Sai Ramen adalah restoran ramen halal yang ada di beberapa lokasi di Jakarta. Salah satunya di JGC Cakung yang mengusung konsep self service.
Beberapa bulan lalu saya punya alasan kuat untuk bisa main ke Jakarta Garden City. Sepertinya kalau bukan karena event ngga mungkin deh saya datang kesana, jauh bu….hahaha. Tapi Qadarullah, akhirnya kaki saya menginjakkan kaki di Cakung bahkan sebelum mall nya buka. Karena weekend jadi perjalanan kesana tidak terlalu memakan waktu lama.
Sehabis event, perut kami pun mulai lapar. Harus banget mampir makan sebelum kembali ke kota Depok kan. Karena kami sudah sering makan di food court nya AEON, siang itu saya dan Pak Bos memutuskan untuk sedikit explore lantai bawah. Dan seperti yang kami duga disana banyak makanan yang belum pernah kami coba.
Tidak mau sembarangan makan, takut salah masuk, sambil memilih makanan saya pun memastikan sambil browsing tentang kuliner di JGC. Sambil lewat tiba-tiba saya menemukan restoran ramen yang style nya cukup autentik ini.
Menikmati Kuah Ramen Kental di Sai Ramen
Restoran ini memiliki konsep ramen bar. Interior nya itu memang memberi kesan otentik ramen bar yang seperti aslinya di Jepang. Tidak terlalu luas, tapi untungnya bersebelahan dengan food court, jika didalam resto nya sudah penuh bisa melipir ke food court. Tapi menurut saya lebih baik usahakan duduk didalam resto bar nya ya. Supaya bisa terasa banget menikmati ramen seperti di Jepangnya.
Mengusung tema self service, restoran ini benar-benar memberikan pengalaman yang berbeda. Khususnya pelanggan seperti saya yang baru pertama kali makan di Sai Ramen. Untuk memesan menu, kita bisa memesan di layar yang ada di depan resto. Jadi, pesan dulu di depan, langsung melakukan pembayaran dan baru kemudian masuk ke dalam restoran.
Saya sendiri tidak begitu paham nama-nama menunya. Untung masih ada pegawai yang membantu untuk kami memahami masing-masing menu tersebut. Mba nya cukup sabar menjawab pertanyaan saya, karena jujur saja saya benar-benar clueless akan nama-nama menunya. Intinya ada yang kuahnya bening dan kental. Mau yang tidak pedas alias plain atau pedas.
Ada beberapa tipe tempat duduk. Yang berhadapan seperti yang saya duduk saat itu, ini kursi seperti di restoran biasa aja sih atau di bar, alias yang nempel banget dengan dapur mereka. Sebenarnya kalo sendiri atau dengan hanya orang dewasa enak duduk di Bar. Anggap aja lagi di Jepang beneran. Aduh menghayal terus….hahaha.
Begitu pesanan jadi, kita harus ambil pesanannya ke area pengambilan makanan. Bagaimana kita tahu kalau makanan kita sudah jadi? Tenang saja, kita akan dipanggil sesuai dengan nomor antrian yang tertera di bukti pembayaran. Jadi jangan langsung dibuang ya bukti pembayarannya.
Akhirnya makanan kami pun datang. Porsi yang disajikan cukup besar ternyata. Tidak seperti bayangan kami, biasanya jika memesan dengan kuah pedas, kenyataannya kuahnya tidak pedas. Kami sudah siap-siap minta cabai tambahan. Namun ternyata kuahnya benar-benar pedas loh. Tidak perlu tambahan cabai lagi sebenarnya, segar banget deh.
Baca Juga: Cafe di Bogor, Hopa Place
Panas ramennya itu awet banget, karena bukan orang Jepang, kami tidak bisa makan terlalu cepat seperti penduduk asli Jepang. Butuh diangkat-angkat supaya si ramen bisa disantap. Saya suka banget sama kuahnya yang otentik deh. Tidak kalah meski dibuat dari ayam loh. Menyegarkan, panas dan gurih sukses bikin saya jatuh cinta.
Ketemu ramen yang enak dan halal itu sungguh menjadi rejeki sekali loh. Ternyata cabangnya sudah banyak ya di Jakarta dan saya baru tau dong hahaha. Dasar saya kurang update yah. Next saya mau coba berkunjung ke cabang Sai Ramen lain nya deh,
Kalo ada rekomendasi ramen halal lain, boleh di info ke saya ya. Habis puasa mau menjelajah kuliner lagi, insyaallah. Mau tau lebih jelas tentang Sai Ramen bisa mampir ke Instagramnya ya.