Outdoor area Samsara Bogor

Cafe baru di Bogor itu bernama Samsara. Konsep yang dimiliki tempat ini sangat unik. Cafe ini pun dinilai cukup skena able alias bisa dijadikan sebagai tempat untuk bersua, cengkrama dan kelana. 

Samsara merupakan cafe baru di Bogor yang ternyata cukup mencuri perhatian warga Bogor dan sekitarnya. Konsep yang diusung oleh tempat ini adalah  listening bar. Listening bar maksudnya adalah memiliki konsep tempat untuk mendengarkan alat musik. 

Cafe ini beralamat di Jl. Jalak Harupat No.19, RT.04/RW.04, Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Terdiri dari sisi indoor, outdoor dan semi indoor. Untuk indoor pertama berada ada di bagian depan hanya berisi 4 deretan kursi saja. Untuk semi indoor adalah ruangan indoor yang memungkinkan konsumen untuk merokok. Sedangkan untuk outdoor letaknya dibagian belakang. 

Vibe yang didapat dari setiap ruangan itu berbeda-beda. Ruangan pertama yaitu ruangan indoor, akan mendapat vibe yang hangat jika mampir dan duduk disana. Sedangkan jika duduk di ruangan yang semi outdoor memiliki kesan chill, dan groove. Dan kalau ingin merasakan vibe yang bebas maka bisa banget dirasakan di ruangan yang ketiga yaitu outdoor. 

Chill at Samsara 

Pengalaman pertama datang ke Samsara saya langsung duduk di ruangan yang semi outdoor. Jujur aja sebelumnya saya tidak tahu kalau ruangan ini sebenarnya adalah ruangan yang bisa juga untuk merokok. For your information, Jam operasional Samsara ada 3 jam operasional yang berbeda yaitu:

  • Senin sampai dengan kamis: 09:00 sampai dengan 23:00
  • Jumat: 09:00 sampai dengan 24:00
  • Sabtu: 08:00 sampai dengan 24:00
Indoor Area Cafe di Bogor

Melihat jam operasionalnya seru banget ya. Kebayang deh banyak anak-anak skena groove yang akan chill di Samsara, semakin malam akan semakin ramai.

Ruangan ini di desain seperti lounge yang di salah satu sudutnya dihiasi dengan piringan hitam lengkap dengan kaset dan alat pemutarnya. Tidak lupa sudut itu pun dihiasi dengan lampu disko yang mengingatkan saya dengan lantai dansa tahun 1980-an yang biasanya saya lihat di film-film. Dalam ruangan ini terdapat sofa besar yang berada di dua sudut ruangan, kemudian beberapa meja dengan 4 dan 2 kursi.

Retro Interior
Piringan Hitam

Yang paling saya ingat akan vibe nya ruangan itu adalah warna lampunya yang kuning dan hangat namun ruangannya yang sejuk. Sebenarnya nyaman banget berada diruangan itu, asal jangan sampai ada yang merokok yah. Karena jujur saja penilaian saya agak drop sih begitu tahu kalau diruangan itu bisa merokok dengan mendapati salah satu pengunjung yang merokok. Untungnya saya dan teman-teman sudah cukup lama menikmati suasana cozy itu, dan kami pun segera beranjak.

Pemutar Piringan Hitam

Untuk bagian outdoor yang ada di belakang cafe ini mengingatkan saya akan desain rumah-rumah di amerika latin. Jaman-jaman film Rosalinda gitu loh. Ada mini panggung dibelakang, dan ditengah-tengah ada air mancurnya. Berhubung saya datang di siang hari, jadi yang bisa saya rasakan hanya sepi saja. Tapi menurut saya situasinya akan berbeda jika datang di sore atau malam hari. Mungkin akan ada vibe yang agak berbeda ya.

Cozy area Cafe Bogor

Variasi Menu

Sebagai cafe baru di Bogor tapi bisa dibilang menu-menu yang ditawarkan Samsara engga main-main. Cukup lengkap mulai dari dessert, main course dan appetizer. Makanan yang cocok untuk breakfast, jenis-jenis pasta, piza, salad, beberapa jenis sup yang tradisional, aneka minuman kopi, non-kopi, moctail, sampai ke jenis pastry dan cake.

Pizza

Senangnya lagi, di sini tidak hanya ditawarkan menu tradisional tapi juga western. Jadi pengunjung memang benar-benar dimanjakan dengan berbagai macam aneka kuliner yang kaya akan rasa. Platingnya nya juga bagus dan manis. Semakin membuatnya instagramable. Kalau soal rasa mungkin relatif, tapi kemarin saya mencoba piza disini jujur saja merupakan piza yang saya suka.

Butterscotch Latte

Dengan banyaknya pilihan menu tentu saja membuat saya penasaran. Saya penasaran dengan pastanya, main course nya seperti nasi goreng, nasi daun jeruk, nasi bali dan nasi buntut bakar maranggi. Di bagian sop-sop an saya penasaran dengan tongseng, sop iga, sop buntut, tomyun dan masih banyak lagi makanan yang penasaran ingin saya coba.

Range harga menu di sini berkisar 50 ribu sampai dengan 100 ribu.

Review

Berhubung kemarin cuma datang ber 3 kami hanya pesan piza, lotus cheese cake, dan poffertjes. Tidak lupa kami juga mencoba kopinya dan pilihan kami siang itu adalah butterscotch. Untuk menu makanan yang kami pesan, menurut saya yang sesuai ekspektasi adalah piza dan cheese cake. Cheese cake disini menurut saya bisa menggeser New York Cheese Cake Starbuck yang sudah lama saya rindukan.

Pastry Samsara
Cake di Samsara Bogor

Sedangkan untuk poffertjes nya menurut saya biasa aja sih. Mungkin karena saya bukan pecinta dessert ini. Atau juga karena sudah sering buat sendiri jadi ya B aja gitu. Untuk kopinya si butterscotch itu rasanya juga biasa saja. Menurut dua orang teman saya justru masih kurang creamy. Rasanya enak sih, tapi bukan yang enak banget.

Oh iya ada satu lagi yang saya suka datang ke Samsara adalah interior kamar mandi dan musala nya yang ada aksen warna hijau bold. Toiletnya bersih dengan fasilitas yang lengkap seperti toiletries, dan musolanya ga besar tapi cukup simple kok. Desainnya mengingatkan saya pada desain retro.

Kesimpulannya saya mau balik lagi dan mencoba menu makanan utamanya. Penasaran soalnya. Sekalian mau duduk chill di ruangan semi smoking area itu dengan catatan tidak ada yang merokok disana.

signature-desy