Negara kepulauan itulah Indonesia, terdiri dari pulau-pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, terdiri dari beragam suku bangsa, bahasa dan agama. Perbedaan demografi inilah yang kemudian menghasilkan yang namanya kebudayaan, tidak heran jika Indonesia memiliki banyak kebudayaan lokal yang berbeda-beda. Jika kemudian budaya dunia barat banyak masuk ke Indonesia mengakibatkan hilangnya kebudayaan Indonesia yang asli, oleh sebab itu warisan budaya ini wajib dilestarikan oleh siapa saja di seluruh negeri ini. Baik secara pribadi, institusi maupun industri agar kebudayaan aseli ini tetap dikenal oleh anak cucu kita kelak.
Giordano sebagai industri yang bergerak dibidang fesyen kemudian terinspirasi untuk melakukan suatu kampanye sebagai langkah nyata pelestarian kebudayaan. Sebagai merek fesyen yang banyak diminati oleh anak muda, melalui kampanye ini Giordano mengajak anak muda untuk juga ikut mengenal kebudayaan aseli Indonesia. Kampanye yang sudah dimulai sejak 2014 ini secara konsisten mengenalkan budaya Indonesia dalam unsur seni. Melibatkan juga ilustrator-ilustrator muda berbakat tanah air untuk menciptakan design yang disukai anak muda jaman sekarang. The Legacy, adalah koleksi dari Giordano yang menggabungan antara fesyen dan kebudayaan yang dituangkan melalui ilustrasi-ilustrasi dalam setiap koleksi pakaiannya.
Memilih tema yang lebih spesifik dari koleksi sebelumnya, The Legacy kali ini menggambarkan tujuan-tujuan wisata yang memiliki nilai-nilai kebudayaan aseli Indonesia, yaitu Jakarta, Manado, Papua, Kalimantan, Jogjakarta dan Bali. Tujuan wisata tersebut dianggap memiliki ciri khas budaya Indonesia aseli dan juga sedang diminati oleh anak muda jaman sekarang.
Peluncuran The Legacy, Indonesia Heritage Collection by Giordano
The Legacy generasi kedua ini baru saja diluncurkan pada hari Rabu 18 Mei 2016 yang lalu di Mall Kota Kasablanka. Acara sore itu dibuka dengan penampilan sebuah tarian dari Abang None Jakarta Timur. Konsep acara pada sore hari itu tidak jauh berbeda dengan konsep dari koleksi The Legacy itu sendiri yaitu mengedepankan kebudayaan Indonesia. Oh iya…kontes Abang Nona yang diadaakan rutin oleh pemerintah daerah DKI Jakarta juga merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk melestarikan dan mengenalkan budaya Indonesia kepada generasi muda loh.
Turut juga hadir komunitas Backpacker Jakarta sebagai komunitas yang tujuan untuk mengekplorasi tempat-tempat wisata di Indonesia dengan biaya yang hemat. Mulai dari dalam kota, seperti museum, gedung-gedung bersejarah, sampai dengan perjalanan luar kota dan tetap mengutamakan biaya yang hemat. Menurut mereka biaya bukan lah halangan untuk bisa menikmati Indonesia, keren kan…siapa mau ikut komunitas ini?
Hadir juga ilustrator-ilustrator muda yang langsung mendemontrasikan keahliannya dalam menggambar baik di aplikasi komputer yang sudah disediakan oleh panitia penyelenggara acara dan juga doodling wall yang menggunakan spidol, mereka sama-sama menggambar secara spontanitas.
Tiga ilustrator muda yang bekerjasama dengan Giordano Indonesia untuk mewujudkan The Legacy kali ini adalah Lala Bohang, Resatio dan Bykai, dimana masing-masing rancangannya memiliki tema dan gaya yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dalam waktu yang cukup terbatas, mereka diminta untuk mengesplorasi kebudayaan yang menonjol dari daerah yang sudah ditentukan.
Lala Bohang, untuk The Legacy kali ini dia berikan sentuhan warna yang feminin hal ini keluar dari konsep karya dia pada umumnya yang cenderung lebih hitam-putih. Konsep dasar story telling dia gambarkan melalui suatu karakter yang diberi nama Gendhis. Gendhis adalah ilustrasi seorang gadis yang sudah bertransformasi menjadi remaja. Dalam hal ini Gendhis secara tidak langsung menggambarkan kehidupan Lala Bohang sendiri. Dimana Bunaken dipilihnya karena mengingat masa kecilnya yang banyak dihabiskan di daerah Indonesia timur yang terkenal dengan pantainya yang menawan. Jakarta, karena kini dia menghabiskan hari-hari nya di Jakarta, sebagai tempatnya belajar dan mengenal kehidupan yang lebih dinamis.
Resatio, mengangkat tema hewan dan adat. Dia merasa bahwa Jalak Bali adalah hewan yang hampir punah dan harus dilestarikan. Untuk itu melalui design nya dia ingin mengingatkan kepada kawula muda untuk menjaga dan melestarikan hewan langka tersebut. Selain itu Tio, juga mengenalkan budaya Kalimantan Timur yaitu Hudoq. Hudoq adalah sejenis festival yang digelar oleh sub-etnis Dayak di Kalimantan Timur.
Sedangkan Bykai, melalui designnya menggambarkan tentang kehidupan etnis di Jogjakarta yang bisa terlihat jelas jika kamu berkunjung kesana. Dan pada design ilustrasi Papua, jelas menggambarkan warisan budaya dan alam Papua yang mengalir di dalam tubuh para penduduk asli sehingga membentuk karakter dan kepribadian mereka.
Hasil dari ilustrasi tersebut dituangkan menjadi koleksi pada t-shirt,pullover, dress dan scarf terbaru dari Giordano. Agar lebih menarik, Giordano menggunakan berbagai macam warna dan teknik baru yang berbeda dari sebelumnya. Penggunaan bahan dasar dan teknik percetakan memberikan perpaduan warna yang kontras untuk hasil ilustrasinya.
Koleksi The Legacy ini bisa didapatkan diseluruh outlet Giordano dengan kisaran harga 49 ribu – 250 ribu. Penasaran?? Silakan ke outletnya Giordani, siapa tau bisa dapat ide baju lebaran kamu nanti kan.
Wah luar biasa ini, perpaduan yang sangat menarik, Busana dan Budaya.
Keren banget.
Bunaken jadi salah satu obyek menarik memang pantas sekali 🙂
Hua dikunjungi teh ani, ouw ouw ouw
salut dengan para ilustrator muda Indonesia .
Luar biasa, selama bakat itu ada wadahnya pasti akan positif ya Mba