
Pernah dengar tentang surat perjanjian? Pasti pernah lah ya….surat perjanjian yang dimaksud disini tentu saja surat perjanjian antara kita dan pihak ke dua dan atau pihak ke tiga. Surat perjanjian haruslah memiliki kekuatan hukum yang kuat sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.
Contoh Kasus I
Setiap kita yang berada di usia produktif dan bekerja di suatu perusahaan atau instansi tertentu pasti pernah berurusan dengan si surat perjanjian ini. Minimal yang cukup awam adalah surat perjanjian kerja. Apa yang kamu lakukan ketika kamu menerima surat perjanjian kerjasama?

Surat perjanjian kerjasama
Sesuai dengan pengalaman saya sebagai seorang HRD. Saya sering memberikan surat perjanjian kepada seorang calon karyawan, reaksi yang awam saya lihat adalah calon karyawan selalu mengecek di bagian nama, dan kemudian langsung ke bagian pengupahan (gaji). Maksudnya mungkin mengecek kembali apakah gaji yang disebutkan sesuai dengan gaji yang telah ditawarkan. Itu sangat wajar sebenarnya…..Tapi, tidakkah kalian (pekerja) juga perlu mengetahui pasal-pasal lain yang mungkin saja ada hal krusial yang lain?. Hal ini kemudian menyebabkan saya perlu menjelaskan secara terperinci pasal per pasal (khususnya yang krusial) agar nantinya tidak terjadi kesalahpahaman.
Kemudian sebagai seorang pekerja, apakah kalian merasa perlu mengetahui isi Undang-Undang Ketenagakerjaan? Kebanyakan tidak sih ya….Padahal kita perlu tahu loh tentang UU Ketenagakerjaan tersebut untuk diri kita sendiri. Tapi pasti bingung bacanya, bahkan saya saja masih harus baca berulang-ulang loh.
Paling tidak ketika kita paham isi perjanjian tersebut kita tidak “dibodohi” karena ketidaktahuan kita itu. Dan terhindar dari pasal-pasal yang ternyata justru merugikan kita sebagai tenaga kerja. Atau bahkan bisa menghindari kita dari hal yang merugikan jika terjadi PHK.
Tapi pasti kamu bingung, mau tanya-tanya ke siapa ya?
Contoh Kasus II
Tidak bisa diabaikan bahwa diluar sana apalagi para orangtua banyak yang tidak taat atau menyepelekan pentingnya proses administrasi. Proses administrasi disini adalah ketika kita melakukan jual beli antara 2 belah pihak.

Jual Beli Rumah
Contohnya orangtua saya, sekitar kurang lebih 10 tahun yang lalu, beliau membeli sebuah rumah karena si pemilik rumah membutuhkan dana tunai saat ini. Karena posisi disebelah rumah orangtua saya persis, beliau tertarik membelinya ditambah saat itu memiliki dana yang memang dibutuhkan. Diberikanlah down payment (DP) kepada si pemilik rumah. Untung si pemilik rumah tersebut berinisiatif membuat surat perjanjian beli sementara yang menyatakan orangtua saya membeli rumah tersebut atau dianggap lunas tidak ada. Dan tidak ada surat perjanjian jual beli. Kemudian yang pusing adalah saya. Ya…rumah itu diberikan orangtua untuk saya, repot ya ketika mau balik nama saya ga mengerti harus mulai dari mana.
Hambatannya adalah saya tidak punya kenalan Notaris, kalaupun ada susah banget diajak ketemu. Ke kantor BPN juga dilempar sana-sini. Pokoknya repot deh. Bertanya ke beberapa notaris memberikan informasi yang berbeda. Saya kan jadi bingung, belum lagi buang waktu dan tenaga karena harus tanya sana-sini.
Tapi saya bingung mau tanya kemana ya?
Problem Solve
Kebingungan-kebingungan saya diatas pasti bisa terjawab jika ada tempat untuk bertanya. Sekaligus bisa mencari tahu harga yang cukup normal untuk membantu mengurus surat-surat tersebut (membuat surat perjanjian jual beli rumah). Bisa lebih hemat tenaga kan paling engga.

justika.com versi mobile
Untunglah saya tahu kalau sekarang ada justika.com , situs online yang bisa membantu menjawab hal-hal yang berhubungan dengan soal hukum kaya gini. Mau tanya soal perjanjian kerjasama, ketenagakerjaan, perceraian, PHK, warisan, perlindungan konsumen, dsb. Di justika.com sudah di dukung oleh ratusan pengacara, notaris dan penerjemah yang sudah tersertifikasi. Iya….di justika.com tidak hanya ada layanan pengacara dan notaris saja, tetapi juga ada penterjemah yang sudah tersertifikasi loh. Penerjemah di sini sudah tentu lebih familiar dengan istilah-istilah hukum.

Tinggalkan pertanyaan disini
Tujuan berdirinya situs online ini adalah untuk membuka pasar pengacara dan notaris menjadi lebih transparant. Sehingga bisa dijangkau oleh orang-orang yang membutuhkan bantuan hukum baik yang berbayar maupun probono. Karena di justika.com juga terbuka bagi mereka yang tidak mampu membayar bantuan hukum.
Jadi jika kita butuh layanan para praktisi hukum, mereka akan mengirimkan proposal harga ke kita melalui justika.com. Jadi tidak langsung ke kita, ini dilakukan agar kita sebagai konsumen juga tetap terlindungi.

Praktisi-praktisi di justika.com
Setelah pelayanan selesai kita bisa memberikan review apakah kita puas atau tidak dengan pelayanan dari praktisi hukum tersebut. Kalau begini jadi lebih mudah kan kita bertanya dan mencari jasa layanan hukum baik pengacara, notaris dan penerjemah. Semua lebih transparant dan praktisi pun lebih termotivasi untuk terus mengembangkan diri menjadi lebih baik dijalan yang benar.
Kini, tidak ada alasan bagi kita untuk mengabaikan surat perjanjian sekarang. Kalau di google tidak ketemu solusi, sekarang bisa ke justika.com. Semoga menjadi tempat kita semakin melek akan hukum ya.
Owww asik juga ya bisa konsultasi ke Justika.com soal hal2 yg berhubungan dng hukum. Makasihhh infonya Desss…
wah kasus soal tanah yang kamu alami, mirip banget banget sama aku , untung problem solved karena kenal dengan notaris yang mengerti. Tapi bagus juga ya untung ada justika.com bisa langsung tanya tanya tanpa ke notaris.
Memang serba membingungkan ya mbak jika tidak mengetahui prosedur hukum dalam balik nama sertifikat rumah atau pun yg lain demi mendapat legalisasi☺
bagian yang surat perjanjian karyawan benar banget tuh hahhaha suka males baca, cuss skip ke penggajian trus tanda tangan deh. Besok-besok nggak gini lagi ah. Baca dengan teliti lagi. Anyway, Justika.com solusi masalah hukum banget 🙂
betul sekali, malah harsu diteliti benar karena akdang bahasanya juga sulit untuk dicerna jadi hrs baca dengan teliti
Waaah, praktis ya sekarang, bs pesan lawyer online juga di justika.com :3
Artikelnya bagus. Membuatku lebih berhati hati bila menandatangani surat perjanjian.
Nice share mbak, hidup memang gak bisa mengabaikan hukum. Secara landasan bernegara adalah hukum yg berlaku. Syukurlah ada justika.com, semoga siapapun jd lbh cerdas ttg hukum.
Benar bgt Mba Desy, klo ada surat perjanjian kadang saya tidak baca detail bgt, *noted 😀
Ooh bagus juga nih ada justika. com bisa tanya2 disana klo ada yang berurusan dengan hukum 🙂
Setuju banget Des, soal surat perjanjian ini penting buat pegangan dan harus tahu kekuatannya melalui belajar ttg hukum
Enak juga ya kalo ada situs gini. Membantu banget. Apalagi biasanya kita suka udah males nanya duluan ke pengacara atau ahli hukum kalo ada masalah hukum. Krn udah takut aja pasti kena biaya mahal. Dengan gini, kita bisa tau perkiraan biaya dulu yah tanpa harus lgsg dateng ke orangnya.
Aku pernah mbak, “tertipu” surat perjanjian. Nanti aku baca2 justika deh. Makasih ya 🙂
Wah, kebetulan juga sedang bingung masalah balik nama nih. Terimakasih mbak infonya..
whoaaaa ada situs online seperti ini? Bener-bener baru tau.
Walaupun sekarang, secara pribadi belum butuh bantuan seperti ini tapi perlu di save nih alamat situsnya. Yaaa siapa tau bakal terima SPK sebagai penulis blog. Aamiiinnnn…… *teriakkenceng* 😀
Pengen nyoba tanya2 kena biaya layanan gak?
Ini webnya ngebantu para praktisi hukum juga orang awam yang perlu bantuan hukum ya. Mutual 😀
Bener banget! Jangan sampai gara – gara nggak sadar terus nggak ada SPK malahan jadi one prestasi. Kemaren ada kasus nih soal SPK ini, mau nuntut gabisa karena gapunya. Kan kasian 🙁
Betul mna…perjanjian atau dlm bahasa hukumnya pengikatan itu secara keperdataan mengikat para pihak layaknya undang2 bagi mrk lho.
Hihi, sejak kenal justika sekarang aku lebih hati2 baca surat perjanjian. Dulu asal tanda tgn aja. 😀
Kudu baca seksama ya kalau surat perjanjian
dan kudunya blogger dan agency juga 😛
Alhamdulillah banget sekarang ada bantuan hukum macam ini ya. Terjangkau pula, jd ga ragu lagi buat konsultasi.
Kasus satu aku banget tuh mbak, sampai akhirnya aku capek sendiri aku milih pindah aja. Giliran aku mau pindah aja perusahaan kalang kabut….cepek deh
Tapi kayaknya jarang kalau surat perjanjian kerja sampe merambat keranah hukum & perlu lawyer. Biasanya bisa diselesaikan secara kekeluargaan karena perusahaan ngga mau masalahnya jadi terexpose. Tapi Website ini emang bantu banget buat konsultasi hukum secara online kalau ngga pede & takut sama oknum2 hukum yang bikin alergi.
Ini berlaku untuk surat perjanjian kerja di kalangan blogger ngga ya mba? Karena masih banyak yang menganggap blogger bukan sebuah profesi. Kalau bisa tentu jadi kabar baik buat blogger yang suka bermasalah sama job-job yang mereka terima 🙂
Nice share mbak Desy 🙂
kadang kita karena “asas kepercayaan” suka menggampangkan surat perjanjian.
sekalinya ada apa-apa baru deh bingung
Selama ini klo bingung masalah hukum, malah sibuk nanya sama teman-teman almamater yang dulunya kuliah hukum, ko tau sekarang bisa begini gampang tinggal online pula. Thank you infonya Desy
Ah iyaa.. urusan tanah jg bikin bingung tuh. Enak ya skrg ada website u nanya2 ttg hukum gini..
Wah untung ada justika.com ya mba jadi bisa membantu menyelesaikan balik nama 🙂
pengalaman emang gak bisa bohong, kedepannya harus teliti ya mbak des, apalagi jual beli tanah dan rumah harus segera di urus secepat mungkin
Penting keknya buat bikin akta atau bukti surat perjanjian. Dikhawatirkann itu bisa jadi penyelewengan prjanjian klo ga ada surat prjanjiannya. Nah klo ada masalah smpe nyangkut2 hukum juga jika ga mndalami ilmu hukum pasti bisaa berabe. Untung banget kalau ada justikadotcom yg bisa bantu menyelesaikan trkait persoalan hukum. Hhee
Kadang perjanjian ini hanya lisan karena saling percaya tapi ujung2 nya jadi masalah di kemudian hari 🙁
Aku dulu nggak pengalaman soal perjanjian. Akhirnya rugi sendiri
Iya sih memang kalau ngeliat surat kontrak kerja, yang pasti diliat nama, tanggal mulai, ama nominalnya wkwk 😀
Harus dibaca baik-baik ya berarti kalau ada surat perjanjian yang harus ditandatangani… sama kayak SPK kerjasama di blog, hehehe
semoga urusan balik nama rumahnya bisa cepat selesai yah kak..
udah coba konsul di Justika.com kan? Semoga nemu notaris yg cocok juga ya di sana kak :))
Kasus 1, aku banget tuh Mba. Sebagai karyawan swasta kadang yang dicek cuma nama sama gaji sih.
Hmm sepertinya cari tau hal hal berbau hukum ini perlu juga ya mba.
Sebagai pekerja memang sedikitnya harus melek juga UU ketenagakerjaan yak. Walaupun bacanya juga rumiiit. Wkwkwk. Tapi memang perlu sih.
Btw, dengan adanya Justika, untuk urusan hukum diharapkan banyak orang jd tahu kemana hrs menghubungi jika ada urusan yg nyerempet2 hukum yak.
lengkap juga ya, bisa bantu tentang perjanjian jual-beli, kereeeennn
Nice share mbak..
Semoga kehadiran Justika akan semakin membantu masyarakat Indonesia yang berkebutuhan hukum ya mbak.
Salut juga kepada praktisi hukum yang terlibat, baik untuk yang berbayar atau probono (gratis) 🙂
baru tahu kalau ada Justika, seandainya 3 bulan lalu sudah ada pasti bisa sangat membantu saya saat itu soal kontrak sewa rumah. makasih info nya Mb Desy
nice sharing mbak, terobosan di bidang hukum 🙂 Aku juga tipe yg strict sama surat perjanjian (wajib hitam di atas putih) kl ada apa2 🙂
A great post. Infonya sangat bermanfaat. Terimakasih.
Nah ini mba des..aku tuh suka males banget baca perintilan pasal perjanjian..padahal harus ya..hihi..wah, sekarang semua jadi lebih mudah ya setelah ada justika,com
Yang aku liat sering terjadi adalah beli rumah tanpa surat perjanjian dan itu kejadian di dua tetanggaku di komplek perumahanku. Modalnya hanya percaya sama pemborong, setelah ada ketidakcocokan dikit ya sudah wassalam mereka nggak punya bukti apa-apa kecuali kuitansi pembayaran. Parahnya, mereka pake sistem pembayaran cash, bukan KPR.
pengetahuan saya soal hukum jadi bertambah sejak baca postingan ini.
iya sepakat. Surat perjanjian itu adalah bukti hitam di atas putih. karena jika hanya omongan saja maka bisa dipelintir omonganya nanti. apalagi jika yang sudah meninggal maka ahli waris bisa berkelit menolak. duh. repot. semoga gak pernah berurusan dengan hukum.
Wah asikk ada situs seperti ini. Kadang suka bingung mau nanya ama siapa
Hitam diatas putih itu harus jelas semuanya ya,
untung sekarang semua dimudahkan dengan adanya wadah yg membantu saat kebingungan dengan sebuah perjanjian.
Nice share mbbaru tw saya ada semacam pelayanan online ttg hukum, wah bsa memudahkan bgt.
oiya kak join jg yah #gveaway di blogku
trims
saya juga termasuk orang yang sangat teliti dalam membaca surat perjanjian Mba, gak mau main asal tanda tangan aja. isi perjanjiannya harus jelas agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari
Hai, mba Dessy
Senang sekali membaca tulisan yang informatif tentang surat perjanjian. Daripada kerepotan di bagian akhir, penting banget tahu banyak. Untung ada Justika.com
Aku baru kepikiran loh, ternyata bisa juga yah nyari pengacara buat sengketa kerja juga.
besok mau maen maen ke Justika ah, mau tanya tanya tentang KKB perusahaan.
The\anks info nya mbak, bermanfaat banget nih..
ada banyak temen ane yang ketipu gara-gara tidak membaca secara teliti dalam membaca surat perjanjian
Wah enak juga ya bisa konsultasi di situs begini. permasalahan hukum begini kadang suka bingung kan mau nanyanya kemana ya
Memeng sebelum melakukan tanda tangan perjanjian sudah seharusnya kita memerikasa isinya dengan benar-benar teliti. Kalau perlu minta wantu unuk mempelajarinya terlebih dahulu agar sampai tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Terimakasih sudah mengingatkan.
makasih atas sharingnya kak