Kali ini mari kita bicara mengenai Main dan Kotor. Menurut kami, maksudnya saya dan suami, kegiatan bermain kotoran bagi anak-anak itu penting loh. Walaupun tidak selalu harus diarahkan bermain kotor, tapi sekali-kali bermain kotor itu bisa membentuk karakter anak agar bisa beradaptasi di segala kondisi. Kami berharap dengan kegiatan ini bisa membuat Naeema juga menjadi lebih berani dan kuat.
Sesi bermain kotor kali ini kami mulai dengan main hujan-hujanan. Kegiatan ini baru dilakukan pertama kali beberapa minggu yang lalu, saat curah hujan disekitar rumah kami cukup deras dengan kondisi aman. Kondisi aman disini maksudnya aman dari petir yang membahana. Ekspresi pertamanya sudah pasti takut dan jijik. Kenapa….? Inilah juga alasan kami ingin mengajak Naeema bermain kotor, supaya dia bisa sedikit terlatih untuk berada ditempat-tempat yang kotor, tapi tetap yah tidak mentoleransi jorok loh. Jadi dengan demikian anak bisa memahami batasan kapan dia bisa dan harus bertahan di kondisi kotor dan kapan dia harus tetap jaga kebersihan.
Kebetulan Naeema ini anaknya cukup rapih loh, ini sih karena kebiasaan yang yang diterapkan semenjak dia kecil (perlu dicatat ini tidak semata-mata hasil didikan saya, tapi 50% didikannya eyangmami). Misalnya, setelah bermain dia cenderung mengembalikan mainannya ke tempatnya, teratur menggunakan gelas atau peralatan lain yang memang miliknya, menaruh botol minum ke tempat cuci piring ketika dia bangun atau setelah minum susu.
Nah…berdasarkan pola yang teratur seperti itu kami juga ajarkan ketidakteraturan, bahwa boleh loh sekali-kali dia keluar dari kebiasaannya, boleh main kotor, boleh sekali-kali tidak tidur siang atau bahkan boleh terambat makan. Jadi saya lebih menyeimbangkan pola asuh yang diterapkan eyangmami sehari-hari. Karena sebagai anak yang dititipkan ke nenek nya saat saya bekerja, dan menurut saya itu masih masuk standart pola asuh saya, maka saya biarkan hal itu dilakukan eyangmami.
Kembali ke mandi hujan, pertama-tama Naeema tidak percaya kalau dia boleh mandi hujan. Kuncinya adalah kami selalu bilang ke dia, bahwa dia boleh mandi hujan selama ditemenin sama Anda. Kalau tidak ada Anda maka Naeema tidak boleh mandi hujan. Dan sejauh ini alhamdulillah, dia pun mengerti.
Lihat foto diatas ekpresinya ketika dia harus menginjak air hujan yang berwarna kecoklatan itu, dia masih jijik…..tapi kami terus pancing dia untuk keluar dari pagar dan melangkah. Karena tidak maju-maju, akhirnya Anda pun menggendongnya sambil keliling melihat kondisi komplek yang ada tanda-tanda akan banjir. Gak bertahan lama, Naeema langsung minta mandi….mungkin kedinginan,. Eh tapi begitu habis mandi dia minta keluar lagi, dan kami ijinkan dia untuk mandi hujan lagi. Gak lama-lama sih, kemudian Anda masuk dan begitupun Naeema. Bersih-bersih, mandi…pake baju hangat dan saya berikan dia susu hangat setelah itu.
Semoga kegiatan bermain kotor kali ini bisa bermanfaat bagi Naeema. Bermain Kotor itu perlu loh……
pintar sekali neema, masih kecil tapi sudah teratur, anak2ku walo emaknya bawel harus selalu nunggu disuruh padahal sudah besar. Atau rapi2 karena melarikan diri dari disuruh belajar hiks
Namanya anak kecil masih kadang-kadang mba teraturnya hehehe….kalo lagi ga teratur ya sy diemin aja, nnt diberesin sendiri sama dia.
Aiiih Naeema pintar, rapii ya.. hihi… vania kebalikannya deh.. wkwk..
aku jg ingin mengajak mandi hujan vania mbak, tapi apa daya di Jakarta Timur sini, setiap hujan petirnya sambar menyambar.. ngeriii..
jd kalau vania mau ta'ajarin kotor2 sdkt kuajak ke pasar ikan.. awalnya dia jijik krn becek, tp lama2 enjoy jg ehehe…
semoga sehat selalu Naeema 🙂
Nah kalo kepasar udah pernah, alhasil digendong…takut ngeliat kakek pengemis 🙁
Makasih doanya, semoga Vania jg selalu sehat ya….