Berbagi Kebaikan Lifebuoy Shampoo

Penting sekali mengajarkan si kecil untuk berbagi kebaikan sejak dini. Tidak bisa kita pungkiri kalau kondisi pandemi selama dua tahun ini cukup menghambat perkembangan sosial anak-anak. Meskipun bonding dengan keluarga meningkat karena aktivitas yang lebih banyak dirumah, tapi sayangnya interaksi sosial di luar lingkungan keluarga tidak mengalami perkembangan bahkan cenderung menurun. Begitu keluar rumah dan bertemu dengan orang lain si kecil jadi pendiam dan cenderung menarik diri dari keramaian. Butuh waktu cukup lama untuk membuatnya bisa nge-blend dengan lingkungan bahkan dengan teman sebayanya.

Berbagai studi menyebutkan bahwa physical distancing yang diterapkan selama pandemi ini memang berdampak cukup besar terhadap perkembangan sosial anak. Seperti hilangnya kemampuan interaksi teman sebaya, memecahkan masalah, hingga berlatih untuk memiliki sikap empati. Setidaknya tercatat 96% anak mengalami penurunan terhadap aspek perkembangan sosial emosi, terutama dalam segi perkembangan prososial atau perilaku tolong menolong. 

Penurunan aspek perkembangan sosial emosi pada anak
Penurunan aspek perkembangan sosial emosi pada anak

Saya sih setuju dengan apa yang disampaikan dalam penelitian itu. Karena hal itu persis seperti karakter anak saya, itu pun saya sadari setelah saya observasi beberapa bulan terakhir ketika aktivitas perlahan kembali jadi normal. Sejak pandemi anak-anak saya yang berusia 5 dan 12 tahun memang jadi seperti “jagoan kandang” alias rame di rumah sementara itu akan diam dan menyendiri jika di luar rumah. Apalagi si Kaka, udah usia nya memasuki pre-teen yang seharusnya punya keterikatan dengan teman sebaya justru bisa jadi canggung kalau ketemu teman sekolahnya. Reflek nya untuk memberikan pertolongan kepada orang lain sangat rendah. Terus terang hal ini membuat saya cukup khawatir sih. 

Mau ngga mau harus take action supaya perkembangan sosial emosinya bisa tetap terpenuhi sesuai dengan usia perkembangannya. Harus diberikan stimulus supaya bisa terasah lagi nih psikososial nya agar selalu semangat untuk berbagi kebaikan. Karena menurut Psikolog Klinis Keluarga, Anna Surti Ariani, S.PSi., M.Si., Psi mengatakan: “Jika kemampuan berempati dan tolong menolong tidak ditumbuhkan sejak dini maka bisa menjadi permasalahan di kemudian hari terutama dengan pergaulannya, sementara secara jangka panjang tidak dapat diatasi bisa saja anak rentan terhadap berbagai masalah gangguan psikologi ”.

Melatih empati anak
Melatih empati anak

Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan perilaku tolong menolong yang pada anak, misalnya:

  • Mengajak anak berbagi makanan ke tetangga. Biarkan dia mengantarkan langsung makanan tersebut dengan selalu mengedepankan protokol kesehatan.
  • Ketika sedang membeli snack di warung atau minimarket ingatkan anak untuk membeli juga untuk sepupu atau teman yang akan bertemu di saat itu juga.
  • Libatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga, supaya dia merasa bertanggung jawab untuk membantu menjaga kebersihan rumah.
  • Meminta anak untuk membantu menerima paket tetangga, jika tetangga sedang tidak dirumah dan bertanggung jawab memberikannya ketika si pemilik paket sudah kembali ke rumahnya.

Hal-hal sederhana seperti itu biasa dilakukan dirumah, membantu menolong tetangga, menolong orangtua dan berbagi. Harapannya dengan hal sederhana yang biasa saya lakukan ini bisa menjadi stimulus dia melakukan berbagi kebaikan yang lebih besar lagi nantinya, aamin. Karena ini merupakan proses jangka panjang yang perlu peran aktif orang tua.

Berbagi Kebaikan Bersama Lifebuoy

Untuk memperingati Hari Anak Internasional yang jatuh setiap tanggal 1 Juni, Lifebuoy Shampoo mengajak para orangtua untuk terus semangat mengajarkan kepada anak-anak akan pentingnya arti tentang berbagi kebaikan. Salah satu langkah nyata berbagi kebaikan yang diinisiasi Lifebuoy Shampoo adalah dengan melakukan donasi rambut untuk para penderita kanker. Untuk kegiatan kali ini Lifebuoy Shampoo bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) yang bertujuan untuk memberikan semangat bagi para penderita kanker yang ada di Indonesia.

Apa sih yang dimaksud dengan “Berbagi Kebaikan”? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai bentuk partisipasi kita untuk berbagi kebaikan, yaitu:

  1. Donasi Rambut

Donasi rambut yang dimaksud adalah memberikan rambut sehat dan terawat kita kepada YKI untuk dibuat dan didistribusikan menjadi wig untuk para penderita kanker di Indonesia. Ada 4 langkah yang harus dilakukan sebelum mendonasikan rambut, yaitu:

  • Mencuci bersih rambut, kemudian keringkan. Ikat rambut menjadi satu atau dua ikatan.
  • Potong rambut yang telah dikuncir tersebut sepanjang minimal 25cm.
  • Masukkan potongan rambut yang terikat rapi dan telah dipotong tersebut kedalam plastik bening atau plastik zip lock.
  • Kirimkan paket rambut tersebut ke PO BOX LIFEBUOY BERBAGI KEBAIKAN JAKARTA 12000 dengan mencantumkan nama, alamat dan no telpon.
Donasi Rambut Lifebuoy Shampoo
Donasi Rambut Lifebuoy Shampoo
  1. Donasi dengan melakukan pembelian produk. 

Dengan membeli produk Lifebuoy Shampoo varian kuat & berkilau berukuran 340 ml otomatis akan menyumbang untuk YKI.

  1. Donasi melalui Kitabisa.com.

Kunjungi website berikut ini www.berbagikebaikan.kitabisa.com atau akun Instagram @LifebuoyID.

Untuk kegiatan ini bisa banget nih mengajak anak-anak untuk mengikuti program berbagi yang diadakan oleh orang lain. Selain anak-anak belajar tentang kesehatan, anak juga belajar berempati akan kondisi mereka yang sedang mendapatkan ujian penyakit ini. 

Donasi Berbagi Kebaikan bareng Lifebuoy Shampoo
Donasi Berbagi Kebaikan bareng Lifebuoy Shampoo

Yuk, kita semangat mengasah terus kemampuan psiko sosial anak. Supaya suatu hari mereka bisa paham bahwa dengan berbagi bisa mendatangkan kebahagian untuk mereka. Dan mereka paham bahwa berbagi itu juga bisa mendatangkan ketenangan. 

Salam sehat selalu dan jangan lupa ikutan berdonasi bareng Lifebuoy Shampoo ya.  

signature-desy