Tempat main air di sentul

Rute hiking ke Curug Leuwi Asih merupakan rute yang selalu direkomendasikan oleh para tour guide jika kita adalah newbie, pergi dengan anak-anak atau lansia. Rute ini adalah rute favorit setelah rute leuwi hejo di jalur hiking Sentul. Bisa dibayangkan lah yah kalau weekend pasti cukup ramai. 

Masih melanjutkan cerita saya hiking seharian bareng keluarga. Dari awalnya cuma mau 2 km hiking eh kok ditambah terus rutenya dan jadinya lama dan panjang. Jadi bisa dikatakan rute yang saya jalani ini merupakan rute kombinasi. Biasanya rute Goa Garunggang saja tapi kali ini saya kombinasikan dengan rute leuwi asih. 

Kalau teman-teman bertemu di postingan ini, lebih baik mulai dari seri 1 dulu ya supaya baca nya enak, seri Goa Garunggang. Baru deh bisa dilanjutkan membaca postingan ini. Tapi kalau mau langsung dari sini juga ngga apa-apa kok. 

Setelah kami memuaskan rasa penasaran dengan masuk ke dalam Goa Garunggang dan menikmati semangkuk mie instan, atas keputusan bersama kami pun memutuskan melanjutkan perjalanan ke Leuwi Asih. Soalnya sudah kadung menjanjikan main air, dan anak-anak masih semangat, jadi mari kita lanjutkan. 

Perjalanan Menuju Curug

Menurut Bapak guide jaraknya sama aja seperti kita balik arah. Daripada melewati jalur yang sama kan, jadi kita pilih melewati jalur yang berbeda. Begitu keluar dari area Goa Garunggang kami langsung disajikan dengan tanjakan 45 derajat, woooow. Tentu saja ini membuat peserta lain protes, hahahaha. Dengan semangat membakar kalori setelah makan mie instan, kami tetap semangat (dengan terpaksa). 

Goa Garunggung Menuju Leuwi Asih
Goa Garunggung Menuju Leuwi Asih

Dai jalur ini kami bisa melihat sentul dari atas, masyaallah pemandangan ini sungguh luar biasa tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Menikmati fotonya saja sudah bagus, kebayang kalo melihat langsung sambil hembusan angin menabrak tubuh kita. Sejuk banget, lumayan menghibur meski kami harus nanjak. 

Hiking di Sentul
Hiking di Sentul

Alhamdulillah udara siang itu bersahabat banget, matahari tidak terik, angin cukup kencang, walaupun ada gerimis itu halus banget dan sebentar. Jadi ini double rezeki yang Allah Azza Wa jalla berikan kepada kami. Ini lah yang diharapkan kalau hiking, cuaca yang bersahabat. Sehingga masih bisa lihat langit biru tanpa harus kepanasan. 

Jalur menuju Curug Leuwi Asih dari Goa Garunggang lebih banyak menurun. Kami memilih jalur agak berputar supaya tidak bertemu dengan tanjakan yang terjal. Kembali masuk ke kebun singkong, hutan cemara, dan sawah kembali. 

Anak-anak masih semangat untuk melangkah, Mami mau ga mau harus tetap semangat dan bertahan. Tadinya sih sudah mau naik ojek, tapi kemudian batal karena medannya yang kurang ok untuk penumpang ojek. Kalau naik ojek terlihat sangat ngeri karena jalannya berbatu, tidak rata dan menanjak, lebih ngeri rasanya. Bisa-bisa lebih pegel karena naha badan diatas motor dibanding jalan kaki. 

Di fase ini Shanum selalu bertanya berapa lama lagi sampainya, mana air sungainya dan banyak pertanyaan lainnya. Rasanya mungkin mau menyerah dan proses menanti mau nyebur, tapi Alhamdulillah ngga minta gendong sama sekali sih, bahkan kami tidak mendengar dia mengeluh. Dzikir selalu keluar dari mulutnya, Masyaallah. Sampai akhirnya kita mendekati perkampungan lagi, menandakan kalau sungai mulai dekat. 

Karang Tengah Sentul
Sawah di Sentul
Sawah di Sentul

Main Air di Curug Leuwi Asih

Setelah perjalanan hampir 1 jam akhirnya kami memasuki area Leuwi Asih. Dari saung tempat kami istirahat ternyata masih perlu melewati turunan lagi, hehehe. Ini merupakan pengalaman pertama saya main kesini. Masuk ke area Curug Leuwi Asih kita harus bayar retribusi 15-20 ribu per orang, tepatnya saya lupa soalnya saya tim belakang. Pokoknya memang sekitar segitu sih setiap spot tiket masuknya, belum dikurangi diskon karena kita pakai guide “akamsi” (anak kampung sini).

Jembatan Bambu
Jembatan Bambu

Saya langsung bisa melihat sungai yang memiliki kolam buatan. Dalamnya kurang lebih 1 meter, yang cocok untuk tempat anak-anak bermain. Airnya jernih dan tenang. Di Pinggir Leuwi Asih ada beberapa warung yang tidak hanya menjual mie instan saja tapi juga makanan berat. 

Main Air di Curug Leuwi Asih

Mau mandi dibawah air terjun? Tenang di Leuwi Asih ada curugnya juga, tapi kita harus berjalan lagi ke atas atau bisa juga susur sungai dari arah saung kita istirahat sih. Jadi bagian sekitar air terjun atau curug memang lebih pas untuk area bermain orang dewasa, sementara anak-anak cocok di kolam yang di bawah ini.

Curug Leuwi Asih
Curug Leuwi Asih

Sambil istirahat kami mencium bau ikan asin. Makin napsu si Mami untuk mencari dimana sumber ikan asin itu, maklum saja waktu sudah menunjukkan jam makan siang. Waktu nya perut untuk diisi lagi nih. Untungnya warung tempat kami duduk menyediakan menu paket yang terdiri dari ikan asin, telur dadar, lalapan dan ikan asin. Tempe goreng tepung ditambah cabe rawit juga ada, dimakan hangat-hangat makin mantap. Porsinya sih bisa untuk dua orang ya menurut saya. 

Menu Makan Siang Leuwi Asih
Menu Makan Siang Leuwi Asih

Satu jam main air, sudah cukup menyegarkan badan dan istirahat. Waktunya kami ganti dan pulang. Kamar mandi ganti juga tidak jauh dari lokasi kolam itu. Mushola juga ada , jadi gampang deh aksesnya. 

Untuk akses pulang ke parkiran ternyata deket banget, tidak sampai 1 km dari curug Leuwi Asih. Sebenarnya kalau mau langsung main air tanpa hiking sih bisa banget nih. Tapi ya jadi kurang ceritanya banyak pengalamannya hahaha. 

Kesimpulannya setelah hiking hari ini Shanum jadi ingin hiking lagi. Pak Bos juga pingin seminggu sekali ngajak kita hiking rencananya. Wah seru nih, bisa sering-sering liat yang ijo-ijo. Semoga lama-lama bisa tambah jauh ya nanjaknya. Dan jalur Leuwi Asih dan Goa Garunggang cukup rekomen untuk anak-anak asalkan dilakukan satu-satu, jangan sekaligus seperti kami hari ini. 

Tunggu cerita hiking kami berikutnya ya.  Oh iya kalau mau coba main-main ke Sentul dan ingin pakai Guide bisa banget cobain tour guide profesional dari What Travel atau kalau yang independent bisa ke Pak Mus ya.

signature-desy