Mudik merupakan tradisi pulang ke kampung halaman atau daerah asal yang biasanya dilakukan di momen perayaan hari besar salah satunya seperti Idul Fitri. Mudik biasanya dilakukan minimal satu tahun sekali di perayaan hari besar itu.
Mudik merupakan momen yang selalu dinanti oleh para perantau. Karena di saat seperti ini merupakan kesempatan bagi para pemudik untuk bertemu dengan orang tua dan keluarga besar. Biaya yang dikeluarkan untuk pulang kampung ini memang tidak sedikit, tapi pemudik biasanya akan selalu berusaha untuk bisa pulang ke kampung halaman.
Jujur saya, sebagai orang Jakarta saya sendiri tidak pernah merasakan pulang kampung. Di momen hari raya kebetulan keluarga besar saya selalu berkumpul di rumah kakek saya. Jadilah saya hanya menunggu kedatangan para tamu keluarga besar di rumah saja.
Baru setelah saya menikah yang kebetulan punya kampung halaman di Karanganyar dan juga Bandung, jadilah perjalanan saya sebagai seorang pemudik dimulai. Setiap Hari Raya Idul Fitri saya selalu turut ikut mudik bersama keluarga dari mertua. Perjalanan itu selalu dimulai H+2 lebaran.
Mudik, Naik Mobil Pribadi Atau Naik Mobil Sewaan?
Kegiatan mudik bersama keluarga besar benar-benar membutuhkan persiapan yang matang. Jujur saja mudik dengan membawa kendaraan sendiri memang sangat melelahkan. Biasanya masing-masing keluarga (anak-anak mertua beserta keluarganya) membawa mobil masing-masing dan janjian untuk beristirahat di rest area tertentu yang biasanya dikomunikasikan via whatsapp.
Jujur saja setiap kali mudik selalu menyisakan lelah karena harus menyetir mobil sendirian, stress karena kondisi lalu lintas yang padat. Dan kurangnya kebersamaan karena kita terpisah dengan masing-masing kendaraan.
Pernah keluarga besar kami pulang kampung dengan menggunakan bis. Penumpangnya bukan saja keluarga dari mertua saja tapi juga keluarga besar yang merantau di Jakarta. Itu sebenarnya cukup nyaman, suami saya tidak perlu menyetir non-stop sendirian, meski demikian tetap harus bergantian menemani pak supir ketika berkendara. Suasananya jadi lebih terasa kebersamaannya karena lebih ramai kan.
Akhirnya sejak tahun 2021 yang lalu keluarga mertua (suami dan adik-adiknya) memutuskan untuk mudik dengan menggunakan mobil sewaan. Mobil yang kami sewa disesuaikan dengan banyaknya anggota keluarga yang ikut. Berhubung jumlah keluarga mertua, mulai dari anak-anak, menantu dan cucu sudah banyak jadi mobil yang bisa disewa biasanya mulai dari Hiace, Elf dan bis.
Dan jujur saja sejak menggunakan mobil sewaan ini membuat pulang kampung jadi lebih berwarna. Karena sekaligus bisa pergi bareng-bareng tanpa terpisah kendaraan. Jadi bisa senasib sepenanggungan dan juga jadi punya cerita yang sama. Para supir keluarga kami alias suami saya dan adik ipar pun jadi ngga effort untuk nyetir. Tapi tetap harus menemani supir dan jadi navigator ya.
Perencanaan Rute dan Jadwal: Kunci Kelancaran Perjalanan
Rentang waktu untuk pulang kampung biasanya disesuaikan dengan libur cuti bersama. Mungkin sekitar 5 sampai 6 hari. Biasanya kami jalan menuju ke kampung halaman H+1 setelah lebaran hari pertama. Jangan lupa memesan akomodasi jika memang diperlukan jauh hari, agar bisa cukup untuk semua rombongan.
Untuk memaksimalkan perjalanan pulang kampung ini tentu saja harus menentukan rute dan jadwal apa saya yang kami lakukan. Perkirakan waktu tempuh dan buat jadwal perjalanan yang fleksibel, mengantisipasi kemungkinan kemacetan atau hal-hal tak terduga.
Hal seperti ini biasanya sudah diatur oleh adik ipar saya yang juga sudah tahu jadwal keluarga besar selama di kampung. Diusahakan di sela-sela jadwal silaturahmi menyelipkan juga jadwal untuk liburan yang tidak terlalu penuh. Tapi yang namanya libur lebaran jarang banget tempat wisata yang sepi, ya kan?
Mempersiapkan rute dan jadwal sangat perlu dilakukan agar perjalanan bisa lancar. Jadwal yang disusun juga biasanya mengakomodir beberapa kebutuhan dari 3 generasi. Generasi tua, tengah dan muda alias keinginan bapak mertua, keinginan anak-anak mertua dan keinginan para cucu. Supaya momen pulang kampung ini bisa menjadi liburan yang memberi memori yang menyenangkan.
Persiapkan Kondisi Kendaraan Yang Prima
Menyewa kendaraan bukan berarti kita tidak mengecek kondisi kendaraan. Kita bisa mengkonfirmasi ke tempat penyewaan mengenai kondisi kendaraan yang akan kita sewa. Yang perlu diperhatikan seperti kondisi ban, rem, lampu dan oli kendaraan. Perlengkapan untuk kondisi darurat juga harus dikonfirmasi.
Logistik dan Perlengkapan: Bawa yang Dibutuhkan
Logistik merupakan hal yang juga penting untuk dipersiapkan. Makanan yang bisa dinikmati selama dalam perjalanan, seperti snack, buah, dan minuman. Untuk snack biasanya yang dipersiapkan yang menjadi favorit semua seperti kripik-kripik, kue kering khas lebaran, buah (yang menjadi favorit kami adalah jeruk santang). Untuk minuman paling hanya air mineral.
Untuk makan berat kami jarang bekal, karena biasanya kami berhenti di rest area yang sudah ditetapkan dan mencari makanan yang ada disana saja. Disini biasanya sekaligus jajan minuman dingin atau kopi di minimarket yang ada disana. Jangan lupa untuk selalu mempersiapkan kantong sampah ya, jadi jangan buang sampah sembarangan.
Jangan lupa memilih pakaian yang sesuai dengan cuaca. Bawalah pakaian yang mudah menyerap keringat dan tipis. Jangan lupa untuk membawa bantal, selimut yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Kenyamanan Selama di Perjalanan Mudik
Berhubung akan menempuh perjalanan yang cukup jauh, maka perlu diperhatikan kenyamanan kursi selama dalam perjalanan. Misalnya posisi duduk yang diperuntukkan untuk orang tua (lansia), posisi duduk untuk anak-anak dan bagaimana ketika mereka mengantuk dan ingin tidur.
Posisikan barang bawaan seperti pakaian di bagasi saja. Sementara untuk makanan yang akan dikonsumsi selama dalam perjalanan bisa disimpan di kursi depan, tengah dan belakang. Kalau memungkinkan, posisi duduk juga jangan terlalu berdekatan agak bisa sesekali meluruskan kaki dan tiduran.
Jangan Lupa Berdoa Sepanjang Perjalanan
Perasaan senang ketika akan mudik kadang kala membuat kita terlalu terlarut dalam kegembiraan. Jangan sampai membuat kita lupa berdoa sepanjang perjalanan, solat, berdoa dan berzikir itu juga penting. Agar bisa kembali ke rumah dengan selamat dan tanpa kekurangan apapun.
Kalau sudah begini, insyaallah mudik akan memberikan cerita yang selalu tidak akan terlupakan. Selain bisa bertemu keluarga besar dikampung, bagi keluarga kami sendiri juga memberi momen kebersamaan yang tidak akan bisa lekang oleh waktu.
Dan momen pulang kampung akan selalu diusahakan meskipun biaya yang dikeluarkan tidaklah sedikit. Untuk mengantisipasi hal itu bisa juga memberlakukan uang kas dalam keluarga besar agar bisa menabung untuk jadwal mudik berikutnya.
Berhubung ini sudah seminggu menuju lebaran, sudah ada beberapa teman yang sudah road trip nih. Selamat mudik yang teman-teman, semoga sehat selalu dan selamat sampai tiba kembali dirumah ya. Selamat berlibur.
