Setelah bertahun-tahun dapat Voucher gratisan dari kantor Anda, baru kali ini akhirnya Naeema berkunjung ke Kidzania. Biasanya Voucher itu selalu kita kasih ke saudara, karena saya pikir usia Naeema belum cukup mengerti bermain di Kidzania. Sebenarnya sih ini postingan yang terlambat ya….tapi dari pada tidak sama sekali, jadi lebih baik di posting. Lumayan buat bahan update-an hahahaha.
7 Voucher Kidzania itu kita manfaatkan untuk mengajak sepupu-sepupu Naeema yang seumuran beserta dengan pendampingnya. Kita ajak Om Marvel (anak dari Ade nya Bapak Mertua), dan Tsabita (anak dari ade suamiku). Jadi total 4 dewasa dan 3 anak cukup meramaikan perjalanan kami di minggu hari itu (17 November 2013). Saat itu ternyata berbarengan dengan rombongan anak-anak yang berasal dari 2 SDIT dari daerah Tangerang, jadi yah cukup padat juga sih. Kita ambil sesi yang jam 10 – 2 siang itu. Kalau lagi penuh seperti itu memang waktu bermainnya dibatasi ternyata. Tapi kalau saya, untung dibatasi karena ternyata pegel-pegel juga loh kaki ini ikut berlari kesana kemari.
Sesampainya disana Naeema yang pertama kali datang ke tempat seperti itu belum paham sekali maksud dari permainan itu. Alhasil kami juga harus cerdas mengarahkan supaya waktu bermain itu bisa efektif dan tidak memakan banyak waktu untuk antri. Jadi kami pun memilih tempat-tempat yang jam bermainnya sudah setengah jalan dan antrinya pun tidak terlalu lama.
Pertama-tama, Anda yang pernah mengajak rombongan anak-anak Yatim Piatu bermain di Kidzania (sebagai salah satu program CSR kantornya) mengarahkan Naeema untuk buat SIM dulu. Hihihi lucu sih, Naeema sendiri kan belum paham ya SIM itu apa, dan bahkan belum pernah main mobil-mobilan, tapi ya sudahlah….lucu juga lihat anak sekecil Naeema punya SIM hihihi.
Naeema sedang Test Drive |
Setelah punya SIM, kita boleh test drive dan jenis permainan ini yang mengharuskan kita membayar untuk bisa masuk ke arena nya. Oh iya….di pintu masuk itu kita akan diberikan 1 Voucher untuk kita mencairkan uang di Bank bisa tunai atau dalam bentuk ATM sebagai modal awal kita dalam bekerja.
Setelah mendapatkan SIM dan test drive, para orangtuanya yang ikutan excited untuk mengatur kemana lagi mereka akan bermain, maklum ini pengalaman pertama Naeema, Tsabita dan Marvel jadi yah masih sedikit bingung.
Nah akhirnya kita memutuskan untuk bekerja sebagai DamKar alias Pemadam Kebakaran, abis kayanya seru aja ngeliat anak-anak berlari turun naik mobil berjuang memadamkan api. Dan akhirnya kami pun antri.
Mengantri untuk bekerja menjadi Pemadam Kebakaran |
Sebenarnya sih agak khawatir ya membiarkan Naeema mencoba profesi Pemadam Kebakaran ini, karena memang teman-teman yang lain sudah cukup besar-besar sedangkan Naeema dengan tubuhnya yang mungil ditambah belum terlalu paham jadi membuat dia agak sulit untuk cepat bergerak. Dalam hati saya berkata “ayo unda, percaya yah sama Naeema, dia pasti bisa”. Dan melihat dia masih bingung tapi untung ada arahan dan penjagaan dari kaka pemandu dia pun paham bahwa jenis profesi itu, dan dia bisa bercerita setelahnya. Sampai-sampai kaka pemandunya kasih “Tos” kepada Naeema karena sudah berhasil dan mendapatkan gaji.
Profesi ke tiga selanjutnya ingin sekali menerbangkan pesawat anda (sebutan untuk Udara Asia dari Naeema kepada kantor anda itu) tapi apa daya, karena antriannya padat sekali dan ruang tunggunya juga tidak memungkinkan kami pun beralih strategi. Profesi selanjutnya adalah bekerja di pabrik coklat. Disitu diarahkan bagaimana pengolahan dari biji coklat di proses sampai akhirnya menjadi coklat manis nan lezat idaman keluarga kami (alias Coklat Silverqueen).
Bekerja di Pabrik Coklat |
Tuh lihat foto diatas, kaka pemandu memberikan peragaan didepan teman-teman yang lain pada alat peraganya Naeema karena memang dia yang paling kecil disitu hihihihi. Disini kita bisa dapat produk olahan yang kita kemas sendiri.
Sambil beristirahat anak-anak pun bersantai sejenak di Living Room, disitu mereka mendengarkan dongeng dan bermain puzzle dan enaknya dibayar trus bayarannya adalah yang paling mahal diantara yang lainnya. Enakkan???.
Waktu bermain pun hampir habis, dan untuk memanfaatkan itu akhirnya saya memecah rombongan menjadi dua, karena ada 2 arena yang saat itu akan mulai tapi tidak mencukupi untuk 3 anak. Akhirnya Naeema terpisah sendiri dari Tsabita dan Om Marvel. Naeema di pabrik Mie sementara Tsabita & Om Marvel di pabrik wafer.
Menyiapkan adonan mie |
Lagi-lagi Naeema menjadi peserta yang terkecil, karena memang usianya pada saat di kasir depan sudah dimasukkan ke kategori usia 4 tahun, tapi gak papa juga sih….karena lebih banyak permainan yang bisa dimainkan jadinya. Di pabrik mie ini, Naeema masih dibantu oleh kaka pemandunya, selain karena waktu bermain terbatas hanya 20 menit dan mau closing dan juga karena badannya masih belum sampai dengan mejanya. Lihat deh pada foto diatas, badannya sampai ke meja juga pas-pasan kan, hehehehe. Arena permainan ini kayanya yang paling menarik deh mungkin seperti main masak-masakan kali yah.
Informasi bahwa waktu bermain telah selesai pun sudah dikumandangkan. Dan tiba-tiba Kidzania bertambah penuh sekali. Untuk keluar saja harus antri. Sebelum keluar mampir untuk ambil foto Naeema dulu, ada beberapa sih tapi saya hanya ambil 1 saja, soalnya cukup mahal yah 80 ribu rupiah untuk ukuran 10 R kayanya deh.
Pengalaman ini mudah-mudahan bisa terulang dengan usia Naeema yang juga sudah lebih paham maksud dan tujuan tempat ini. Semoga bermanfaat untuk mu kelak anak ku. Love You.
Neema serius bgt bikin kuenya..hihi