Acaraki adalah cafe yang memiliki konsep modern namun menu utamanya adalah minuman tradisional khas Indonesia yaitu Jamu.
Jamu adalah minuman tradisional Indonesia yang telah diwarisi turun temurun dari generasi ke generasi. Setiap orang Indonesia pasti familiar dengan jamu. Jamu merupakan jenis minuman yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti rempah-rempah, akar, daun, kulit batang, bunga dan bahkan beras.
Bagi kebanyakan orang Indonesia termasuk saya, jamu dipercaya bermanfaat untuk kesehatan. MIsal ya saja kunyit memiliki kandungan kurkumin yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Sementara jahe dikenal dapat membantu mengatasi mual dan meningkatkan sirkulasi darah.
Setiap racikan ramuan jamu memiliki fungsi yang berbeda-beda. Minuman herbal ini juga berkhasiat untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh.
Cara Membuat
Ada dua cara pembuatan jamu, yaitu secara tradisional dan secara modern. Untuk jamu yang biasa saya konsumsi sejak kecil biasanya dibuat secara tradisional. Karena biasanya saya minum jamu gendong. Inget kan jamu gendong, itu loh yang dijual oleh ibu-ibu yang menggendong jamu dan berjualan keliling. Belakangan jamu gendong mulai berubah cara berjualan dengan menggunakan sepeda.
Pembuatan jamu secara tradisional biasanya dilakukan secara sederhana yaitu dengan cara menumbuk semua bahan dalam lumpang atau menggunakan pipisan. Setelah semua bahan halus lalu tambahkan air matang secukupnya dan disaring agar terpisah ampas dan air rendaman bahan-bahan jamu. Air saringannya kemudian dimasak hingga mendidih dan setelah hanya baru bisa dikonsumsi.
Sedangkan pembuatan jamu secara modern biasanya dilakukan secara bertahap dengan takaran yang pasti menggunakan alat takar dan mesin. Setelah dicuci kemudian dikeringkan dengan mesin pengeringan. Kemudian semua bahan digiling dan kemudian diayak dengan menggunakan mesin. Sebelum dikemas, jamu yang sudah menjadi serbuk pun menjalani pengujian mutu terlebih dahulu. Baru kemudian dikemas dalam kapsul, kaplet, sediaan padat atau cair. .
Bahan-Bahan Jamu Gendong
Seperti yang saya tulisa sebelumnya, bahwa jamu yang sangat dekat dengan masyarakat dan seperti yang saya tahu adalah jamu gendong. Disediakan dalam bentuk minuman yang siap diminum yang langsung disajikan kepada konsumen.
Ada tujuh bahan yang wajib ada dalam setiap racikan jamu. Ketujuh bahan dasar yang wajib digunakan para peracik jamu adalah kunyit, jahe, kencur, kedawung, cengkeh, kayu manis, jahe, kapulaga. Bahan tambahan lain diantaranya beras, asam jawa dan gula merah.
Macam-macam jamu yang terkenal dibawakan oleh penjual jamu gendong adalah:
- Beras kencur. Berkhasiat untuk meningkatkan napsu makan.
- Kunyit asam. Biasanya dikonsumsi oleh wanita yang sedang haid sebagai antiinflamasi.
- Kunyit asam sirih. Berkhasiat untuk mencegah peradangan, detoksifikasi tubuh dan untuk pencernaan.
Menikmati Jamu Masa Kini di Acaraki
Tau ngga sekarang ada cara lain menikmati jamu gendong tapi dengan suasana yang masa kini banget. Maksudnya menikmati jamu di tempat layaknya coffee shop. Tempat itu bernama Acaraki sebuah cafe yang membawa racikan jamu ini ke level yang setara dengan kopi, teh dan matcha. Atau lebih tepatnya menjadikan jamu sebagai lifestyle.
Acaraki The art of Jamu hadir untuk memperkenalkan kembali keberadaan jamu dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan juga dunia internasional. Acaraki ingin mengajak konsumennya untuk menikmati jamu dari sudut pandang yang berbeda dan lebih modern.
Acaraki sendiri berasal dari prasasti Madhawapura yang berisi tentang profesi. Dalam prasasti tersebut Acaraki sendiri merupakan sebutan untuk profesi peracik jamu. Itulah yang kemudian melatarbelakangi Jony Yuwono sebagai founder Acaraki menggunakan nama itu hingga sekarang.
Perkenalan saya dengan Acaraki terjadi sekitar tahun 2017, di Acaraki Kota Tua. Waktu itu saya merasa perlu duduk dan beristirahat sambil menikmati minuman dingin. Dan kemudian saya menemukan sebuah toko yang penampakannya seperti coffee shop tapi ternyata adalah toko jamu.
Kunjungan saya pertama kali ke outlet itu ternyata memberi kesan tersendiri, meminjam istilah Gen Z sih “kalcer abis lah”. Apalagi pengunjung yang datang pun kebanyakan anak muda yang niat mau datang kesana layaknya datang ke coffee shop. Hanya saja kini mereka datang bukan menikmati kopi tapi menikmati jamu. Penyajiannya pun dibuat lebih modern sehingga memberi kesan yang modern.
Acaraki kini punya 6 outlet yang ada di Jakarta, yaitu:
- Kota Tua, Gedung Kerta Niaga
- AEON Mall Tanjung Barat
- Landmark Pluit
- Gajah Mada
- Grand Indonesia
Menu Acaraki
Menu jamu yang dihidangkan pun tidak hanya jamu yang seperti kita kenal. Ada hidangan Jamu dimodifikasi dengan campuran soda, susu, creamer dan lain-lain. Sementara untuk jamu yang tradisional pun ada 3 jenis penyajian yang bisa kita pilih yaitu yang disaring (light), tubruk (medium) dan pekat (bold). Disesuaikan lagi dengan selera konsumen.
Jika biasanya kita minum jamu hanya minum saja, di Acaraki tersedia menu cake. Tidak banyak pilihannya, hanya 2 macam cake yang dijual yaitu Aromatic Strawberry Cake dan Klepon Cake. Dan saya merekomendasikan Klepon Cake untuk dinikmati sambil menyeruput minuman jamu yang kamu pesan.
Dua kali mampir ke sini tapi belum semua menu saya coba. Penasaran dengan menu-menu jamu modern khususnya yang ada sparkling yang ingin saya coba. Saya jujur saja lupa sih dengan minuman yang saya pesan di Kota tua waktu itu. Yang saya ingat hanya, enak banget dan segar. Rasanya perlu diulang untuk mampir ke Acaraki lagi. Hmm sambil main ke Kota Tua kayanya seru ya. Ada yang mau nemenin?