Waktunya “Macan Ternak” beredar dan janjian untuk brunch, hari itu restoran yang kebetulan kami pilih adalah The People’s Cafe. Gaya banget ya brunch segala, sebenarnya lebih ke early lunch sih. Siang itu kami janjian keluar lebih siang (bukan tim sarapan lagi) supaya sekalian jemput anak-anak pulang sekolah.
The People’s Cafe kami pilih gara-gara salah satu teman saya tergiur dengan sebuah konten kuliner yang membahas tentang Bakso Dower yang menggoda banget kuahnya. Oh iya siang itu kami mengunjungi mall baru di Cibubur Kota Wisata yaitu Living World yang baru saja soft opening di bulan Maret lalu.
Living World Cibubur berlokasi di area Kota Wisata. Menurut informasi yang saya baca, mall ini merupakan mall terbesar di Timur Jakarta. Keberadaanya sendiri memang cukup mencolok sih. Diantara area perumahan dan ujung tiba-tiba ada mall besar. Jujur yah saya merasa vibe Kotwis berubah jadi rasa BSD deh.
Alamat lengkap Living World Cibubur Kota Wisata yaitu di nya di Jl. Boulevard Kota Wisata, Ciangsana, Kec. Gn. Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16968. Tenang saja sudah terdaftar di Google Map kok. Makin lengkap saja area Kotwis ini. Udah banyak cafe, resto dan layanan lifestyle lain, bahkan sekarang ada mall. Keberadaannya memang bikin “Macan Ternak” tambah happy deh hehehe.
The People’s Cafe
Jam menunjukkan 10:30 ketika kami tiba di cafe ini. Sudah ada beberapa customer yang sedang menikmati brunch mereka. Kemungkinan mereka tiba tepat ketika cafe ini baru beroperasi. Ada yang datang sendiri dan ada yang datang bersama dengan teman.
Lokasi cafe ini cukup strategis, berada di lantai dasar persis di depan AEON supermarket. Jadi posisi nya enak banget buat Bapak-bapak yang mau nemenin istrinya belanja bulanan. Daripada bosan nungguin istri belanja bulanan, bisa mampir dulu cafe ini.
Awalnya saya kira cafe ini memiliki menu seperti Kopitiam, menu-menu khas peranakan. Tapi ternyata tidak demikian. Interior nya memang mix antara tradisional, modern dan minimalis. Ditambah lagi dengan hiasan yang urban. Vibenya beneran mirip Kopitiam tapi berbeda sedikit.
Beragam Menu
Menu-menu yang ditawarkan di The People’s Cafe ini ternyata cukup beragam. Mulai dari menu breakfast, snack, makanan berat dan dessert serta berbagai macam minuman. Sementara itu untuk kopi disediakan oleh Djournal. Kebetulan The People’s Cafe dan Djournal masih satu holding yaitu Ismaya Group. Jadi kalau main kesini berasa mampir ke dua cafe sekaligus.
Harga makanan di The People’s Cafe berkisar antara 25 ribu sampai dengan 65 ribu. Sementara untuk Djournal memiliki harga sekitar 18 ribu sampai dengan 55 ribu. Harga tersebut belum termasuk pajak 10% dan service charge 5% ya.
Menu early lunch yang kami pesan pun akhirnya kombinasi antara menu breakfast dan menu makan siang. Selain penasaran dengan Bakso Dower yang jadi dipesan teman saya, ada mie pedes judes, mie judes yamin, kwetiau peranakan (goreng), American grill cheese atau roti bakar keju sebenarnya mah. Dan tidak ketinggalan kami juga order kopi susu Batavia dari Djournal.
Service Excellent Dari The People’s Cafe Living World Cibubur
Begitu tiba kami disapa oleh salah satu staff. Sepertinya dia adalah supervisor yang bertugas. Setelah kami order, makanan tidak langsung keluar semua. tapi sekitar 10 menit kami menunggu hidangan yang paling mudah yaitu si roti bakar sudah langsung diantar.
Ketika tiba Bakso Dower teman saya yang memesan menu tersebut sedikit heran. Pasalnya penampakan bakso yang keluar sedikit berbeda daripada buku menu. Bakso dower kami tidak ada penampakan tahu disana. Karena penasaran teman saya pun bertanya pada staff disana. Dan ternyata tahu nya sedang habis. Seharusnya bisa dikompensasi ke baso biasa aja sih.
Tapi ternyata tidak dikompensasi dong. Justru staff tersebut mengatakan bahwa kami boleh memilih 1 menu snack sebagai permintaan maaf. Waah….seneng banget sih, meski simple tapi kami merasa dihargai loh. Dan akhirnya kami memilih batagor.
Ternyata SOP nya jika ada menu atau item yang tidak lengkap, staff harus menginformasikan terlebih dahulu kepada customer. Jika customer tidak keberatan maka tidak jadi masalah, tapi kalau keberatan bisa disarankan mengganti menu yang lain.
Review Makanan
Menu yang kami pesan kebetulan cukup beragam ya. Tapi kebanyakan jenisnya mie semua. Saya paling suka dengan American Grill Chese, memang sih seperti kebanyakan roti bakar keju. Tapi keju yang dipakai disini seperti ada beberapa macam, keju chedar dan keju mozarela. Enaknya dimakan hangat-hangat deh. Untuk kwetiau, rasanya sih sesuai dengan ekspektasi saya. Cocok seperti rasa yang saya harapkan, dagingnya juga banyak.
Sementara itu Bakso Dower yang membuat teman saya penasaran justru menurut saya kurang cocok dengan selera saya. Bayangannya kuahnya akan pedas karena memang merah banget, tapi ternyata kurang pedas. Tekstur bakso nya kurang keras sedikit. Tekstur baso nya justru mengingatkan saya dengan bakso unta yang pernah saya makan di Mekkah. Semoga masukan ini bisa dibaca oleh pihak The People’s Cafe sehingga bisa disempurnakan lagi sedikit.
Tapi kalo diajak balik lagi sih mau aja. Soalnya saya masih mau coba menu nasi-nasiannya. Soalnya banyak menu nasi yang ingin saya coba kemarin.
Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai selesai ya.