
Jaman sekarang televisi sudah berubah jadi kebutuhan pokok mungkin ya? Televisi dianggap sebagai barang elektronik yang bisa memberikan hiburan paling murah meriah. Berbagai stasiun televisi dengan bermacam-macam tayangan yang cukup menghibur, tapi sayangnya kadang-kadang kurang memberikan edukasi. Kemudian saya jadi berpikir, “bolehkah anak saya nonton televisi?” Bagaimana dengan kamu, termasuk yang membolehkan atau tidak?
Saya jadi ingat dengan seminar parenting yang disampaikan oleh Mba Lizzie yang membahas tentang Peran Orang tua di Era Digital. Ada kalimat yang saya ingat, yaitu “Jangan salahkan gadget dan televisinya tapi salahkan kita yang tidak hadir disaat anak memegang gadget dan menonton televisi”. Sungguh ya rasanya tertampar keras sekali “Plaaak”. Dalam hati, iya sih bener juga, saat anak asyik menonton televisi justru moment itu saya gunakan untuk ikutan main handphone juga. Ya Allah……itu sih salahnya di saya.
Jika membaca beberapa artikel tentang pengaruh negatif pada anak memang menakutkan, tapi ya itu tadi sepertinya hal itu bisa dihindari jika kita hadir dan mendampingi saat anak menonton televisi. Menurut Leifer dkk (dalam Elizabeth Hurlock, 1980) “Televisi bukan hanya merupakan hiburan bagi anak-anak, tetapi juga merupakan sarana sosialisasi yang penting”.
Dan akhirnya saya pun fokus pada hal-hal positif itu dan mengizinkan anak-anak menonton TV dengan catatan khusus tentu saja saja. Karena saya merasa ada beberapa hal yang saya merasa dengan menonton televisi bisa menjadi stimulus dalam tumbuh kembang anak. Lagi-lagi dengan catatan kita bisa memilih tayangan aman untuk anak.
Memilih tayangan aman untuk anak-anak memang sangat penting. Jadi si kecil bukan hanya sekedar menonton acara hiburan yang ngga penting melainkan juga harus menjadi aktivitas belajar. Jadi anak-anak tidak merasa kalau sedang belajar karena kegiatan belajar itu menyenangkan.
Beberapa hal positif yang saya dapatkan dari kegiatan menonton TV, seperti:
- Media belajar bagi si kecil untuk menambah wawasannya secara umum. Misalnya jika di sekolah hanya tau dalam buku tentang hewan, tanaman dan tumbuhan sementara dengan menonton TV si kecil akan lebih tau dengan jelas apa yang pernah mereka bahas di buku tersebut. Atau misalnya mereka membahas tentang cuaca, biasanya ada tayangan yang membahas juga tentang cuaca. Jadi televisi disini berperan sebagai media referensi tambahan selain buku.
- Melatih motorik kasar si kecil. Selalu ada tayangan TV yang ada lagu, nyanyian dan tarian. Kita sebagai pendamping bisa menstimulasi si kecil untuk meniru gerakan-gerakan itu. Bisa sekalian melatih dia menari, melompat, mengangkat kaki, dan lain sebagainya.
- Menambah kosakata si kecil. Masih dengan tayangan yang berisi nyanyian dan lagu, sebagai pendamping kita bisa sekaligus mengenalkan kosakata dan gerakan juga. Jadi si kecil lebih cepat memahami maksud dari suatu kata tersebut. Atau bisa juga mengenalkan hewan sekaligus dengan suaranya.
- Untuk hiburan. Pasti ada momen-momen tertentu saat anak-anak butuh hiburan. Sesekali memberi mereka menonton film kartun tidak masalah kok. Pilih tayangan yang baik dan mengajarkan tentang hal yang baik pula. Jika sesekali ada tayangan atau perilaku negatif ini saatnya kita mengenalkan bahwa yang negatif itu tidak boleh diikuti.
Tayangan Televisi Untuk Si Kecil
Sejujurnya saya sendiri kurang suka dengan tayangan TV lokal yang lebih banyak menampilkan sinetron dan drama yang menurut saya kurang ramah anak. Bukannya memberikan stimulus positif melainkan negatif. Ada sih tayangan kartun yang masih bagus seperti film kartun favorit saya dan anak-anak seperti Upin dan Ipin, tapi ya itu, jarang banget tayangan yang seperti itu. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk berlangganan TV berlangganan.
Ada beberapa tayangan TV berlangganan yang menurut saya bisa membuat cara belajar seru dan efektif dan jadi favoritnya anak-anak dirumah, seperti:
- Cbeebies. Di channel ini banyak tayangan yang mengajak anak berinteraksi. Bentuk acaranya beragam mulai dari puppets show, anak-anak dan kartun. Jadi baik kakak maupun adik sama-sama terhibur menonton acara ini. Terkadang saya merasa lebih banyak tayangan untuk anak perempuan dibanding anak laki-laki di channel ini. Saya pernah cerita di blog tentang tayangan favorit Naeema di channel ini waktu dia kecil dulu.
- Baby TV. Tayangan di channel ini cocok untuk usia 3-12 bulan. Warna-warna disini lebih lembut dengan suara yang juga lebih lembut. Terkadang saya merasa channel ini seperti channel pengantar tidur bagi orang dewasa hehehe.
- Disney Channel. Mirip seperti Cbeebies banyak lagu, nyanyian, puppets show seperti sesame street, dan film kartun. Tayangan disini cukup imbang, baik anak perempuan maupun anak laki-laki punya porsinya masing-masing.
- National Geographic. Siapa yang tak tau akan channel ini, biasanya membahas tentang dokumenter, petualangan di alam, sejarah dan hal-hal tentang ilmu pengetahuan dibahas disana. Tentu saja di channel ini tetap butuh bantuan kita untuk melihat mana saja yang bisa ditonton anak-anak dan tidak terkesan terlalu berat.
- Animal planet. Channel ini tentu saja membahas tentang hewan-hewan. Membantu saya mengenalkan berbagai macam hewan dan suaranya.
Dan masih banyak lagi tayangan yang kami lihat bersama-sama. Lagi-lagi saya tekankan bahwa aktivitas menonton TV dilakukan dengan pendampingan. Kalaupun harus ditinggal selagi kita melakukan pekerjaan rumah tangga saya harus yakin bahwa mereka menonton tayangan yang aman untuk mereka.

Dampingi anak saat menonton televisi
Tips dari saya, supaya si kecil tidak selalu fokus pada layar TV ajak mereka bertatapan mata setiap 5-10 menit sekali dengan cara melakukan gerakan atau berdiskusi tentang acara TV tersebut. Jika si kecil sudah cukup besar atau usia sekolah bisa sambil meminta bantuan mereka mengerjakan pekerjaan rumah seperti: memisahkan sayur (daun) dari batangnya, sambil makan atau kegiatan lain yang bisa dilakukan sambil menonton TV. Selain mengajarkan mereka untuk multitasking juga trik supaya mereka tidak terfokus pada TV semata. Ssstt….rahasia ini jangan sampai dibaca oleh anak-anak ya hehehe.
Sekarang ini banyak pilihan TV berlangganan yang ada di tanah air dengan channel yang tentu saja bervariasi. Tapi tidak semua TV berlangganan itu memiliki channel-channel yang memang kita butuhkan. Jika membahas tayangan yang berkualitas dan fitur terbaik untuk anak ada MNC Vision yang memiliki channel yang cukup lengkap dan bersifat edutainment. Dan dalam rangka memperingati hari anak sedunia MNC Vision tetap berkomitmen untuk memberikan tayangan yang bersifat edutainment tersebut dengan lebih beragam.
Channel-channel yang saya sebutkan diatas juga tersedia di MNC Vision. Selain itu juga ada channel seperti Miaomi yang melatih si kecil untuk belajar bahasa mandarin sejak dini. Sedangkan untuk anak usia sekolah dasar (SD), MNC Vision punya channel besmart yang menawarkan pengalaman belajar yang berbeda bagi para siswa SD yang bisa melakukan bimbingan belajar tanpa harus keluar rumah.

Memanfaatkan moment nonton televisi untuk menambah kedekatan antar anggota keluarga
Kalau ada tayangan yang bermanfaat dan bisa membantu memberikan kegiatan edukasi di rumah pasti kita sebagai orang tua juga jadi lebih tenang. Tapi lagi-lagi dengan catatan harus didampingi dan ada sesi diskusi saat menonton TV. Jangan sampai si kecil menafsirkan sendiri tentang apa saja yang dia lihat disana. Sambil kita juga bisa menanamkan nilai-nilai keluarga atau aturan keluarga yang ingin kita terapkan di rumah.
Ngomongin soal MNC Vision ternyata bukanlah perusahan TV berlangganan baru di Indonesia. MNC Vision adalah pionir loh dalam bisnis ini. Ngga percaya? Jadi MNC Vision ini dulunya kita kenal sebagai Indovision, Okevision dan Top TV. Dan kini hadir dengan identitas dan karakter yang baru. Dan tentunya dengan pelayanan yang tambah bagus juga kan ya. Dengan teknologi yang dimiliki saat ini yaitu satelit frekuensi S-Band, membuat tayangan MNC Vision cocok digunakan di daerah tropis seperti Indonesia.
Masih suka nonton siaran TV lokal? Jangan khawatir, di MNC Vision ini masih tersedia loh pilihan TV lokal yang tergabung dalam MNC media group seperti: RCTI, GTV, iNews, dan MNC TV. Kalau mau tau lebih detail mengenai MNC Vision bisa langsung ke websitenya di http://www.mncvision.id/ .
Jangan lupa ya dampingi dan ajak diskusi selalu anak-anak saat menonton tayangan TV. Beri waktu maksimal 1,5 jam untuk si kecil menonton TV dan beri alternatif kegiatan lainnya selain menonton TV. Berikan jarak yang aman minimal 2 meter antara jarak TV dengan si kecil, ini penting juga untuk diperhatikan.
Menonton TV itu bisa baik tergantung bagaimana kita menyiasatinya.

Di rumah kami sudah lima tahunan tidak ada tayangan televisi :p bukan karena tidak mau menonton tapi karena parabola Telkomvision mendadak eror tidak menangkap sinyal, Kvision tidak bisa dipakai, dan seterusnya kami tidak menonton televisi :p
Waah hebat sekali Mba. Tapi bener juga Mba, lebih baik melakukan aktifitas fisik saja atau membaca. Untuk tau berita kan bisa dari internet aja.
Aku masih ngebolehin Darell buat nonton TV asal ada waktunya sih. Dan dikasih ground rules yang jelas. mirip sih sama ground rules penggunaan smartphone. hehhe meski ya kadang Darell suka ngebohongin bundanya.
Bener La Aie, aku pakai atturan-aturan sih. Kadang suka ku buat fleksible kadang yang strict. Main tarik ulur deh hehehe
Aku setuju si Mbak untuk tetap eye contact ke anak ya, jangan biarin mereka nyethuk merhatiin tivi terus 🙂
Iya Mba, aku sih niatnya supaya apa yang dilihat di TV tidak terpatri dalam ingatannya sedari kecil gini. Meski cuma kartun gitu ya…
Baca ini jadi mengevaluasi diri, apakah sudah melakukan hal yang benar kepada anak khusunya pada saat anak menonton televisi. Seringnya ketika anak nonton tv, saya malah asik dengan gawai.. seharus memberikan pendampingan dan sesekali mengajak anak berinteraksi ya.. well note ka, InshaAllah kedepannya akan lebih baik lagi
Mudah-mudahan kita jadi bisa menemani anak-anak terus ya Ka. Aku pun masih suka sibuk dengan gawai tapi sama seperti mereka nonton TV aku mah mengganggu diriku sendiri supaya ga fokus ke gawai juga hehe
nah ini nih kak, banyak yang bilang anak 2 tahun gak boleh nonton tv dulu tapi aku turut merasakan ada perubahan baik dari anak ku saat dia nonton lagu2 di TV misalnya. dia jadi belajar bahasa asing sendiri sampe aku kaget, kapan dia belajarnya. padahal gak pernah ngajarin bahasa itu.
TV bagi aku juga jadi media belajar sih ya. Dampingi terus ya Ka si kecil saat menonton TV.
Iya banget sih sekarang ini tv lokal lebih banyak tayangan sinetron yang kurang berfaedah. Waah banyak juga ya mba pilihan tayangan di MNC Vision, bisa buat belajar anak. Termasuk bisa belajar bahasa Mandari. Ini sih ku juga mau
Iya, ku jarang nonton TV lokal selain Net hehehe
kalau anakku termasuk gak suka nonton tv mbak..dia udah yang youtube minded banget. tv nggak laku buat dia
Sama Mba, mencari channel tertentu juga di yutub. Divariasiin aja kalo aku hehehe.
dulu aku sempat diam aja kalo anak nonton seneng deh udah hhahaa tapi makin ke sini makin milih2 channel edukasi aja dan ttp ngebatasin screen
Hahaha, moment itu emang bikin kita terbuai ya Ka. Aku kadang juga masih gitu koq.
Iya, anak nonton tv juga tetap perlu didampingi ya Mbak, dan ada batasan screen time tentunya. Banyak jg sih ibu2 yg pakai tv buat pengalihan biar anaknya diem & bisa ditinggal ngerjain hal lain, heu
Iya Mba, kadang moment anak nonton TV itu jadi moment istirahat juga sih buat ibunya. Tapi paling engga kita dampingi disebelahnya deh.
Selama yang mengatur dan mengawasi orangtua, rasanya tak apa. Dan nggak dibiarkan terpaku ke layar lama juga. Pilihan acara pun kita sebagai orangtua yang tentukan.
Semoga bisa selalu mendampingi anak-anak ya Mba
setuju banget anak boleh nonton TV dan kita orang tua mendampingi 🙂 MNC juga banyak acara anak-anak yang mendidik