Ini merupakan pengalaman road trip bersama keluarga pertama sejak saya dan adik saya berkeluarga. Perjalanan road trip bersama keluarga ini dilakukan selama 6 hari. Dari itinerary yang dibuat adik saya kemarin, road trip ini dilakukan dengan mengunjungi beberapa tempat di Jawa Tengah yaitu Semarang, Wonosobo, Dieng, dan Yogyakarta.
Awalnya Aunty (adik saya) hanya ingin menghadiri pernikahan teman kantor Om Eja (suaminya). Undangan pernikahan berlangsung di Semarang. Berhubung anak-anak sudah libur sekolah jadinya mau sekalian liburan.
Berhubung Aunty sayang sama keponakannya, Kaka dan Shanum diajak sekalian. Karena anak-anaknya diajak, Unda juga sekalian ikut dong, masa gak, hahaha. Mami juga bilang, udah lama pengen liburan bareng-bareng gini. Meski minus Anda yang ga bisa ikut karena ada kerjaan, tapi the show must go on dong.
Kendaraan
Untuk pergi dalam jangka waktu yang cukup lama kita perlu memikirkan juga kenyamanan kendaraan yang akan dipakai selama road trip. Rombongan kami berjumlah 8 orang, 4 dewasa dan 4 anak-anak yang sudah tidak kecil-kecil lagi. Belum bawaan baju-baju kami untuk 6 hari kedepan, ditambah kondisi jalanan yang kami akan datangi juga perlu dipertimbangkan.
Jika biasanya saya dan keluarga Pak Su pergi dengan hiace mengingat jumlah keluarga yang juga banyak. Kali ini kendaraan inova yang menjadi pilihan adikku. Untuk menghemat tempat kami tidak menggunakan supir dari rental, cukup Om Eja yang menjadi supirnya sekalian.
Dan untuk perjalanan jauh mobil tipe MPV yang agak tinggi begini memang cukup nyaman sih. Meski kami duduk terhimpit barang dan oleh-oleh tapi masih ok banget lah. Guncangan di jalan pun tidak terlalu terasa.
Jangan lupa sebelum berangkat road trip pastikan melakukan pengecekan kondisi kendaraan dulu. Mulai dari kondisi ban nya, anginnya, rem nya. Dan yang tidak kalah penting selalu baca doa naik kendaraan. Selama perjalanan juga jangan lupa untuk selalu berdzikir ya.
Road Trip Bersama Keluarga
Berangkat dari Depok sekitar jam 2 siang. Tidak lupa kami cek kondisi angin ban, mengisi bensin full dan mengisi e-money. Kebetulan mobil yang kami gunakan menggunakan bahan bakar solar, jadi cukup hemat lah. Sedangkan untuk e-money langsung isi 1 juta, supaya ga bolak-balik ngisi terus.
Kebetulan Mami (Mama saya) adalah orang yang tidak bisa menahan lapar. Dan sebagai keluarga betawi yang sukanya bawa bekal kalo jalan-jalan, jadi tentu saja konsumsi makan malam pun sudah aman. Bekal makan malam kami ada rendang, balado ati, balado telur dan nasi. cukup banget untuk makan malam kami.
Selama perjalanan kami berhenti 2 kali di rest area, hanya saja saya lupa dimana saja. Yang jelas karena bepergian sama anak-anak setiap 2 jam sekali harus dikontrol ke kamar kecilnya deh. Pemberhentian kedua di rest area Km 228A Kanci-Pejagan.
By the way, rest area ini memberikan cerita sendiri juga waktu perjalanan mudik lebaran lalu. Di rest area ini kami break ishoma dulu. Mumpung ketemu masjid yang besar, makan malam dari perbekalan yang dibawa mami. Setelah itu langsung melesat ke Semarang.
Sampai di Semarang, Alhamdulillah sekitar jam 9 an. Disini kami tidak banyak kegiatan. Hanya mengantar Aunty dan Om Eja kondangan aja nih. Jadi malam ini kami hanya istirahat sampai dengan keesokan harinya. Mereka berdua kondangan, sedangkan saya, mami dan anak-anak menunggu sambil makan siang di Mall Paragon. Pertama kali menginjakkan kaki disini tuh sekitar tahun 2015 karena dinas kantor. Rasanya saya sedang bernostalgia deh.
Jalan-Jalan, ke Dieng!
Setelah urusan di Semarang selesai, kami pun meluncur ke Dieng. harapannya ingin melihat sunrise sejenak. Sambil mampir ke kolega nya Aunty di Wonosobo. Oh iya ini pertama kalinya Aunty road trip bersama keluarga ke Jateng setelah bertahun-tahun resign dan jadi wirausaha. Biasanya Aunty selalu pakai kereta kalau mau ke Yogyakarta.
Jamannya pakai google map, kalau kita ketik tujuan Dieng seringkali diarahkan ke rute yang sungguh menantang. Tanjakan yang meliuk-liuk, jalanan yang kurang bagus dan lebar jalan yang ngepas banget. Ujiannya adalah seringkali mobil yang kita kendarai tidak mampu nanjak kan.
Tips nya kalau mau ke Dieng lebih baik ketik di google map tujuan ke alun-alun Wonosobo, atau cukup Wonosobo aja supaya diarahkan lewat jalur utama dengan kondisi jalan yang lebih baik. Insyaallah, kalau lewat jalur utama akan lebih tenang deh.
Kami menginap di tempat yang terpisah karena di tempat Aunty booking pertama ternyata tidak bisa tambah kamar lagi. Jadilah saya, mami dan Shanum tidur di homestay yang berseberangan dengan tempat Aunty menginap. Jujur saja, homestay tempat saya menginap kurang bisa saya rekomendasikan yah, Tapi memang kamar mereka yang di lantai dua punya view yang sama dengan Villa Pintu Langit sih.
Di hari sebelumnya saya mengetahui bahwa kondisi udara di malam hari bisa sampai -1 derajat. Tapi malam itu Alhamdulillah tidak terlalu dingin, maksimal di 10 derajat saya. Cukup sejuk yah. Pagi itu kami gagal melihat sunrise di area Villa Pintu Langit, karena tertutup awan mendung. tapi pemandangannya tetap Masya Allah cantiknya.
Kami memutuskan keliling ke area Dieng KM 0. Dan ternyata di daerah sini tidak kalah cantik pemandangannya. Banyak villa-villa cabin yang viewnya langsung ke kebun kentang. Dimana kalau cuaca sedang minus, air-air embun bisa berubah jadi beku disana. Jadi next kayanya mau menginap di daerah sini deh. Villa nya juga bagus-bagus.
Di Dieng satu malam memang kurang banget. Kami tidak sempat mampir ke tempat wisata lainnya, karena jadwal hari itu kami harus ke Wonosobo untuk janjian dengan Kolega Adikku. Kunjungan berikutnya harus bisa mampir ke tempat wisata nih pokoknya, aamiin.
Road Trip Bersama Keluarga Sambil Bersilaturahmi
The Power Silaturahmi, kebetulan Aunty janjian dengan Kolega nya yang rumahnya di Wonosobo. Malam sebelumnya kami berkunjung disuguhkan dengan makan malam. Siang itu kami juga disuguhkan dengan makan siang. Belum lagi oleh-oleh khas Dieng yang Masya Allah banyak.
Menyambung silaturahmi itu memang tidak pernah ada ruginya ya. Jadi kalau jalan-jalan sambil silaturahmi begini rasanya jadi lebih bermakna. Jadi menambah saudara, jadi tahu tentang daerah yang dikunjungi. Mereka juga menawarkan penginapan juga awalnya. Masya Allah ya, namun terpaksa kami tolak karena sudah book di Dieng sana. Dan diminta datang lagi nanti. Insyaallah yaah….
Kami juga mampir melihat tempat konveksi mereka. Sungguh pasangan yang masih muda tapi berkat konsistensi usaha mereka bisa maju. Kebetulan mereka adalah pengusaha hijab yang produknya banyak dijual oleh para affiliate di tiktok. Senang yah kalau melihat kesuksesan orang lain.