Hiking ke Goa Garunggang Bersama Anak-Anak

Tidak direncanakan tapi bisa kejadian, akhirnya rute hiking ke Goa Garunggang di Sentul menjadi pilihan rute hiking saya bersama keluarga.

By the way ini juga merupakan rencana dadakan yang inisiatif nya langsung datang dari Pak Bos. Tumben banget tiba-tiba minta hiking dong, karena saya sudah lama tidak hiking saya pun menyambutnya dengan semangat. Kebetulan saya ada kenalan guide yang tidak terafiliasi tour agent manapun. Alhamdulillah jadi lebih fleksibel. Jadi koordinasinya lebih enak aja gitu. 

Cuma memang kita harus tau dulu mau ambil rute apa, supaya Bapaknya bisa tau mau lewat mana. Jadi kita bilang mau ke gua tapi pengen deh melewati daerah ini, gitu jadi bisa di custom rutenya hehehe. Tapi jangan ditiru, bisa bingung Bapaknya nanti, untung beliau baik. 

Alasan saya menggunakan guide karena pengen ada yang bantu fotoin dan ngobrol tentang bagaimana suasana disana. Tentang masyarakatnya, tentang kehidupannya dan lain-lain jadi lebih bisa menjiwai perjalanan kami. So far sih nyaman ya pakai guide. Oh iya, ga takut nyasar juga hahaha. 

Dan postingan ini akan saya bagi dua part ya supaya ngga kepanjangan bacanya. Lagipula saya mau memajang banyak foto karena Alhamdulillah ketika hiking hari itu cuacanya cukup mendukung dan suasananya sawah dan hutannya juga lagi bagus banget. Sayang kan kalo ngga di foto. 

Hiking ke Goa Garunggang Versi Kombinasi

Rute saya justru dimulai dari parkiran Leuwi Asih, agak ke atas dari parkiran Goa Garunggang yang asli. Begitu ketemu warung yang jual pisang di sebelah kanan, maka siap-siap naik ke kiri, karena sekilas tidak terlihat ada parkiran. Jangan khawatir, parkirannya luas berupa tanah lapang.

Tim hiking ke goa garunggang kami hari itu adalah Pak Bos, Saya, Naeema, Shanum, Mami, Ibu Ita (adik ipar saja), Dinda dan Naura. Lumayan jadi lebih rame lah ya. Sebelum mulai hiking, tidak lupa kami melakukan pemanasan terlebih dahulu. Karena peserta hari ini newbie jadi kita pilih jalur yang pendek aja. Di sini saya masih dengan pernyataan cuma mau ke leuwi asih aja deh. Berarti jarak dari parkiran ke rute hiking leuwi asih sekitar 2 sampai 3 km saja. 

Curug di Goescamp Sentul
Curug di Goescamp Sentul

Begitu mulai jalan kami langsung disambut dengan turunan nan berbatu yang gampang-gampang sulit nih. Yang pasti harus pintar memilih batu yang tidak tajam dan tidak berpasir supaya ngga licin. Meskipun saya khawatir dengan Shanum dan Mami, tapi saya tetap optimis mereka bisa. Pokoknya pelan-pelan aja….dinikmati jalannya. 

Melintasi 2 Camping Ground

  1. Goescamp

Setelah turunan terjal dan bebatuan kami pun memasuki area yang dikelola oleh Goescamp. Jadi membuat saya punya ide untuk mengajak keluarga camping disini. Di area ini ada curug kecil  yang bisa dengan mudah dinikmati pengunjungnya, camping ground, pondok dan restoran kecil. Fasilitas seperti seperti mushola dan toilet juga tersedia, saya lihat sekilas cukup bersih dan nyaman.

Lokasi pondokannya juga unik, berada di tengah sawah, apalagi masih hijau-hijau jadi viewnya beneran cantik banget. Lokasi pondokan agak ke arah dalam, jadi tidak berada dekat dengan resto yah. Disepanjang sawah itu akan menyala lampu-lampu kalau malam, duh jadi makin penasaran sama viewnya. Pengen nginep deh. Harganya sewa pondokan sekitar 500 ribuan, cukup worth menurut saya.

Untuk camping ground berada tidak jauh dari pintu masuk, disewakan tenda-tenda tanpa matras busa ya. Paket camping berkisar antara 250 ribuan, matrasnya hanya matras alumunium aja ya. Jadi kalau mau nginep better bawa sleeping bag sendiri. kapasitasnya untuk 2 orang per tenda. 

Sawah di Area Geocmp Sentul
Sawah di Area Geocmp Sentul

Viewnya depan belakang sawah, cantik banget deh. Selama padi nya ditanam ya. Better kalau mau kesini konfirmasi dulu status sawahnya di tanah atau baru panen. Jangan sampai zonk nanti. Gara-gara view ini, Mami jadi minta diajak camping disini, oke insyaallah ya Mam. 

Oh iya, untuk melintasi sungai ke area sawah kami perlu melewati jembatan yang berbayar, tarifnya 2ribu per orang. Dimaklumi sih, karena jatuhnya kami memang numpang lewat yah. 

Sawah di Sentul
Sawah di Sentul
Hiking ke goa garunggang
Hiking di Sentul
  1. Hutan Hujan Sentul 

Setelah melintasi pinggiran sawah, melihat view yang masyaallah indah. Langitnya biru, meski sesekali mendung dan tanjakan pertama yang bikin wow. Takutnya lutut Mami sakit kan, tapi pelan-pelan aja pokoknya dan Alhamdulillah bisa dilewati. Sampai atas kami istirahat dulu untuk minum sebentar. Dan begitu melanjutkan perjalanan kami takjub dengan pemandangan sawah dan lagi-lagi langitnya. 

Begitu nengok ke kanan kami melihat bangunan megah yang berdiri di tengah sawah. Itulah Hutan Hujan Sentul, yang saya baru tau juga. Kebayang sih ini agak siang pasti rame deh. Hutan Hujan juga punya camping ground, ada juga wahana untuk anak-anak, panahan dan punya lapangan di tengah yang besar untuk sekedar menikmati suasana. 

Hutan Hujan Sentul
Hutan Hujan Sentul

Oh iya Hutan Hujan sebenarnya bisa di akses dengan motor yah lewat jalur yang lain, tapi saya tidak melewati jalur itu. Jadi kalau ngga mau hiking dan tujuannya memang kesini, bisa banget kok. Viewnya disini sedikit berbeda, kombinasi antara view sawah dan hutan cemara. Vibe nya beda gitu lah. Berlama-lama disini juga seru sih pastinya. 

View di Hutan hujan Sentul
View di Hutan hujan Sentul

Saya tidak bisa cerita lebih banyak, karena belum mampir. Hanya bisa cerita penampakan yang saya lihat saja. By the way, gara-gara lihat ada spot playground di sana, Shanum jadi penasaran dan minta balik lagi kesini hahaha. Oke, insyaallah ya de. 

Melintasi Hutan Hujan kami masuk lebih ke dalam ke perkebunan dan hutan cemara. Mulai bertemu jalan yang tanjakannya ga santai. Cukup challenging buat kita semua, harus atur nafas supaya Heart Rate bisa terkontrol. Pokoknya kalau detaknya terlalu kencang harus istirahat sebentar. 

Saya khawatir dengan Mami, Shanum dan Naura sih. Tapi Alhamdulillah pelan-pelan dan bisa dilewati. Bahkan saya takjub dengan Shanum yang ternyata semangat banget, bahkan pace nya cukup kencang karena diiming-imingi kita akan mencari goa dan mandi di curug. 

Di perjalanan hiking ke Goa Garunggung, tidak lupa kami menanamkan tauhid juga kita tanamkan. Tidak lupa berdzikir sesuai dengan sunnah yang diajarkan. Jika jalanan menanjak jangan lupa mengucap ‘Allahu Akbar” dan jalanan menurun mengucap “Subhanallah” Insya Allah nanti jadi kuat. Begitulah kira-kira yang kami sampaikan ke Shanum dan Naura. 

Ketika sampai di persimpangan kami istirahat terlebih dahulu dan memutuskan lanjut ke Goa Garunggang karena tanggung aja gitu masih pagi masa udah selesai aja. Atas persetujuan semua akhirnya lanjut lah kami hiking ke Goa Garunggang. 

Hutan Cemara di Sentul
Hutan Cemara di Sentul

Dari hutan cemara kami masuk ke kebun singkong. Sempat juga gerimis tipis tapi tidak berlangsung lama. Rombongan mulai mengeluh, “kok ga sampai-sampai sih” atau “berapa lama lagi” dan seperti kebanyakan guide, si Bapak mah selalu jawab dengan jawaban sederhana “sebentar lagi, ini tanjakan terakhir”. Begitu aja terus, hehehehe. 

Jalanan yang kami lewati tidak hanya tanjakan, sudah tentu ada juga turunan atau jalanan berundak yang mengharuskan lutut kita bertemu dengan dada, tinggi banget lah undakannya. Jika melewati turunan sebaiknya posisi badan kita menyamping supaya bisa meminimalisir kepleset karena jalanan berpasir. Sebelum melangkah sebaiknya kita pastikan batu-batu itu memang tertanam di tanah dan tidak goyang.  

Hiking ke Goa garunggang
Hiking ke Goa garunggang

Dan setelah melewati beberapa zona dengan berbagai macam tipe jalanan akhirnya kami sampai juga ke Goa Garunggang. Hampir 2 jam perjalanan dari parkiran ke pintu masuk Goa Garunggang. Untuk masuk ke area Goa Garunggang kita harus membayar tarif 20 ribu per orang. Lumayan mahal, tapi karena ini merupakan objek wisata yang dikelola warga, dimaklumi saja. Fasilitas toilet dan mushola juga tersedia disini. 

Istirahat sejenak kami menyempatkan untuk jajan di warung yang ada disana, sekedar minum kopi, minum air kelapa dan cemilan, tidak lupa anak-anak diajak ke toilet untuk BAK. Supaya ga kebelet di tengah jalan nantinya. 

Naura keponakan saya yang paling semangat mau masuk ke dalam Goa, tadinya kami ngga berniat masuk karena akan hujan. Tapi dipikir-pikir sayang juga ya kalau ngga masuk. Eh tapi untuk masuk ke dalam ada pemandu khususnya disana. jadi kalau mau turun akan ditemani beliau dengan fasilitas lampu supaya bisa melihat keindahan dalam gua. Untuk ini tarif nya sukarela aja, seikhlasnya. 

Cerita tentang hiking ke goa garunggang akan berlanjut ke cerita ketika masuk ke dalam Goa Garunggang. Tapi, di postingan berikutnya ya.

To Be Continued……

signature-desy