Percaya ngga kalau hiking bisa menjadi saran belajar sambil bermain bersama si kecil. Sebagai orangtua yang suka dengan kegiatan hiking, saya punya impian bisa mengajak anak-anak pergi hiking dan membuat mereka mencintai hiking.
Anak-anak kan biasanya merasa penasaran dengan kegiatan yang dilakukan orang tua nya. Ternyata kondisi itu lebih berlaku pada anak usia 5 sampai 8 tahun. Kalau sudah remaja mereka akan lebih asik dengan dunia mereka sendiri dan biasanya akan lebih sulit mengajak mereka untuk terlibat di kegiatan bersama orang tua.
Belajar Bersama Sambil Hiking
Sejujurnya mengajak anak remaja yang lagi suka “mager” itu memang susah. Makanya butuh bujuk rayu, kadang diceramahin, kadang dikasih tantangan, kadang dipaksa. Pokoknya semua dilakukan supaya remaja bisa ikut bergabung dengan kegiatan ini.
Ada 2 target yang ingin di capai melalui kegiatan hiking bersama anak-anak. Pertama, untuk Shanum yang tahap perkembangannya memang selalu ingin tahu, maka kegiatan ini bertujuan untuk mengajaknya mengenal dan belajar tentang alam sambil bermain.
Sepanjang perjalanan selalu diselingi dengan diskusi ringan dengan bahasa sederhana namun bisa selalu dia ingat. Tidak lupa diselingi dengan adab-adab di alam, sesekali menjelaskan tentang tauhid, dan belajar juga mengenal berbagai macam tanaman, hewan yang ditemui. Bahkan kalau kami ingat bisa juga ditambah dengan cerita tentang nabi atau para sahabat.
Kedua untuk Kaka, karena saat ini kebutuhan perkembangan fisiknya harus menambah berat badannya agar bisa membantu kesembuhan skoliosis, maka kegiatan hiking ini bertujuan untuk mengajaknya terus bergerak sehingga nantinya kepadatan tulangnya bertambah.
Sepanjang perjalanan saya selalu menyelipkan wejangan, nasihat dan semangat untuk Kaka. Meskipun ada kalanya kami tetap harus menahan emosi karena “‘magernya” si Kaka udah diluar toleransi kami. Alhamdulillahnya masih mau dipaksa, hihii dengan ancaman sita handphone sih.
Manfaat Berkegiatan Di Alam
Bagi saya sendiri, menghabiskan waktu lebih banyak di alam dengan kegiatan hiking ini sangat banyak manfaatnya. Saya lebih termotivasi untuk berolahraga khususnya jogging dan strength training. supaya lebih kuat saat naik gunung atau melintasi perbukitan. Dengan kegiatan yang lebih banyak di alam saya merasa jadi lebih rileks dan tenang. Belajar untuk mengukur kemampuan, belajar lebih bersyukur atas keadaan dan masih banyak hal lain yang saya dapatkan ketika saya hiking.
Harapan saya tentu saja ingin menularkan apa yang saya rasakan kepada anak-anak saya. Sehingga kelak mereka akan bisa berpartisipasi dalam menjaga lingkungan, Lebih mengenal Allah Ta”alla dan segala ciptaannya.
Dengan bermain di alam mengajarkan anak-anak untuk lebih bisa mawas diri, menjaga dirinya dan selalu berhati-hati. Melatih konsentrasi dan fokus juga loh. Dan tentu saja melatih kreativitas anak karena mereka terlatih mencari jalan keluar atau solusi untuk menyelesaikan masalah.
Manfaat lainnya bisa banget disambungin apalagi menyangkut tauhid. Paling tidak jadi lebih mudah menjelaskan dengan melihatnya langsung keindahan ciptaanNya.
Menentukan Rute Hiking
Untuk menentukan rute hiking sebaiknya memilih rute yang sudah pernah kita lalui sendiri tanpa anak-anak. Atau bahasa lainnya, kita sudah melakukan survey lokasi terlebih dahulu sebelumnya.
Dengan sudah pernah survey rute kita jadi lebih mudah mengukur kemampuan masing-masing anak. Sebagai pendamping kita juga bisa mengantisipasi misalnya ada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi.
Bagi pemula apalagi anak-anak, sebaiknya dipilih rute yang tidak terlalu menanjak, tanah pijakan lebar. Kalaupun harus berada di tempat ketinggian, dipastikan lingkungan sekitarnya tidak rawan.
Rekomendasi Rute Hiking Yang Cocok Untuk Anak
Disclaimer dulu ya, rute yang akan saya rekomendasikan ini sebenarnya atas pengalaman pribadi. Saya sudah pernah hiking ke tempat-tempat ini bersama anak-anak baik anak sendiri atau anak teman saya.
Beberapa daerah atau rute hiking ini berlokasi di sentul saja. Jadi tahapan anak-anak belajar hiking bisa mulai dari perbukitan dulu yang banyak kita temui di Sentul. Rute-rute yang kids friendly yaitu:
- Goa Garunggang: di rute ini anak-anak akan banyak eksplorasi tentang tanaman pinus, mengenal fenomena batu alam dan melihat langsung habitat kelelawar di dalam gua.
- Leuwi Asih: di jalur ini akan lebih banyak melintas di jalur pemukiman warga dan ditutup dengan main air di leuwi asih.
- Curug Ciburial, Kembar dan Hordeng: sekali jalan langsung bertemu dengan 3 curug yang keindahannya sama-sama unik.
- Bukit Paniisan: rute yang sudah rapih namun jalurnya agak menanjak, banyak ekplorasi dengan pohon cemara dan pinus.
- Pasir Pete: rute nya masih sama dengan bukit paniisan hanya saja pemberhentiannya berbeda. Pasir Pete bisa mengajak anak menikmati city view .
Seperti yang saya informasikan diatas bahwa lebih baik kita sebagai orang tua sudah hiking terlebih dahulu ya. Karena kita akan bisa mengerti apakah jalur tersebut sesuai dengan kemampuan si kecil atau tidak. Biar bagaimana pun, orang tua yang akan lebih mengerti anaknya, ya kan?
Tips Singkat
Hiking dengan anak-anak memang penuh tantangan. Kita juga harus menyiapkan fisik mereka dalam kondisi yang fit saat akan hiking. Jangan lupa kondisi kita uga fit agar perjalanan jadi lebih menyenangkan.
Jangan lupa membawa perlengkapan yang dibutuhkan seperti: jas hujan, baju ganti, P3K dan snack atau buah-buahan yang bisa menemani saat dalam perjalanan. Hadiah kecil saat hiking juga dibutuhkan. Dalam keluarga saya, hadiah yang disediakan adalah boleh makan mie instan di tempat istirahat. Itu udah jadi hal istimewa banget loh.
Dan jangan lupa mengumpulkan informasi sederhana yang akan kita bahas mengenai tempat atau rute hiking yang akan kita lalui. Paling tidak informasi ini bisa jadi bahan diskusi saat perjalanan.
Dengan berkegiatan bersama dan di alam seperti hiking, berharap bisa meningkatkan bonding juga antara orang tua dan anak. Yuk, mulai kenalin si kecil dengan alam. Supaya kelak mereka bisa turut berpartisipas aktif menjaga bumi.
