Sejak pandemik Covid-19 merebak di Jabodetabek, saya hampir tidak pernah keluar rumah kecuali untuk belanja sayur dan ke supermarket. Entah sudah berapa hari #dirumahaja. Musibah ini memperlambat segala aktivitas, dan roda perekonomian dunia pun terancam. Jutaan orang di PHK, ribuan orang harus menutup usahanya, dan pekerja harian pun kehilangan penghasilannya. Sedih, Takut, semua bercampur menjadi satu. Ini sulit sangat sulit tapi insyaallah jika kita lulus ujian ini akan ada sesuatu yang indah menanti kita, aamiin.
Sepertinya sudah hampir dua bulan Anda’ Work From Home (WFH) dan Kaka Naeema School From Home (SFH). Untuk kelas tahfidznya dibuka kelas online melalui zoom, sementara untuk ranah yang lainnya hanya diberikan silabus dan tugas-tugas yang disampaikan melalui whatsapp group. Jika Anda’ bekerja di kamar sambil meeting dan koordinasi sana-sini maka Kaka duduk di ruang tengah dan memantau kelas onlinenya.
Allah Subhanahu wa ta’alla berfirman dalam surat Al Insyirah ayat 5-6 :
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
BelajarKarena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Terlepas dari musibah dan kesulitan yang menimpa kita semua, tapi di postingan ini saya ingin cerita hal-hal positif yang harus saya syukuri. Pada akhirnya saya lebih memilih mensyukuri semua ini dibanding tenggelam dalam ketakutan dan kesedihan wabah Covid-19 ini. Jujur saja dibalik musibah ini saya banyak merubah kebiasaan. Dari #timrebahan jadi #timgerak.
Kegiatan Kami di Rumah Ketika Covid-19
Dua minggu pertama tersebar bahwa Covid-19 masuk ke Indonesia, saya selalu mengikuti pemberitaannya. Membaca berita, update setiap hari berapa yang sudah positif, berapa yang meninggal. Membawa ketakutan karena Anda’ bekerja lebih banyak di lapangan, masih ada tugas ke luar kota juga. Saya khawatir bagaimana kalau dia ngga aware akan cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, bagaimana diperjalanan dan tindakan pencegahan lainnya.
Masuk minggu ke2 #dirumahaja Anda kena flu berat kayanya setelah pulang dari luar kota. Ngga lama sih, 2 hari kemudian alhamdulillah sehat lagi. Selang dua hari, anak-anak kena batuk dan pilek dan tidak berapa lama saya pun hampir drop. Kemudian kami mengkarantina diri sendiri. Tidak lagi menonton berita tentang Covid-19, tapi masih update mengenai tindakan pencegahan yang bisa dilakukan. Alhamdulillah tidak berapa lama kami sembuh.
Untuk mengisi kegiatan dirumah dan mencegah kebosanan ada beberapa hal yang kami lakukan. Yang pasti jika dulu kami jarang melakukan kegiatan outdoor dan berjemur kini kami menyempatkan diri untuk berjemur dan tetap physical distancing.
Ada yang berubah diantara kami, maksudnya keluarga kami sejak pandemi ini terjadi, misalnya:
> Bonding Time.
Jika biasanya saya dan anak-anak hanya bertemu Anda’ di akhir pekan saja, itupun kadang dipotong dengan bertemu dengan orang lain atau menerima telp dan bekerja, kini kami bisa bersama-sama 24 jam. Bosan? Ngga sih, yang lebih senang ya anak-anak, bisa melihat Anda’ terus. Bangun tidur sama Anda, mau tidur sama Anda’. Kelihatan mereka lebih ceria. Bukan berarti selama ini saya tidak bisa membuat anak-anak senang loh ya. Jadi insyaallah rindu mereka selama ini sudah terbayarkan.
> Melakukan Kegiatan Outdoor .
Berpanas-panasan, dan keringat sudah tentu bukan hobi kami. Tapi untuk menambah stamina dan vitamin D kami punya kegiatan baru, yaitu berjemur di depan rumah sambil anak-anak bermain. Kami lakukan 40 sampai 60 menit setiap hari. Belajar memanah, main sepeda, jogging pokoknya dilakukan sama-sama.
> Eksplorasi Resep Masakan.
Sebelumnya saya kurang begitu suka eksplorasi di dapur untuk memasak. Tapi karena ingin mengisi waktu dan mengurangi screen time saya pun mulai bereksplorasi untuk memasak. Saya pilih resep sederhana saja supaya anak-anak bisa ikut terlibat. Di beberapa menu saya biarkan kakak yang menyiapkan semua dari awal sampai selesai.
> Meningkatkan Keterampilan Life Skill.
Keterampilan ini memang sudah saya ajarkan sejak dini. Tapi karena sekarang full #dirumahaja saya pun lebih intens mengajak Kakak untuk terlibat dalam kegiatan rumah tangga. Mulai dari mencuci piring, menyapu dan membersihkan halaman depan, dan membereskan kamarnya sendiri. Bahkan kini Kaka Naeema sudah bisa naik sepeda roda dua.
Kira-kira seperti itu yang kamu lakukan selama berada di rumah. Dimanfaatkan untuk mendekatkan diri antara orangtua dan anak-anak. Tetap melakukan kegiatan di luar rumah selama situasinya aman dan tidak berkerumun. Jika harus keluar agak jauh kami selalu memakai masker. Alhamdulillah anak-anak jadi tidak terlalu bosan.
Dan yang terpenting saat seperti ini adalah peluang kita untuk bersedekah dan berbagi kepada tetangga dan sekitar kita yang membutuhkan. Tidak perlu besar semampu kita aja. Insyaallah kita bisa melewati ujian ini, aamiin.
Dibalik musibah ini, apakah ini cara Allah Azza Wa Jalla untuk memberikan waktu kepada manusia, bumi dan semua makhluk hidup untuk beristirahat, merenung dan memperbaiki diri, Allahu alam bisawab. Pastinya selalu ada hikmah dari ujian yang DIA berikan.