Luka Bakar Ringan, Cara Penanganan dan Obatnya

Ternyata obat luka bakar itu bisa didapat di toko obat terdekat seperti Watsons loh. Ternyata banyak sekali bentuk kecelakaan kecil di rumah sangat perlu diwaspadai. Penting sekali bagi kita menyimpan obat-obatan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) di rumah. Jika biasanya dalam obat P3K biasanya hanya ada Iodine yang berfungsi untuk mengobati luka, kapas, plester, perban. Ternyata perlengkapan P3K itu tidak cocok jika digunakan untuk mengobati luka yang timbul karena terbakar. Trus obat luka bakar apa dong?

“Duh, Unda jangan berlebihan deh, mana mungkin kita kena luka bakar dirumah?”

Eits, jangan salah ya. Ternyata luka yang disebabkan karena terbakar bisa saja kita dapatkan justru dirumah pada saat melakukan pekerjaan rumah tangga. Kita ini memiliki resiko besar untuk terkena luka tersebut meskipun ringan loh. Misalnya pada saat menyetrika, ketumpahan air panas dan pada saat menggoreng ikan atau ayam pasti ada aja cipratan-cipratan minyak yang mengenai kita. Coba tunjuk tangan, “siapa yang habis masukin ikan ke minyak panas trus kabur?” Haha…sama loh saya juga masih begitu.

Terus terang saya masih awam tentang penanganan yang yang benar untuk luka bakar itu seperti apa. Sejak saya kecil saya sering mendengar berbagai macam mitos tentang penanganannya. Kata Mama, “kalo kena minyak panas pakai mentega aja”. Suatu hari kejadian kan kena minyak panas Qadarullah agak banyak dan cukup membakar kulit. Ingat-ingat pesan mama, hehehe udah seperti lagi ya, saya oleskan lah mentega setelah diguyur air dingin. Dan selang beberapa jam kemudian luka bakar dari minyak panas itu tetap jadi melenting. Akhirnya ya dinikmati saja melentingnya sampai pecah sendiri. Alhamdulillah masih ringan lukanya, ngga kebayang kalo lebih parah dari itu.

Pada hari Minggu, 17 Maret 2019 yang lalu saya hadir di acara Aksi Nyata Untuk Luka Bakar Anda yang diselenggarakan oleh Mebo di Watsons Margo City Depok. Saya pun mendapat pencerahan seputar mitos dan bagaimana menangani luka bakar yang baik dan benar dari dr. Aryanto Habibie, SpBP-RE seorang dokter bedah yang bertugas di Siloam Bogor.

Luka Bakar tingkat 2

Luka bakar memiliki 4 tingkatan, yaitu:

• Tingkat 1. Kulit kemerahan, kulit tidak melepuh. Biasanya disebabkan oleh sengatan sinar matahari (Sunburn). Bisa diantisipasi dengan penggunaan sunblock saat keluar rumah.
• Tingkat 2. Kulit melepuh dan penebalan pada kulit bisa dangkal atau dalam. Misalnya disebabkan karena cipratan minyak panas, setrika, besi panas.
• Tingkat 3. Ketebalan luka meluas dengan kulit tampak putih dan kasar. Misalnya disebabkan oleh sengatan listrik.
• Tingkat 4. Tingkatan yang paling parah ini melukai kulit hingga lebih dalam lagi sampai ketulang.

Di artikel ini saya hanya akan bahas hal-hal yang berhubungan dengan penanganan luka bakar yang sering kita jumpai di rumah. Supaya saya dan teman-teman yang mampir ke artikel ini jadi lebih memahami bagaimana penanganan luka bakar yang baik untuk meminimalisir akibat dari luka tersebut.

Mitos Seputar Obat Luka Bakar

Ada beberapa mitos seputar obat luka bakar yang biasanya digunakan oleh masyarakat, seperti:

• Mentega. Seperti yang saya tadi ceritakan, mentega dipercaya bisa memberikan efek moist atau melunakkan jaringan kulit yang terbakar.
• Odol. Dipercaya bisa menjadi pertolongan pertama untuk luka bakar karena memiliki kandungan mint yang terkesan mendinginkan.
• Kecap. Mengandung minyak yang jika ditempelkan pada luka bakar bisa menyerap cairan yang ada di luka tersebut. Kecap juga bisa memberikan efek dingin pada luka bakar.
• Tepung. Bersifat menyerap dan memberikan efek dingin pada luka bakar.

Ibu Tanti Amelia salah seorang pengajar doodler di sekolah dan juga seorang blogger yang menjadi narasumber siang itu mengatakan bahwa mitos-mitos seperti ini sudah menyebar bahkan ke tenaga pengajar. Pernah ada kasus salah satu murid tersiram cairan lilin, langkah pertama yang diambil oleh tenaga pengajar tersebut adalah membalurkan tepung ke luka yang kemerahan itu. Bukan sembuh tapi luka tersebut justru jadi semakin parah.

Talkshow Mebo dan Watsons

dr. Aryanto Habibie, SpBP-RE mengatakan bahwa bahan-bahan diatas ternyata hanya memberikan efek semu saja. Misalnya membuat dingin atau menyerap cairan tapi tidak memiliki efek untuk menyembuhkan luka itu sendiri. Selain itu bahan-bahan diatas itu tidak bersifat steril dan tidak layak digunakan untuk pengobatan bahkan berisiko membuat luka menjadi infeksi.

Jadi mulai sekarang stop menyebarkan informasi bahwa bahan-bahan masak diatas bisa menyembuhkan luka. Selain tidak teruji secara klinis bahan-bahan itu justru bisa saja membuat luka semakin parah.

Pertolongan Pertama Untuk Luka Bakar

Di Kesempatan itu dr. Aryanto Habibie, SpBP-RE juga menginformasikan bagaimana pertolongan pertama yang benar untuk luka karena terbakar. Menurut beliau dengan penatalaksanaan yang benar pada luka bisa meminimalisir resiko yang ditimbulkan oleh luka tersebut.

Langkah-langkah yang benar penanganan luka bakar:

• Buka pakaian atau kain yang menutupi luka untuk meminimalisir kontak dengan baju atau kain tersebut.
• Siram luka dengan air keran yang mengalir (air suhu normal) selama kurang lebih 15 – 20 menit.
• Keringkan bagian yang terkena luka.
• Oleskan dengan obat atau salep yang bisa memberikan efek moist dan membantu meregenerasi sel kulit.
• Apabila area luka cukup luas dan kemerahan sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter.

Menurut dokter Aryanto jika penatalaksanaan luka bakar dilakukan dengan benar, insyaallah risiko pun bisa diminimalisir. Jangan sampai karena penanganan yang salah luka ringan justru jadi bertambah parah.

dr. Aryanto Habibie, SpBP-RE

Sampai dengan kemarin hadir di Watsons Margo City saya ngga tau obat untuk luka karena terbakar itu memakai apa. Jadi ketika terkena minyak panas hal pertama yang saya lakukan hanya diguyur dengan air mengalir saja kemudian didiamkan. Alhamdulillah luka saya sejauh ini masih tergolong grade 2 yang dangkal sehingga efeknya tidak terlalu terasa selain bekas luka. Dan siang itu saya pun berkenalan dengan Mebo, salep untuk luka bakar.

Baca Juga: Cerita Tentang Eksim dan Pencegahannya Pada Anak

Mebo

Mebo adalah salep untuk mengobati luka yang timbul karena terbakar. Mebo dapat membantu mempercepat penyembuhan luka, meredakan rasa nyeri, dan menyerap sisa panas pada bagian luka. Obat salep ini dikemas dalam bentuk tube dengan tutup yang diputar.

Mebo

Mebo terbuat dari bahan-bahan herbal yang alami yaitu:

• Phellodendri chinensis Coptidis rhizome, berfungsi sebagai anti radang dan membantu regenerasi sel.
• Scutellariae radix, juga berfungsi sebagai anti radang dan membantu regenerasi sel baru.
• Minyak Wijen dan Beeswax, fungsinya untuk memberikan efek moist atau lembab pada area luka. Minyak wijen juga bisa membantu mengurangi peradangan pada luka. Kandungan lipid dan vitamin E dan K bisa menjadi sumber nutrisi untuk membantu regenerasi sel kulit.

Minyak Wijen (Sumber: Website Mebo)

Jadi tidak heran jika salep Mebo berwarna kuning dengan aroma wijen yang cukup kuat ya karena memang terbuat dari wijen. Dan jujur saja ya, begitu saya memakai Mebo ditangan saya, otomatis perut saya langsung terasa lapar, soalnya saya suka minyak wijen, hahaha. Tapi ingat tidak boleh dimakan ya, hanya untuk pemakaian luar saja.

Mebo dengan aroma khas minyak wijen

Meskipun Mebo belum memiliki sertifikasi halal tetapi bahan-bahan yang digunakan adalah herbal tanpa campuran kimia apapun, jadi insyaallah Mebo aman untuk digunakan.

Cara Pakai

Setelah membersihkan luka dengan air dan dikeringkan, kemudian oleskan Mebo dengan ketebalan 1 mm pada area luka. Mebo bisa dipakai 3-4 kali dengan catatan bersihkan luka terlebih dahulu sebelum mengoleskan Mebo kembali ke area luka.

Harga dan Beli Dimana

Saat ini ukuran yang dijual bebas adalah Mebo yang berukuran 20 gram. Mebo bisa dibeli di Watsons dengan harga Rp. 96.500,-.  Ada voucher 15 ribu yang bisa didapatkan di Watsons Mall Kelapa Gading (22-25 Maret 2019) dan Margo City Depok (29-31 Maret 2019), voucher itu bisa dipakai untuk membeli Mebo di Watsons mana saja.

Jadi, sudah tau kan tentang bagaimana penanganan luka yang benar. Jika memang area luka cukup luas jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Luka bakar bukan sekedar luka pada fisik loh, tapi perlu juga mengantisipasi sebab psikis (trauma) yang didapat setelah luka itu didapat. Yuk, jadi masyarakat yang lebih cerdas dengan tidak menyebarkan mitos yang belum jelas asal usulnya. Semoga keluarga kita selalu dalam lindungan Allah Azza Wajalla, aamiin.