Terkadang bingung juga sih membedakan mana fakta dan mitos seputar kesehatan. Mana yang bisa harus kita ikuti dan mana yang tidak
Seperti yang saya alami 8 tahun yang lalu ketika melahirkan anak pertama saya, Naeema. Saat itu kami masih tinggal satu rumah dengan orangtua. Saya dan suami yang tidak punya pengalaman dalam hal mengurus bayi akhirnya mengikuti semua yang mama katakan dalam hal mengurus bayi. Dari mulai hal-hal apa saja yang harus dilakukan setelah melahirkan, seperti: jangan biarkan kaki menggantung, jangan melipat kaki ketika menyusui, pakai stagen yang sampai 40 hari tapi saya abai karena ga nahan sama gatelnya. Sampai dengan meminum ramuan cina itu untuk percepatan keringnya jahitan. Jika seputar perawatan bayi misalnya: mata bayi diberikan tetesan kembang teleng supaya kotorannya keluar dari mata dan matanya bersih, setiap jumat tabok mulut bayi dengan daun sirih supaya pintar bicara, dan masih banyak lagi lainnya sementara saya nurut saja meskipun agak ragu benar-benar ada eek ya atau tidak. Daripada ga nurut trus bikin mama jadi sensi ya kan? Siapa yang mengalami hal seperti saya, tunjuk tangan…..! Duh…mitos seputar kesehatan ini memang membuat bingung ibu baru seperti saya.
Baca Juga: ASIP Shanum
Tapi ada satu hal yang keukeuh harus saya lakukan yaitu saya harus memberi asi ekslusif untuk bayi saya selama 6 bulan. Alhamdulillah mama memahami itu dan membantu saya mewujudkannya dengan tetap memberikan ASIP untuk Naeema hingga akhirnya bisa memberikan ASI selama 2 tahun. Dan sepakat tidak memberi makan sampai usia 6 bulan dan MPASI tanpa gula garam sampai satu tahun. Mama memang masih fleksible, selama apa yang saya katakan sesuai dengan apa yang dikatakan oleh ahlinya seperti Dokter Anak atau Bidan. Tanpa banyak diskusi langsung setuju dan kooperatif seperti halnya informasi tentang ASI dan MPASI ini.
Jaman Naeema kecil dulu memang sudah banyak sih informasi yang bisa dilihat media online dan komunitas parenting gitu. Cuma kalo mau ngomong sama mama soal yang berhubungan dengan mitos harus disertai dengan opini dari dokter atau tim ahlinya, hahahaha. Sudah seperti ujian skripsi aja ya, harus ada jurnal segala, baru mama percaya dan ngga baper. Kalah lah itu ujian skripsi juga.
Lain dulu lain sekarang, ketika sekarang saya harus membesarkan Shanum sendiri tanpa didampingi mama karena jarak memisahkan kami, saya jadi rajin baca-baca lagi. Hal-hal yang dulu saya ketahui dan tahu itu mitos kini saya cari fakta bagaimana cara menanggulanginya. Meskipun ada beberapa hal yang masih saya pertahankan menyangkut obat-obatan herbal, tapi paling tidak saya lebih bisa menyaring lagi. Jadi ketika mama bilang harusnya begini saya sudah bisa memberikan fakta sebenarnya berikut dengan artikel pendukung. Supaya mama juga jadi paham kalau yang selama ini beliau ketahui kurang tepat.
Beredarnya mitos seputar kesehatan di masyarakat memang kadang jadi membuat bingung sendiri. Kurangnya informasi yang diterima justru membuat tindakan yang kita ambil pun keliru. Tujuan utamanya ingin memberikan pertolongan pertama, justru bisa membuat sakit dibagian lain. #katadokterHalodoc sewaktu gathering kemarin menyampaikan beberapa mitos yang seringkali membuat kita keliru mengambil tindakan saat melakukan pertolongan pertama pada anak misalnya:
- Kejang. Ibu yang punya bayi usia 6 bulan sampai 5 tahun seperti saya pasti khawatir kalau si kecil m. Khawatir demamnya bisa membuat si kecil sampai kejang. Seringkali kita dengar beberapa orang menyarankan agar diberikan kopi untuk mencegah atau mengatasi kejang. Padahal faktanya, memberikan kopi pada anak sangat tidak disarankan karena metabolisme tubuhnya yang belum sempurna. Ekskresi kafein pada anak lebih lambat sehingga efeknya juga bekerja lebih lama di tubuh.
- Panas tinggi. Dulu waktu saya kecil dan sedang panas tinggi, mama selalu menyelimuti saya dengan selimut dan mengompres dahi saya dengan air dingin yang bertujuan untuk menurunkan panasnya. Faktanya mengompres dengan air dingin justru membuat pori-pori tertutup sehingga bisa menghambat berpindahnya suhu tubuh. Padahal sebaiknya anak dikompres dengan air hangat agar pori-pori tetap terbuka dan memudahkan berpindahnya suhu tubuh. Daripada menggunakan selimut atau baju panjang, sebaiknya menggunakan pakaian yang terbuka agar suhu nya bisa berpindah.
- Mimisan. Pada anak-anak usia 3-10 tahun rentan sekali mimisan. Hal ini disebabkan karena pembuluh darah anak lebih rapih dan mudah pecah sehingga anak-anak sering mengalami mimisan dibandingkan dengan orang dewasa. Kelelahan dianggap menjadi penyebab mimisan. Bahkan saya sewaktu kecil dulu seringkali mimisan. Orangtua saja selalu menyarankan agar menengadahkan kepala jika mimisan untuk menahan darah agar tidak lagi keluar. Padahal faktanya menengadahkan kepala seperti itu bisa membuat darah yang keluar justru masuk ke pencernaan maupun pernapasan.
Halodoc Melawan Mitos Seputar Kesehatan
Tau aplikasi Halodoc? Saya pernah dengar sih tapi sebatas tau kalau aplikasi ini adalah aplikasi untuk membeli obat aja. Halodoc kini juga hadir untuk mengedukasi masyarakat khususnya para ibu seperti saya supaya lebih pintar untuk membedakan mana fakta dan mitos seputar kesehatan itu tadi. Paling tidak kita tau pertolongan pertama apa saja yang harus dilakukan ketika si kecil sakit. Jangan sampai kita salah ambil langkah yang bisa saja memperparah penyakit si buah hati. Duh jangan sampe deh ya…..
Di aplikasi Halodoc banyak artikel-artikel yang bisa kita baca seputar kecantikan, seks, anak, diet, fitness, kehamilan dan makanan yang tentu saja berhubungan dengan kesehatan kita. Semua itu bisa menambah wawasan kita dan meminimalisir kita untuk percaya begitu saja akan mitos.
Fitur-fitur aplikasi Halodoc yang bisa jadi andalan adalah:
Contact Doctor
Dalam fitur ini memungkinkan kita berkonsultasi dengan doktor secara online melalui chat, voice call dan bahkan melalui video call yang online selama 24 jam. Tentu saja hal ini bisa dilakukan sebagai langkah pertolongan pertama. Jadi kalau misalnya kita dalam kondisi mendesak, misalnya dan tidak memungkinkan kita untuk pergi kerumah sakit, hal ini bisa dijadikan alternatif. Paling tidak sebagai pertolongan pertama kita jadi tahu harus minum obat apa yang direkomendasikan dokter. Tapi jika sakit berlanjut harus tetap berkonsultasi dengan tatap muka juga. Dokter yang membuka layanan online di Halodoc ini bermacam-macam, mulai dari dokter umum, dokter spesialis anak, dokter penyakit dalam, dokter mata, dokter kulit dan dokter gigi.
Pharmacy Delivery
Jika sudah berkonsultasi dengan dokter dan mendapat rekomendasi obat yang harus kita minum, langkah selanjutnya kita bisa membeli obat di apotik yang sudah menjadi rekanan Halodoc yaitu di Halodoc hemat (sudah ada 1000 apotik yang bekerja sama dengan Halodoc) dan Watson. Atau misalnya kita sudah memiliki resep dari dokter lain pun kita bisa upload dan membelinya secara online di Halodoc. Dalam hal pengiriman dan pembelian obat, Halodoc bekerjasama dengan Go-Med dari Gojek untuk bisa menyampaikan pesanan ke rumah kita.
Laboratorium Service
Untuk laboratorium service ini Halodoc bekerjasama dengan Prodia. Tes dilakukan dirumah, kita cukup memilih tanggal pengambilan sampelnya saja. Hasil tesnya akan dikirimkan melalui aplikasi dan bisa dibagikan dengan dokter sesuai pilihan pelanggan untuk kebutuhan pemerikasaan. Namun untuk saat ini baru bisa digunakan untuk pemeriksaan disekitar Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan saja.
Selain 3 fitur utama yang menjadi andalan Halodoc, aplikasi ini juga memiliki kelebihan lain, yaitu:
- Reminder: fitur yang bisa mengingatkan kita jadwal minum obat.
- Wallet: memungkinkan kita menyimpan dana deposit mulai dari nominal 50ribu – 200ribu.
- Asuransi: bisa terhubung dengan asuransi. Saat ini Halodoc baru bekerjasama dengan Medicillin, Cigna dan Allianz
Cukup lengkap kan aplikasi Halodoc ini. Aplikasi Halodoc ini sudah bisa di unduh di android dan ios. Jangan lupa isi data diri kita dan data keluarga kita supaya mempermudah jika suatu hari kita butuh berkonsultasi dengan dokter.
Nah inti dari postingan ini adalah jangan bosan untuk baca dan cari tahu tentang mitos dan fakta seputar kesehatan anak, supaya kita bisa terhindar dari tindakan yang keliru. Download aplikasi Halodoc ini, untuk jaga-jaga jika kita butuh berkonsultasi dengan dokter secara lebih cepat atau sekedar ingin membeli obat tapi ngga sempat keluar rumah.
Tapi selain itu, semoga kita selalu sehat terus ya. Jaga kondisi badan, makan-makanan yang sehat dan jangan lupa untuk bersyukur.
Informasi lebih detail tentang Halodoc, bisa cek disini:
Ada aplimasi kayak gini jadi makin jelas, ya. Nggak perlu cemas lagi kalau nggak mau nurutin mitor dari orangtua 😀