Lava Tour Merapi merupakan sebuah wisata yang tercetus dari sebuah bencana. Dimana dalam tour ini wisatawan akan bisa melihat lebih dekat desa, rumah dan saksi bisu lainnya ketika Gunung Merapi erupsi pada tahun 2010 yang lalu. 

Kilas balik ke tahun 2010 masih ingat dalam ingatan saya ketika setiap hari memantau perkembangan erupsi Gunung Merapi kala itu. Suasana desa-desa yang berada di kaki Gunung Merapi bisa dikatakan sangat mencekam. Terutama ketika wedhus gembel benar-benar mencapai ketinggian yang mengubah status menjadi Siaga 1 sehingga warga harus segera di evakuasi. 

“Wedhus gembel adalah sebutan untuk awan panas yang keluar dari dalam perut bumi”

Penduduk desa mulai di evakuasi. Tim SAR dan petugas pun bahu membahu proses evakuasi. Bahkan Mbah Marijan yang dipercaya sebagai penjaga Gunung ini pun diharuskan untuk dievakuasi yang pada akhirnya ditolak oleh beliau. Sehingga hari itu beliau pun menghembuskan napas terakhirnya.  

Kira-kira seperti itu ingatan saya dari memantau berita-berita di tahun itu. Sedih sih lihatnya, dan tidak terbayang apakah desa-desa itu akan bangkit lagi? Entahlah. 

Awal Mula Keberadaan Lava Tour 

Mungkin ini yang namanya dibalik sebuah musibah pasti akan ada hikmah. Begitulah kira-kira yang terjadi di Desa-desa yang terdampak dari erupsinya Gunung Merapi pada tahun 2010. 

Pasca erupsi Gunung Merapi kondisi desa tidak lagi sama. Kondisi lingkungan yang berpasir dan penuh dengan bebatuan membutuhkan kendaraan yang mumpuni untuk dilewati di medan seperti itu. 

Pertengahan 2011 kemudian muncul trail sebagai transportasi warga, kemudian disusul dengan Jip. Keberadaan kendaraan Jip ini kemudian banyak menarik minat para wisatawan yang ingin melihat fenomena alam pasca erupsi. 

Kemudian berkembanglah penyedia jasa penyewaan jip yang kemudian menjadi pembuka rezeki bagi masyarakat sekitar. 

Para penyedia penyewaan Jip pun tergabung dalam komunitas. Dari sini kemudian tercipta titik-titik wisata sebagai tujuan dari tour ini. Pemilik Jip pun tergabung dalam sebuah komunitas yaitu Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM). 

Lava Tour Merapi 2016 vs 2024

Pengalaman pertama saya mencoba tour ini sekitar tahun 2016. Bersama dengan Bapak, Ibu Mertua dan adik-adik ipar. Waktu itu provider penyewaan jip dan penyedia paket tour masih berjarak 500 meter. Paket yang disediakan pun masih terbatas. Seingat saya hanya ada paket short atau long saja. 

Suasana bermain airnya belum seperti sekarang. Masih random tapi sepertinya di spot yang sama. Seingat saya kami mengambil jalur short mengingat adik ipar saya salah satunya sedang hamil. Jadi diambil jalur yang aman dan membawa jip yang tidak ekstrim banget. 

Waktu itu belum ada ketentuan safety untuk penumpang. Jadi naik aja apa adanya tanpa helm. Suasana di masing-masing museum pun masih ala kadarnya. Mungkin dukungan Pemerintah Daerah waktu itu belum banyak ke sektor wisata. Hal ini karena fokus recovery masih ke pengadaan perumahan warga. 

Suasana di museum yang dijadikan tujuan wisata pun belum ada keterangan atau narasinya. Sehingga andalan untuk tahu akan ceritanya adalahnya guide yang tidak lain adalah Supir Jip yang memandu kita. 

Dan tahun 2024 yang lalu akhirnya saya kembali lagi ikutan lava tour merapi bersama anak-anak, mama, adik saya dan keluarganya. Agak pangling karena suasana jalanan utamanya sudah terlihat cukup padat. Rumah-rumah sudah berdiri dan yang kagetnya lagi banyak banget pilihan provider penyewaan jip nya. 

Paket Lava Tour yang ditawarkan pun cukup beragam. Mulai dari yang short, long, pre-wedding dan sunrise. Harganya mulai dari  450 ribu hingga 600 ribu. Waktu tempuh tour Merapi ini minimal sekitar 1 jam untuk paket short, sementara maksimal sekitar 3 jam untuk tour paket Long

Di provider tour yang kami ambil kemarin kebetulan tidak ada jasa fotografer. Tapi di beberapa provider jasa fotografer dengan kamera profesional tersedia ya. Sesuaikan dengan kebutuhan kita saja. 

Di museum-museum yang menjadi saksi bisu itu pun sudah ada keterangan dan narasi sehingga kita bisa langsung membacanya jika tertinggal penjelasan dari guide.  

Rute dan Destinasi Menarik

Awalnya kita akan melintasi jalur utama dengan jalan yang beraspal. Kemudian lama-lama kita akan masuk area dengan tanah bebatuan dan kontur tanah yang tidak rata. 

Akan lebih seru lagi jika mengambil rute long. Jadi kita bisa mampir ke semua museum peninggalan yang sarat akan sejarah, kesedihan, perjuangan dan kepasrahan akan takdir Illahi.

Museum-museum yang dikunjungi pun memiliki ceritanya nya masing-masing. Bapak supir yang juga bertindak sebagai guide pun selalu menjelaskan kejadian-kejadian yang terjadi di masing-masing museum. Museum ini dulunya adalah rumah-rumah penduduk atau mungkin adanya sebuah fenomena alam.

Melihat benda-benda yang hampir hancur, terbakar dan hangus membuat khayalan kita otomatis membayangkan situasi saat kejadian. Takjub tapi juga sedih kadang merasuk dalam relung hati. 

Bapak supir yang berpengalaman semakin membuat petualangan dengan mobil jip ini benar-benar seperti sedang trail. Kadang diselingi dengan atraksi belok yang membuat adrenalin terpacu. 

Jangan khawatir tidak bisa mengabadikan moment selama perjalanan. Karena Bapak Supir plus guide juga bisa berperan sebagai fotografer. Bahkan angle-angle arahannya sungguh benar-benar kekinian loh. Pengambilan videonya pun sudah khas tiktokers loh. Keren deh. 

Pada akhirnya Lava Tour Merapi bukan sekedar melihat fenomena alam dan juga saksi bisu pasca erupsi Merapi. Tapi juga berpetualangan di medan yang memacu adrenalin. Menikmati megahnya Gunung Merapi dan syahdu lingkungannya. 

Dan yang pasti vibe Lava tour tahun 2024 benar-benar berbeda dibandingkan pertama kali saya kesini di tahun 2016. Wisatanya berkembang dan begitu juga fasilitasnya. Kalau ke Yogyakarta, wajib banget memasukkan Lava Tour Merapi dalam itinerary. 

signature-desy