecepatan operasional hingga 300 kilometer per jam, kereta ini menghubungkan kedua kota dalam waktu sekitar dua setengah jam. Teknologi perkeretaapian yang canggih tidak hanya memastikan kecepatan tinggi, tetapi juga keselamatan penumpang.

Efisiensi Waktu Dalam Mobilitas

Sebelum adanya Kereta Cepat Al-Haramain, perjalanan antara Makkah dan Madinah bisa memakan waktu kurang lebih sekitar 6 jam. Apalagi jika jumlah jamaah mencapai puncaknya di musim liburan untuk umroh dan musim Haji. Dengan hadirnya Kereta ini harapannya masalah kesenjangan antara dua kota bisa diatasi. Selain itu bisa memudahkan bagi warga setempat dan wisatawan juga. 

Pemeliharaan Tradisi dan Nilai Keagamaan

Meskipun menghadirkan kemajuan teknologi modern, tetapi tetap memelihara nilai-nilai keagamaan dan tradisi Islam. Dibangun dengan memperhatikan kebutuhan jamaah Haji dan Umrah, kereta ini memiliki fasilitas yang memungkinkan penumpang untuk menjalankan ibadah dengan nyaman, seperti tempat shalat dan layanan makanan yang sesuai dengan aturan agama. 

Stasiun Kereta Cepat Al-Haramain

Bahkan sebelum berangkat kita juga dipandu untuk membaca doa naik kendaraan. Jadi insyaallah tetap nyaman. 

Cara Beli Tiket Kereta Cepat Al-Haramain

Pembelian tiket kereta ini bisa dilakukan melalui aplikasi HHR Train yang sudah tersedia di Google Playstore dan App Store, atau juga bisa dibeli melalui website Haramain High Speed Railway

Caranya cukup mudah kok, ada 4 langkah yang harus diikuti, yaitu:

  1. Menentukan tujuan perjalanan kita. Apakah akan melakukan satu kali perjalanan atau pulang pergi. Setelah memilih tujuan dan tanggal keberangkatan, jangan lupa memasukkan jumlah penumpang yang akan berangkat. 
  2. Pilih jam keberangkatan dan pemberhentian yang diinginkan. 
  3. Pilih gerbong dan kursi yang diinginkan. Di kereta ini bahasa untuk gerbong adalah coach. 
  4. Isi data-data penumpang
  5. Melakukan pembayaran
Tarif Kelas Ekonomi Kereta Cepat Arab Saudi

Terdapat dua jenis kelas dengan tarif yang berbeda, yaitu:

  • Kelas bisnis, dikenakan tarif 380.65 SAR atau kurang lebih 1,5 juta rupiah. Tarif ini berlaku untuk 1 sampai 3 kali pemberhentian. Sementara untuk non stop atau tanpa pemberhentian dikenakan tarif 616.40 SAR atau sekitar 2,5 juta rupiah.
  • Kelas Ekonomi, dikenakan tarif 224.35 SAR atau sekitar 897 ribu rupiah. 
Pemberhentian Kereta Cepat Arab Saudi

Jika sudah membeli tiket jangan lupa untuk mentaati peraturannya. Penumpang harus datang 1 jam atau 10 menit sebelum waktu keberangkatan. Barang bawaan yang bisa dibawa pun hanya yang koper 25 kg dan 1 tas. Jika ada kelebihan bagasi disarankan menggunakan provider pengiriman lain. 

Pengalaman Naik Kereta Cepat Al-Haramain 

Berhubung perjalanan umroh saya bersama keluarga kemarin menggunakan travel agent, jadi untuk keperluan pemesanan tiket ini kami dibantu oleh pihak travel. Koper yang kami bawa hanya koper kabin saja yang isinya barang-barang yang ingin segera dipakai di Mekkah. Sementara untuk koper-koper besar lainnya diatur dengan provider lain. Tentu saja ini sudah bagian services dari travel agent. 

Kami bertolak dari Madinah ke Mekkah untuk memulai ibadah umroh kami. Mengambil Miqot di Bir Ali baru kemudian menuju ke Stasiun Kereta Cepat Madinah. Tiba satu jam sebelum jadwal berangkat. Sistem masuknya seperti KA Bandara di Jakarta cukup scan barcode. Tapi kemarin waktu masuk kami dibantu petugas jadi tidak perlu scan. 

Masuk stasiun dari lantai satu, masuk dengan scan tiket kemudian menuju ke ruang tunggu lantai dua. Jika sudah ada informasi masuk baru kemudian turun lagi ke peron. Jadwal keberangkatan kami tidak terlihat penumpukan penumpang, meskipun kereta akan menuju peron terlihat agak padat. 

Stasiunnya mirip dengan bandara, hanya saja lebih kecil. Memiliki desain yang minimalis namun tetap futuristik. Seperti stasiun pada umumnya, tersedia restoran dan toko. Tapi tidak terlalu banyak sih. 

Kami sekeluarga cukup antusias menggunakan moda transportasi ini. Membayangkan naik kereta dengan kecepatan 300 km per jam, akan seperti apa ya. Karena kami pun belum sempat merasakan naik Whoos. Jadi perdana kami coba kereta cepat justru di Arab Saudi ini. 

Interior dalam kereta pun terkesan luxury bahkan untuk kelas ekonomi yang kami pilih. Bangkunya juga cukup nyaman. Untuk kursi yang ada di tengah coach (sebutan untuk gerbong) terdapat bangku yang berhadap-hadapan dengan meja di tengahnya. Jangan lupa untuk duduk sesuai dengan coach dan nomor kursinya ya. 

www.desyyusnita.com

Oh iya, untuk memantau map perjalanan bisa dilihat di televisi yang ada di setiap gerbong ya. Jika ingin mengambil miqot di atas kereta cepat ini juga bisa, karena ternyata rel keretanya melewati batas miqat. Petugas di dalam kereta akan menginformasikan jika kita akan masuk wilayah tersebut. 

Ketika berada didalam jujur saja saya tidak merasakan kereta ini bergoyang, tapi untuk suara masih terdengar kok. Saya hanya bisa melihat pemandangan di luar yang bergerak sangat cepat. Karena jadwal keberangkatan kami sore, jadi kami bisa melihat  matahari yang mulai turun. Tidak lupa selama dalam perjalanan kami mengucapkan kalimat Talbiyah. 

“Labbaika allahumma labbaik, Labbaika laa syariika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk. Laa syariikalah”

Perjalanan Madinah ke Mekkah kami tempuh dalam waktu 2 jam 20 menit. Ada 1 kali pemberhentian, tapi saya kurang paham di stasiun mana. Yang saya lihat dari map yang ada di layar sih disekitar Jeddah. Dari Kereta bisa saya lihat kemacetan yang Kota Jeddah. Maklum waktu itu sekitar jam 6 sore, mungkin waktu orang-orang pulang kantor ya. 

Kesimpulannya kami bersyukur sekali bisa merasakan moda transportasi ini di sela perjalanan umroh kami. Tidak perlu duduk didalam bus hingga 6 jam, dan tidak merasakan kemacetan di jalan. Semoga bisa kembali lagi ke sini. Aamiin. 

signature-desy