Ziarah ke Taman Surga, Raudhah Bersama Anak-anak

Memasuki Taman Surga, Raudhan Bersama Anak-Anak, pertama kali selalu jadi yang tak terlupakan.  Untuk yang pertama kali umrah seperti saya pasti ngga akan kebayang apa itu Raudhan dan bagaimana keadaannya. Apalagi yang fakir ilmu seperti saya, apalagi saya jarang mengikuti kajian Sirah Nawabi, Astagfirullah. 

Dipostingan sebelumnya saya sudah membahas tentang apa itu Raudhah, kenapa disebut taman surga, sampai ke tata cara masuk ke sana. Berhubung saya pergi umrah dengan travel, maka untuk urusan masuk ke Raudhah semua dihandle oleh pihak The Hijra Project, provider travel kami. Jadi ngga ngerasain tuh daftar masuk taman surga lewat aplikasi nusuk. 

Beribadah Bersama Anak-Anak

Meski saya dan Pak Su sudah melakukan afirmasi ke anak-anak tentang bagaimana umrah itu, tapi yang namanya langsung praktek melakukan perjalanan tetap saja memberikan rasa khawatir di dalam diri saya. Takut anak-anak tidak nyaman, takut anak-anak sakit, takut anak-anak rewel, yang akhirnya bisa membuat kami juga emosi, lelah dan paling takut ibadah jadi ga fokus. Banyak banget khawatirnya deh. 

Namanya juga ibu-ibu, pokoknya ngasih brief bisa sampai berulang-ulang. Anak-anak sampai jawabnya udah pakai nada agak tinggi “IYA UNDA” hahahaha. Tapi karena mereka antusias jadi tetap bisa menikmati perjalanan kami ke Madinah. 

Begitu juga ketika hendak masuk ke Raudhah, karena sebelumnya Mami (Mama saya) berangkat 2 bulan sebelum kami, ada teman jamaahnya yang sudah mengantri kemudian anaknya tidak diperbolehkan masuk oleh petugas disana. Harus keluar antrian lagi dan untungnya ada suaminya yang menunggu tidak jauh dari gate ke Raudhah. 

Mami menyarankan tidak membawa Shanum saat ke Raudhah. Tapi Pak Su bertanya ke pihak travel katanya sih boleh. Menurut informasi mutoifah yang terpenting nama Shanum sudah masuk dalam list tasreh. Dan kalau dilihat usia Shanum kan 6 tapi perawakan sudah cukup besar harusnya aman. Yang dilarang biasanya yang terlalu kecil, karena khawatir didorong-dorong didalam.

Tapi jika menurut tour guide saya seharusnya bisa dan aman karena namanya Shanum pun sudah terhitung didalam list tasreh jadi silahkan dibawa tapi tetap dijaga dan diawasi.

Masuk Ke Taman Surga Bersama Anak-anak

Sebelum berangkat tidak lupa saya ingatkan ke Kaka dan Shanum untuk jaga Wudhu, jangan bengong, jalannya jangan lama. Pokoknya jangan lepas pegangannya ya. Kebayang kan ya kalo ibu-ibu udah bawel hahaha. 

Begitu sampai ke depan pintu 33  saya sedikit kaget karena antriannya lumayan berlapis dan panjang. Tapi Alhamdulillah kami hanya menunggu sekitar 10 menit untuk masuk ke antrian lapis pertama.  Antriannya memang berlapis-lapis, dibuat beberapa jalur memanjang ke belakang dan diberi jeda. Mirip antrian di Dufan gitu lah. 

Antrian Jamaah yang sudah memiliki tasreh
Antrian Jamaah yang sudah memiliki tasreh

Rombongan mendapat jadwal masuk taman surga itu pada hari senin jam 10. Pagi, tapi Masyaallah ya matahari sudah terik banget. Silau banget pokoknya, pakai sunglasses dan topi lebih baik. takutnya pas lagi antri dan kena pas kita jadi mudah pusing.

Tapi di setiap jalur antrian, Alhamdulillah tidak menunggu lama. Qadarullah saya batal wudhu ketika mengantri. Beruntung selalu ada botol minum di tas, jadi wudhu dengan sedikit air  menjelang masuk ke dalam Masjid Nabawi. 

Membawa anak-anak selalu jadi pusat perhatian. Beberapa kali pipi Shanum di jawil-jawil, untung anaknya ga nangis. Diajak ngobrol sama Ibu Uzbekistan, katanya Shanum mengingatkan dia pada cucunya. Besarnya juga sama. Unda memang ngerti bahasa Uzbek? Tentu tidak dong, pakai bahasa isyarat aja. 

Sebelum masuk ke Masjid Nabawi pun di jawil lagi sama penjaganya, Masyaallah katanya begitu. Dan Alhamdulillah tidak mendapat warning apa-apa sih. Begitu masuk rombongan kami dipersilahkan untuk  sholat tahiyatul masjid dulu, sebelum masuk ke dalam antrian. Alhamdulillah Shanum pun mau mengikuti, ikut sholat juga. 

Anak-anak bisa diajak bekerjasama dan kooperatif saat umrah rasanya rejeki yang Allah Azza Wa Jalla berikan kepada kami sekeluarga. 

Suasana di Dalam

Begitu dipersilahkan masuk ke dalam area Raudhah, kami tidak ingin terburu-buru, tetap pada rombongan. Begitu masuk kami tidak lupa mengucapkan salam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar dan Umar bin Khattab. 

Khawatir banget Shanum takut karena banyak orang yang menghimpitnya. Tapi Alhamdulillah dia ngga nangis, cuma bilang kalo posisi berdirinya ga nyaman (miring), karena di belakangi ibu-ibu Uzbekistan yang lumayan besar badannya. 

Kami berdiri cukup lama karena tidak ada tempat untuk sholat. Kami tidak mau memaksakan sholat di tempat yang terbatas bahkan ga bisa sujud. Kejadian di belakang saya, tiba-tiba ada yang sujud nempel dengan kaki teman satu rombongan, mau maju ga bisa ya gimana dong ya. Sambil berdiri, kami berdoa semoga bisa dikasih kesempatan sholat disini. Tidak lupa juga untuk berdoa sebanyak-banyaknya saja. 

Antrian jamaah masuk ke masjid nabawi
Antrian jamaah masuk ke masjid nabawi

Tiba-tiba dapat space lowong disamping kami berdiri untuk kami sholat, dan alhamdulilah saya, anak-anak dan rombongan bisa sholat dengan baik, tidak terburu-buru dan juga tidak didorong-dorong. Tepat setelah kami selesai sholat dan berdiri, kami diarahkan untuk keluar oleh petugas. Waktunya Pas….

Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Ke Raudhah

Ketika sedang mengantri mutowiffah kami menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan ketika sudah masuk kedalam Taman Surga. Berikut ini hal-hal yang harus kita ingat dan perhatikan ketika berada di dalam taman surga, yaitu:

  • Masuk Masjid, langsung sholat tahiyatul masjid sambil menunggu antrian.
  • Berdoa tetap menghadap kiblat, jangan menghadap makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  • Jangan sampai terpencar. Kami memilih memegang khimar bagian belakang sambil berbaris dan memperhatikan masing-masing anggota rombongan.
  • Jangan dorong-dorongan, jangan memaksakan sholat jika belum bisa. Perbanyak berdoa saja.
  • Jika dirasa wudhunya batal segera wudhu kembali, persiapkan botol dalam spray untuk berwudhu. 
  • Waktu yang diberikan petugas untuk 1 rombongan masuk ke area Raudhah biasanya 5-7 menit. Jika belum dipersilahkan keluar sebaiknya diam saja dulu sampai diberi aba-aba. 
Setelah selesai ziarah ke Taman Surga
Setelah selesai ziarah ke Taman Surga

Begitu selesai Raudhah rasanya lega banget. Sebentar tapi pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan. Bisa sedekat itu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Terbayang perjuangan-perjuangan beliau ketika berdakwah dulu. Merinding deh…..

Semoga bisa kembali lagi kesana, aamin. 

signature-desy