Curug Saderi merupakan salah satu curug yang menjadi hidden gem di daerah Pamijahan. Untuk menuju ke curug ini awalnya kita harus menuju ke Desa Ciasmara. Desa yang sama dengan arah ke Curug Cikawah, curug alirannya bercampur antara air tawar dengan air belerang. Curug yang mengingatkan saya akan dunia dinosaurus yang ada di film Jurassic Park.
Jika hendak mengexplore curug-curug yang ada di Desa Ciasmara, teman-teman bisa mengarahkan map nya dengan tujuan Kolam Renang Istana Batu. Kendaraan bisa diparkir di Istana batu atau dirumah penduduk yang juga menyewakan lahan parkir.
Yang perlu diingat adalah jalanan setelah melewati Kupi Tubing akan sangat terbatas. Bahkan semakin masuk ke arah Desa Ciasmara kita hanya akan melewati jalanan yang hanya cukup satu mobil saja. Jarang sekali ada lahan tersisa untuk sekedar kepinggir ketika kita berpapasan dengan mobil lainnya. Jalan satu-satunya adalah salah satunya harus mundur.
Jalanan menuju ke Desa Ciasmara sih sudah bagus bahkan baru di beton. Tapi karena kanan kiri sawah dan sangat terbatas jadi tetap membuat stress. Bahkan di beberapa ruas jalan berpapasan dengan motor saja agak mepet, oh iya itu karena kendaraan kami memang berukuran cukup besar sih.
Intinya soal ruas jalan patut diperhatikan. Paling supaya ingin lancar bisa juga menyewa ojek sebagai forerider untuk berjaga-jaga kalau ada mobil didepan. Itu bisa menjadi solusi sih. Daripada stress kalau papasan, ya kan?
Desa Ciasmara Dengan Segala Ketenangannya
Sudah dua kali mampir ke desa ini untuk menikmati curug. Jalur masuk ke curug cikawah dan curug saderi memiliki jalur masuk yang berbeda. Tapi kesan yang saya tangkap mengenai Desa Ciasmara ini menurut saya cukup tenang ya.
Mungkin saking tenang, rumah-rumah disini banyak yang memelihara anjing untuk penjaga. Kalaupun berpapasan dengan penduduk tapi saya tidak bertemu dengan warga yang berkumpul ramai-ramai. Entah apakah situasinya memang seperti ini setiap saat atau hanya kebetulan saja setiap kunjungan saya penduduk desa ini punya kesibukan di tempat lain.
Lokasi masing-masing rumah di Desa ini cukup padat. Saling berdekatan dan jarang yang mengunakan pagar. Jalanan nya kecil, hanya cukup untuk motor saja. Dan kontur desa nya berada di tanah yang bertingkat-tingkat. Sehingga banyak ditemukan tanjakan. Bahkan menuju ke pos tiket Curug Saderi ada jalanan yang cukup tajam tanjakannya.
Curug Saderi Seperti Bermain Ke Hutan di Belakang Rumah
Untuk masuk ke Curug ini kita dikenakan biaya 10 ribu rupiah. Kemudian kita akan masuk lewat halaman belakang rumah warga. Dari halaman belakang itu sudah bisa kita dengar suara gemericik air sungai.
Jalur nya kemudian berupa anak tangga yang sudah dirapikan sehingga nyaman untuk berjalan dan ada juga jalur yang bebatuan. Rute yang dilewati tidak berat kok. Hanya jalan tanah, bebatuan yang biasa kita temui di jalan-jalan kampung saja. Hanya saja kali ini kita sudah berada di dalam hutan yang tidak begitu rapat.
Untuk trekking dari tiket hingga bertemu dengan curugnya hanya berjarak kurang lebih 1km sampai dengan 1,5 km saja, waktu tempuh yang diperlukan mungkin sekitar 30 sampai 40 menit saja. Itu pun lama karena kami banyak berhenti untuk foto-foto. Di sepanjang jalur akan banyak kita temui daun pohpohan yang biasa dibuat untuk lalapan. Kalau mau sambil dipetik juga boleh.
Waktu saya kesana kebetulan adalah hari Sabtu. Dari jalur Desa Ciasmara hanya kami ber 3 yang masuk lewat jalur ini. Begitu kami tiba di Curug Saderi kami berpapasan dengan dua orang remaja yang hendak turun kebawah. Apakah curug ini masih terbilang hidden game ya? Daerah Pamijahan memang banyak banget sih curug hidden gem nya.
Setelah satu jam kami di Curug Saderi baru deh kemudian ada sekelompok orang yang datang dari atas. Saya kurang paham mereka dari arah mana, mungkin dari Curug Tebing ya? Curug Tebing ini juga sedang terkenal dengan aktifitas Canyoneeringnya deh. Layak juga tuh dicoba suatu hari nanti.
Pemandangan Yang Mengagumkan
Namanya Curug pasti yang dilihat selalu air terjun. Tapi entah kenapa menurut saya setiap curug punya vibe yang berbeda. Curug Saderi ini masuk ke kategori yang gagah menurut saya. Tinggi dengan debit air yang deras, ketika kita mendekat, MasyaAllah angin yang menerpa badan kita pun luar biasa kencangnya, ditambah dengan semburan airnya sukses tetap membuat baju kita basah.
Tapi airnya MasyaAllah menyegarkan sekali. Jika dilihat dari bebatuan yang ada di sepanjang aliran curug ini ada beberapa yang kemerahan itu menandakan bahwa air curug ini juga terkontaminasi dengan belerang. Mirip dengan bebatuan yang saya temui di sepanjang aliran curug cikawah.
Kesimpulannya Curug Saderi ini cocok jika ingin bermain dicurug dengan anak-anak. Jalur juga mudah dan dekat. Tidak banyak tanjakan, kecuali tanjakan curam di perkampungan sebelum tiket ya. Untuk curugnya pun ada area yang dangkal sehingga nyaman untuk bermain air.
Penting juga untuk menyewa ojek untuk memandu selama memasuki area Desa Ciasmara agar lebih tenang ketika berpapasan dengan kendaraan lain. Untuk mandi dan bersih-bersih bisa dilakukan di area parkiran yang banyak toiletnya.
Next pengen ke Curug Tebing juga yang ada di Desa yang sama. Yuk….!