Dunia Fantasi atau lebih dikenal dengan Dufan merupakan taman bermain yang memiliki berbagai macam wahana. Bisa dibilang masih menjadi theme park yang terbesar di Indonesia hingga kini. Keberadaannya kini bukan sekedar jadi tujuan wisata bagi wisatawan domestik tapi juga mancanegara. Tempat hiburan ini kini juga sudah menjadi ikon bagi kota DKI Jakarta.
Sejarah
Dunia Fantasi berlokasi di suatu kawasan wisata yang sangat luas tepatnya di kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol. Dibuka pertama kali pada 29 Agustus 1985, sejak itu Dufan menjadi pusat hiburan outdoor yang cukup fenomenal di Indonesia bahkan hingga sekarang.
Bisa dibilang pembangunan Dunia Fantasi merupakan proyek ambisius yang mengubah wajah hiburan di Indonesia. Memiliki berbagai wahana dan atraksi yang menarik, menjadikan tempat ini cocok untuk dikunjungi oleh pengunjung dari berbagai rentang usia. Bahkan menjadi petualangan yang tak terlupakan.
Berjalannya waktu taman bermain ini tidak pernah berhenti berinovasi. Selalu menambah wahana-wahana baru dan berbagai atraksi yang menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk datang kembali.
Kenangan Masa Kecil
Sewaktu saya kecil, saya punya privilege berkunjung ke Dufan cukup sering. Alhamdulillah sering ditraktir orang tua teman sepermainan waktu SD. Kalau teman saya ulang tahun biasanya kita satu grup permainan diberikan tiket gratis terusan untuk bermain seharian disana.
Biasanya kami bawa bekal dari rumah. Tau kan kotak makan indomie goreng pakai nasi yang kemarin sempat viral lagi. Jaman saya kecil bekal itu adalah bekal favorit loh, pokoknya udah simple, enak dan kenyang. Jangan tanya nutrisi ya, hehehe.
Kalau urusan cemilan biasanya kami bawa juga dari rumah. Pokoknya meminimalisir jajan disana deh. Dulu ada issue pedagang UMKM disana suka “getok” harga mahal. Jadi daripada uang saku nya kurang mending ga usah jajan, hehehe. Namanya juga pergi sendiri tanpa orangtua. Ada sih orang tua teman saya, tapi masa sudah ditraktir tiket masuk, minta traktir jajan juga. Malu lah.
Kalau sudah musim liburan disana pasti penuh bahkan sampai susah bergerak. Kadang seharian di sana cuma bisa main 2 wahana aja. Jujur saja antrian ini yang bikin pusing dan mual sih. Jadi bikin trauma, tapi kalo diajak lagi apalagi di traktir ya tetap ga menolak.
Terakhir saya ke sana sepertinya waktu jaman kuliah bareng-bareng teman nongkrong yang sebenarnya adalah senior saya di kampus. Iya, jangan kuliah memang lebih banyak main sama senior sih. Sampai mau tutup baru mau pulang, sudah gitu ditutup dengan senior saya yang pingsan karena terlalu ambisius naik halilintar 3 kali putaran non stop. Itu jadi cerita yang selalu lucu sih untuk diceritain ulang.
Mengenalkan Dufan ke Anak-Anak
Sejak Kaka Naeema kecil pengen banget mengajak dia main ke taman hiburan ini. Waktu itu saya masih menunggu tinggi badannya cukup supaya ga rugi. Masa sudah jauh-jauh kesana cuma mampir ke istana boneka aja, rugi dong.
Sempat mengurungkan niat main ke sana karena harga tiket yang cukup tinggi menurut saya. Maklum kaum mendang-mending ini nunggu ada promo baru mau main. Masalahnya kalau harga tiket masuk yang sebesar 250 ribuan dikali dengan 3 orang, sudah lumayan banget kan. Alhasil urung lagi saya mengajak Kaka Naeema kesana.
Alhamdulillah sekarang banyak tiket dengan paket yang berbeda dan harganya lebih hemat. Mulai dari pass yang berlaku untuk 3 bulan seharga 250 ribu, sampai ke 6 bulan seharga 275 ribu. Dimana selama rentang waktu tersebut kita bebas mau ke main kesana kapan pun. Jadi lebih hemat kan.
Akhirnya awal tahun baru kemarin kami sekeluarga dan Keluarga Cemara dadakan ke Dufan. Ini benar-benar pengalaman pertama Kaka Naeema dan Shanum menginjakkan kaki kesana. Shanum benar-benar existed sih, selama ini dia selalu minta main kesana, karena sering melihat youtuber anak-anak yang main kesana. Mungkin jika saya bisa menerjemahkan ekspresinya seakan-akan dia mau bilang:
“FINALLY MY DREAM COMES TRUE”
Alhamdulillah Shanum cukup tinggi, jadi sudah banyak juga permainan yang bisa dicoba. Sayangnya Kaka Naeema tetap terbatas wahana yang bisa dia coba, berhubung dia ada skoliosis jadi ada larangan di beberapa wahana. Tapi meski demikian, dia tetap enjoy kok.
Suasana hari itu juga tidak seramai seperti saya dulu, meski tetap saja di beberapa wahana favorit kita tetap perlu mengantri maksimal 30. Eh tapi ada sih yang lebih dari 30 menit, antrian Ice Age seriusan jalur antriannya berlika-liku dan menipu. Jalur antriannya itu dibagi ke beberapa layer gitu dan menurut saya kelamaan sih itu. Meski main di wahana ini bisa dibilang seru sih.
Wahana-Wahana Seru
Dufan menawarkan berbagai wahana seru yang cocok untuk semua orang, mulai dari wahana permainan klasik hingga wahana penuh tantangan. Pengunjung yang datang akan dimanjakan dengan Fantasi bak Keliling Dunia, melalui wahana permainan berteknologi tinggi, yang terbagi dalam 9 (Sembilan) kawasan yaitu Indonesia, Jakarta, Asia, Eropa, Amerika, Yunani, Hikayat, Kalila dan Fantasy Lights.
Beberapa wahana yang paling populer di antaranya adalah:
- Istana Boneka: Mengajak pengunjung untuk memasuki dunia dongeng melalui pertunjukan boneka yang memukau dan cerita yang menghibur.
- Hysteria: Sebuah wahana pendorong yang menghadirkan sensasi luar biasa dengan memutar dan meluncurkan pengunjung dari ketinggian.
- Kora-Kora: Wahana perahu ayunan yang menggetarkan dengan gerakan naik turun dan berputar di atas air.
- Halilintar: Roller coaster klasik yang menantang dengan tikungan-tikungan tajam dan kecepatan yang menggetarkan.
- Ice Age: Mengajak pengunjung untuk berpetualang bak di dalam gunung es, menggunakan kereta, tidak lupa sensasi meluncur dan semprotan air membuat wahana ini tambah menarik.
- Arung Jeram: Menaiki kereta yang berbentuk bulat kemudian bergerak mengikuti arus derasnya air layaknya kita berada di sungai. Hati-hati pakaian bisa basah, lebih baik menggunakan jas hujan sekali pakai.
- Bianglala: Kincir angin raksasa yang memungkinkan pengunjung menikmati pemandangan pantai Ancol.
Untuk anak-anak seusia Shanum juga banyak yang bisa dieksplor loh. Sudah pasti menjadi favorit juga, seperti misalnya Paralayang, Turbo Boost, Gajah Bleduk, Niagara dan masih banyak lagi yang lainnya.
Tidak lupa ada banyak pertunjukkan yang bisa dinikmati dan bikin anak-anak happy melihatnya.
Kesimpulan
Alhamdulillah akhirnya bisa kesampaian ngajak anak-anak ke dunia fantasi. Mengenal theme song nya diputar di tempatnya langsung, bukan cuma iklan. Menurut saya fasilitas yang ada di sana benar-benar sudah banyak kemajuannya.
Mulai dari toilet yang banyak di setiap sudut dan bersih. Restoran yang sudah jelas, bahkan tenant yang sering kita lihat di mall-mall. Harganya sudah jelas, meski memang mahal tapi masih sama dengan harga mall. Ada beberapa titik mushola, jadi ga perlu repot cari mushola dan antri.
Varias harga tiket dan promo menurut saya cukup menarik sih. Apalagi dengan adanya pilihan tiket fast track, kepingin beli sih klo lagi ada rejekinya. Pengalaman saya yang sudah punya anak ini ke dunia fantasi ternyata tetap menyenangkan. Sambil mengingat kembali memori jaman dulu.
Yuk, ke Dufan lagi….!