Setelah kami dijamu dengan luar biasa oleh Kolega Aunty di Wonosobo, waktunya kami meluncur ke road trip ke Yogyakarta. Om Eja sengaja tidak melalui jalur tol. Karena dari Wonosobo ke Yogyakarta aksesnya lumayan lancar dan nyaman. Perjalanan dari Wonosobo ke Yogyakarta tanpa jalur tol memakan waktu hingga 3 jam.
Kondisi mobil kami semakin penuh. Alhamdulillah dibekali oleh-oleh Carica Khas Dieng yang lumayan banyak. Harus diatur sedemikian rupa agar posisi duduk kami masing-masing tetap nyaman.
Road Trip ke Yogyakarta
Dari Wonosobo sekitar jam 3:30 dan Alhamdulillah sampai di Yogyakarta jam 6:30. Sebelum ke hotel kami memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu. Supaya nanti begitu sampai hotel tidak perlu keluar-keluar lagi, tinggal istirahat saja.
Hotel yang di booking Aunty tentu saja menyesuaikan selera dia, hehehe. sebagai pengikut saya nurut aja. Kebetulan Aunty lebih suka menginap di tempat yang ramai dan strategis. Di lokasi-lokasi yang mainstream sebagai tempat wisata tepatnya sih. Soalnya Aunty tuh penakut dan mager ya, jadi dia ngga akan mau menginap di tempat yang jauh dari tempat makan dan sepi.
Jadi tentu saja hotel yang Aunty booking adalah disekitar Malioboro. Tapi jujur saya senang sih Aunty pilih di daerah sini. Karena kalau ngga sama Aunty kapan lagi saya menginap di daerah yang ramai yang bukan selera Pak Su, hehehe. Berhubung masuk waktu liburan, jadi daerah wisata pasti rame. Apalagi Yogya, yang selalu menjadi pilihan favorit anak-anak sekolah, ya kan.
Royal Malioboro merupakan hotel yang lokasinya strategis banget. persis berada di depan Stasiun Kereta Yogyakarta. Nilai nya di OTA lumayan tinggi, 9. Dan memang setelah kami datang nilai 9 itu terbukti sesuai kok. Lokasinya strategis dan enak banget ke Malioboro bisa bolak-balik aja jalan kaki.
Sayangnya dari 3 hari yang akan kami habiskan di Yogyakarta, hanya 2 hari kami bisa menginap di hotel ini. Soalnya mau extend ternyata sudah full book. Review hotel ini akan saya tulis di postingan yang berbeda ya. Tunggu yah.
Puas Menghabiskan Waktu Di Malioboro
Jaman sekolah dulu, sewaktu saya study tour ke Yogyakarta, waktu berkunjung ke Malioboro paling hanya untuk belanja aja. Jatah waktu yang bisa dihabiskan di daerah sini paling hanya 2 sampai 3 jam saja. Terbatas karena datang bersama rombongan. Belanja paling cuma oleh-oleh aja, menikmati suasana Malioboro sebentar udah seneng banget.
Ketika sudah berkeluarga beberapa kali ke Malioboro rute belanja berubah ke Pasar Beringharjo. Apalagi kalau bukan belanja batik, mulai dari daster, kemeja laki-laki sampai ke pakaian anak-anak. Tidak lupa beli bakpia juga dong. Lagi-lagi hanya bisa menghabiskan waktu di Malioboro maksimal 4 jam saja.
Baru kali ini menginap di Malioboro saya bisa bolak-balik jalan kaki. Mulai di pagi hari, toko-toko belum buka, menjelang siang saat toko dan pasar mulai ramai sampai ke malam hari saat jalur tersebut lagi penuh-penuhnya. Melihat anak-anak sekolah yang duduk di jalan tersebut mengingatkan saya jaman sekolah dulu deh.
Sengaja saya tidak mengambil sarapan di Hotel, karena mau jalan kaki pagi-pagi mencari sarapan di Malioboro. Untuk momen ini saya sengaja mengajak Kaka Naeema supaya bisa sekalian mengajak dia jalan kaki. 3 hari menginap disini langkah kaki saya bisa tembus 10 ribu langkah hehehe. Setelah sekian lama tidak pernah mencapai segitu. Di postingan yang terpisah saya akan cerita sarapan dan di daerah mana yang menjadi favorit saya kemarin ya.
Hari Pertama di Yogyakarta sore hari kami menyempatkan untuk berkunjung ke Museum Sonobudoyo. Aunty ingin mengabadikan kunjungannya ke Yogyakarta kali ini dengan foto-foto menggunakan baju khas Yogyakarta. Saya dan mami memilih tidak ikutan sesi pemotretan tersebut dan menyempatkan untuk keliling Museum. Sementara Kaka dan Shanum mereka ikutan sesi foto itu, lucu deh.
Langit Yogya sore hari Masya Allah bagusnya. Spot foto yang diambil oleh fotographer dilakukan dari pinggir jalan dekat dengan Museum sampai ke bagian dalam Museum. Dilakukan selama 1 jam dengan 6 orang dan bisa mengambil semua hasil softcopy (unlimited). Biaya yang dibutuhkan dengan 1 jam dan maksimal 6 orang adalah 350 ribu belum termasuk penyewaan baju.
Pindah Hotel Lagi
Hari kedua kami harus pindah hotel. Masih di Hotel sekitar Malioboro tapi sisi yang berbeda. Hotel kali ini lebih dekat dengan area saya sarapan kemarin yaitu daerah Dagen. Hotel yang dipilih kali ini menurut saya lebih Kids Friendly. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan oleh anak-anak disini. Viewnya juga cozy banget. Lagi-lagi saya cerita di postingan terpisah aja ya, sabar…sabar.
Di hari kedua di Yogya ini kami berencana untuk Lava Tour Merapi. Kalau sama Aunty tuh ngga bisa keluar sebelum jam 12. Karena ada aktivitas yang harus dia lakukan di pagi dulu, alias live hehehe. Nah untuk lava tour ini pun siang menjelang sore.
Kami keluar jam 12, makan siang baru deh meluncur ke daerah Merapi. Menjelang sore, semoga juga jadi lebih adem. Dan tampaknya memang agak mendung. Lagi-lagi kami kurang beruntung dalam melihat penampakan Merapi. Gunung yang gagah itu benar-benar ditutup awan mendung sehingga tak nampak oleh kami. Dua kali kesini, dua kali juga belum berhasil melihat Gunung Merapi dengan mata telanjang.
Road Trip ke Yogyakarta Selesai, Kami Pulang!
Hari ketiga hanya kami habiskan di seputaran Malioboro dan Pasar Beringharjo. Tak ada kesan kayaknya kalau belum belanja batik disini. Alhamdulillah dapat daster yang bahannya sesuai selera dengan harga yang affordable. Bakpia Tugu dan bakpia pathok juga tidak kami lewatkan dong.
Kebayang ga kondisi mobil kami dengan 4 orang dewasa dan 4 anak-anak ditambah dengan oleh-oleh kami. Alhamdulillah tambah penuh ya. Tapi disusun sedemikian rupa jad tetap bisa duduk nyaman, meski kondisi kaki miring-miring. Dua jam sekali berhenti untuk meluruskan kaki lah pokoknya.
Alhamdulilah perjalanan pulang menuju Depok pun lancar jaya. Jam 12 malam kami tiba di depan rumah. Om Eja yang mengendarai mobil kami pun tidak mengantuk dan sehat. Kami yang menjadi penumpang pun bisa tidur di perjalanan dengan nyaman. Tidak terasa perjalan road trip pertama kami yang ditutup dengan road trip ke Yogyakarta tak terasa sudah menghabiskan waktu selama 6 hari lamanya. Jadi ketagihan deh pengen lagi.
Semoga ada rejeki berikutnya yang tambah besar untuk mengajak keluarga yang lainnya juga, aamiin.